30. ᵃⁿᵍʳʸ

21.8K 1.8K 33
                                    

“ᵏᵃʳᵉⁿᵃ ᵏᵉᶜᵉʷᵃ, ᵃᵏᵘ ᵏᵉʰⁱˡᵃⁿᵍᵃⁿ ˢᵉˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ ʸᵃⁿᵍ ⁱˢᵗⁱᵐᵉʷᵃ.”

-ᶜʰᵉⁿᵈᵃⁿᵃ ʲᵉⁿᵍᵍᵃˡᵃ

ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

30. ᵃⁿᵍʳʸ

Saat Qira lewat di koridor, banyak murid-murid SMA Nuri yang dengan terang-terangan membicarakannya. Bukan hanya itu, tatapan meremehkan pun tertuju kepadanya. Qira tidak peduli, dia tetap berjalan angkuh melewati mereka.

Namun, kesabaran Qira habis saat PBB menjegal kakinya hingga terjatuh. Qira tersungkur, beruntung tak sampai terluka. Dia lihat Cempaka, Halwa dan Afi bersedekap dada.

Qira bangkit, lalu mendorong Cempaka. “MAKSUD LO APA?!”

“Santai dong!” Halwa balas mendorong Qira.

“Lo itu pan--” Afi tidak melanjutkan kata-katanya, saat Qira mencekal tangannya yang juga ingin mendorong Qira.

Qira tersenyum miring. Beberapa waktu lalu, mereka masing mengemis-ngemis padanya agar mau bergabung. Katanya dia akan mendapatkan jaminan penuh, dan akan di lindungi, lalu sekarang apa?

Di saat Qira mendapat masalah, mereka menjauh seolah tidak mengenalnya. Lucu sekali bukan. Qira rasanya ingin tertawa terbahak-bahak.

“Lo masih sok berani, setelah berkhianat?” tanya Cempaka. “Gue terkesan!”

Cempaka bertepuk tangan, sambil menatap sekitar. Terlihat orang-orang mulai berkerumun, ingin menyaksikan keributan yang akan tercipta.

“Lo gak pantes tau gak sekolah di sini!” sinis Afi.

“Terus yang pantes siapa, cewek cabe-cabean kaya lo?”

Kata-kata Qira bersambut tamparan dari Halwa. Tidak berhenti sampai disitu, Halwa menarik rambut Qira ke belakang. “Seenggaknya kita gak berkhianat kaya lo!”

Qira tertawa renyah, tarikan Halwa pada rambutnya bukan apa-apa. “Ngaku juga ternyata.”

“Lo!” Cempaka datang, dan langsung menendang belakang lutut Qira, membuat sang empunya jatuh berlutut.

Halwa berjongkok dan semakin kencang menarik rambut Qira, begitupun Afi yang kini ikut menariknya. Lalu ada Cempaka yang menarik dagu Qira, mengarahkan agar menatap sempurna ke arahnya.

“Dulu gue muja-muja lo cuma karena Egold, sekarang lo bukan siapa-siapa. Iya kan Are?”

Cempaka menatap ke belakang Qira, dimana ada Are dan teman-temannya kecuali Gaby. Mereka menatap datar tubuh belakang Qira, tidak ada belas kasihan sedikitpun. Jika Qira melihat tatapan itu, dia pasti akan sangat terluka.

“Bukan urusan gue!”

Are pergi disusul teman-temannya. Lexa sempat berhenti sebentar, tetapi setelahnya dia mengikuti Are menaiki tangga. Kata-kata Are berhasil menciptakan genangan air, di mata Qira. Tanpa melihatnya, dia bisa sangat terluka.

“Kasian, bidadari nya Egold turun kasta!” Alfi, Halwa, dan Cempaka tertawa. Tawa yang setelahnya di ikuti mereka yang ikut menonton.

Qira memejamkan matanya sebentar, membuat air matanya terjatuh. Saat Qira membuka mata, dia melihat Chen yang berjalan cepat menghampirinya. Namun, begitu mendengar kata-kata Qira. Chen berhenti.

“Lucu ya.” Qira tertawa garing. “Padahal gue pacaran sama ketua Bushmaster, cuma buat mata-matain mereka.”

Tatapan tak percaya mendominasi, mereka seolah bertanya-tanya tentang kebenaran yang sedang Qira utarakan. Ketiga perempuan itu melepaskan Qira, lalu mundur teratur. Qira bangkit dan menatap mereka satu-persatu.

Summer Triangle  (Revisi)Where stories live. Discover now