7. ᵉᵍᵒˡᵈ

26.2K 2K 2
                                    

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 + 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗, 𝚢𝚊!

7. ᵉᵍᵒˡᵈ

“Oma?” Naila terkejut ketika membuka pintu, dan mendapati Shaina ada di hadapannya.

“Naila, apa Qira ada di dalam?” tanya Shaina cepat.

Naila menggeleng. “Tidak ada. Kenapa Oma, apa kira belum pulang?”

“Sudah. Hanya saja, tadi sore dia pamit ingin bertemu Are.”

Sepulang sekolah tadi, Qira meminta izin pada Shaina. Katanya dia akan mengerjakan tugas kelompok bersama Are, tetapi sampai malam ini Qira belum juga pulang. Shaina hanya ingin memastikan, bahwa cucunya ada di rumah ini.

“Mungkin sedang bersama, Lexa,” terka Naila.

“Tidak ada, Oma dari sana,” kata Shaina sambil menggeleng.

Mendengar nama sahabatnya di sebut-sebut, Are yang baru turun dari tangga menghampiri Bundanya. “Kenapa, Bun?”

Naila menoleh, lalu berucap, “Are, apa kamu tahu Qira ada di mana?”

“Qira?” Are mencoba mengingat-ingat, lalu menggeleng ketika dia tidak tahu di Qira saat ini.

“Kemana lagi, anak nakal itu!” kesal Shaina.

Are baru ingat. Tadi pagi di sekolah Qira terlihat mencurigakan, perempuan itu terlihat lelah, dan seperti tertekan. Bahkan ketika Are mengintrogasi tentang alasannya telat, Qira mengatakan mobilnya pecah ban dan ponselnya hilang.

Sebenarnya itu masuk akal, hanya saja Are tetap merasa ada yang mencurigakan tentang Qira. Sepertinya Qira sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

“Biar Are yang cari, Oma!”

𝓢𝓾𝓶𝓶𝓮𝓻 𝓣𝓻𝓲𝓪𝓷𝓰𝓵𝓮

Sedangkan di lain tempat. Sosok yang sedang di cari sedang menatap bangunan usang di hadapannya. Qira mengintip dari celah pagar besi yang berkarat, bangunan di hadapannya terlihat menyeramkan. Hanya cahaya bulan saja yang menjadi penerang.

Qira dapat melihat mobilnya yang terparkir di arah selatan, tepat di dekat sebuah permainan komidi putar yang hanya menyisakan satu kuda saja.

Tepukan di bahu Qira, membuatnya terlonjak. Dia mengelus dadanya, yang terasa seperti disambar petir. “Bisa gak, jangan ngagetin!”

Chen hanya tersenyum simpul. “Kenapa Qira gak masuk?”

Pertanyaan bodoh, mana mau Qira masuk ke tempat seperti itu sendirian. “Lo ngapain ngajak ketemu di sini?”

“Karena ini rumah Chen,” sahut Chen lalu membuka pagar.

Qira terkejut, tetapi tidak urung mengikuti Chen memasuki area taman bermain. Dia meneliti setiap sudut, takut ada yang mencurigakan. Sambil menunggu Chen menyalakan api, Qira duduk di kursi kayu.

“Mana kunci mobil gue? Gue mau balik!” tagih Qira, dia sudah tidak nyaman berada di tempat menyeramkan seperti ini.

“Buru-buru banget sih, cantik.”

Qira menoleh ke arah kanan, ketika mendapati bukan Chen yang berbicara. Dia lantas bangkit, ketika melihat Parijata, Vihaan, Gading dan Ganesha berdiri tidak jauh darinya. Terlihat Parijata memutar-mutar kunci mobilnya.

Mereka duduk tidak jauh dari Qira yang masih berdiri was-was di tempatnya. Qira mulai menatap Chen yang terlihat menundukkan kepalanya. “Chen?”

“Berani juga lo dateng ke sini sendirian,” sindir Vihaan.

Summer Triangle  (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora