26. ʸᵉˢ ᵒʳ ʸᵉˢ

22.2K 2.2K 48
                                    

“ᵖⁱˡⁱʰᵃⁿ ⁱᵗᵘ ᵃᵈᵃ ᵈᵘᵃ, ᵏᵃˡᵒ ˢᵃᵗᵘ ⁿᵃᵐᵃⁿʸᵃ ᵏᵉᵖᵘᵗᵘˢᵃⁿ.”

-ʲᵉⁿᵍᵍᵃˡᵃ

ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

26. ʸᵉˢ ᵒʳ ʸᵉˢ

Karena belum waktunya pulang sekolah, Qira memilih tinggal di rumah Jenggala hingga saatnya pulang tiba. Dia terlalu takut kalau Shaina marah jika pulang sekarang. Jenggala sedang pergi, katanya ingin mencari makanan.

Jika diingat-ingat, ini pertama kalinya Qira memasuki rumah ini. Qira berjalan memeriksa seluruh ruangan hingga berakhir di dapur. Walaupun bisa di katakan bangunan tidak layak huni jika dilihat dari luar, berbeda jika dia melihat seluruh isi di dalamnya.

Pasilitas di dalamnya cukup lengkap. Satu pertanyaan Qira, apa Jenggala tidak memiliki keluarga? Sejauh dari yang dia lihat, tidak ada satu barang atau apapun yang berhubungan dengan keluarga laki-laki itu.

Apa Jenggala memang hidup sendiri? Kemana keluarganya?

“Kita makan di luar!”

Kapan Jenggala masuk? Qira kaget saat mendengar suara Jenggala yang begitu dekat dengannya, dia lihat Jenggala sedang mengambil mangkuk, garpu dan sendok. Tidak sempat mengeluarkan suara, Jenggala sudah berlalu begitu saja.

Qira mengikuti hingga langkahnya berhenti tidak jauh dari bekas permainan kora-kora. Jenggala duduk bersila di atas tembok beton setinggi pinggangnya. Qira ikut duduk menyamping, membiarkan kakinya menggantung.

Qira mengaduk mie ayamnya. “Sejak kapan lo tinggal di sini?”

“Dari kecil.” Jenggala tidak menatap Qira.

Qira tidak jadi memakan mie ayamnya. “Keluarga lo?”

“Gak ada.”

Sebenarnya Qira merasa sedikit canggung kalau harus membahas hal ini, tetapi dia sangat penasaran. Jenggala terlihat misterius di matanya. “Kemana?”

“Gue jawab, kalo lo mau jadi pacar gue!”

“Oke, gak usah di jawab!” Qira kini memasukkan mie ayam yang sejak tadi hanya dia aduk.

Jenggala terkekeh. Rasa pedas dari mie ayamnya, mengapa tiba-tiba terasa manis ketika melihat wajah kesal Qira? “Tapi gue mau jawab.”

“Tapi gue gak mau jadi pacar lo.”

“Kenapa?”

“Lo nanya?” Qira tatap Jenggala dengan mie ayam yang penuh di mulutnya, setelah menelannya dia kembali berkata, “lo baru putus sama Minerva.”

“Terus? Apa kalo baru putus, gak boleh langsung dapet pacar baru?”

“Ya bukan gitu, tapi lo kan mungkin masih belum move on dari dia!”

Katanya, jangan menjalani hubungan dengan seseorang, yang masih terikat dengan masa lalunya.

“Katanya orang baru bisa bikin move on?”

Bukankah benar, obat masa lalu adalah orang baru?

“Kalo sama gue gak bisa, lo bakal cari yang baru terus dong?”

Seperti membeli pakaian. Jika belum menemukan yang cocok, sang pembeli pasti akan mencoba terus hingga menemukan apa yang dia cari. Qira tidak ingin menjadi salah satu pakaian, yang hanya pembeli itu coba.

Summer Triangle  (Revisi)Where stories live. Discover now