Chapter 1

588 43 1
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
"Woyyyy!!!! Bangunnn!!!" Teriak seseorang yang baru saja masuk kekamar bernuansa Navy itu, berusaha membangunkan kembarannya.

Tapi yang dibangunkan, tetap memejamkan mata seolah itu hanya angin lewat.

Nalvaro Andra Alaric atau yang biasa dipanggil Varo, anak kedua dari tiga bersaudara, dengan ciri khas 'eyes smile', memiliki sifat kalem, dingin tapi peduli pada sekitar dan dikenal sebagai anak baik, ya walau mereka tau ia wakil ketua dari sebuah geng motor. Berbeda dengan wajahnya yang imut, ia memiliki badan yang tinggi, berotot dengan rahang yang tegas serta kulit seputih susu. Juga yang tak banyak orang tau, ia kejam kepada orang yang mencoba mengganggu orang-orang terdekatnya, termasuk kepada saudara perempuan satu-satunya, walau selalu terlihat tak akur, tapi ia selalu berusaha melindungi kembarannya.

Karna kesal melihat kembarannya tidak bergerak sedikitpun, ia mengambil air digelas yang ada diatas nakas lalu....

Byurrrrr

"Aaaaaaa!!!" Teriak seseorang yang sedari dari tidur nyenyak.

Akhirnya, yang sedari tadi berusaha ia bangunkan pun sudah berdiri dengan sedikit menggigil hasil dari perbuatannya, sebenarnya ia juga sedikit merasa bersalah.

"Lo udah gila ya"

"Iya, gue udah gila gara-gara lo. Dari tadi dibangunin kebo banget si"

"Lagian mau ngapain si, masih pagi juga"

"Pagi mata lo. Noh liat, udah jam berapa"

"GUE TELATT!!!!!" Teriaknya lalu berlari ke kamar mandi.

Yang sudah kalian ketahui ia adalah Nalvira Putri Alaric, bungsu keluarga Alaric sekaligus kembaran Varo yang sedari tadi dibangunkan, gadis dengan rambut hitam legam yang juga memiliki kulit seputih susu yang sering berpenampilan tomboy. Ada satu sifat yang sama dengan kembarannya, yaitu kejam kepada tikus-tikus pengganggu, dan taada yang mengetahui nya. Yang banyak orang ketahui ia hanya gadis periang, jahil serta tawanya yang menggelegar. Dibalik itu semua, begitu banyak hal yang ia rahasiakan, dan mungkin akan membuat semua tercengang jika mengetahuinya.
-
-
-
-
-
Setelah bersiap dengan seragam sekolahnya, gadis tersebut agak mempercepat jalannya, ketika melewati meja makan ia melihat seseorang.

Dilihatnya dimeja makan, seorang pemuda sedang sarapan dengan santai.

"Nal, ayok berangkat sekarang, udah telat nih" Sambil menarik tangan Varo yang ingin melahap rotinya.

"Al, sarapan dulu"

"Sarapan disekolah ajalah, udah telat nih. Ayo Nalll" Ajak Vira tidak sabar.

"Sabar dong" Akhirnya ia pasrah, tangan satunya ditarik, dengan tangan satunya lagi memegang roti yang tinggal sedikit lalu melahapnya.

Vira yang melihatnya berseru "makan mulu lo"

"Kan mubazir Al"

Itu adalah nama panggilan mereka sejak kecil, sekaligus nama khusus bagi keluarga nya.

Mereka berdua pun segera menaiki kuda besi hitam itu dan melaju membelah jalanan.
-
-
-
-
-
"Duhh, buruan dong Nal dah telat nih"

"Ini gue juga udah buru-buru"

Sesampainya di depan gerbang dengan tulisan diatasnya SMA ANTARIKSA, salah satu SMA terfavorit di jakarta, dimana banyak murid yang berasal dari kalangan keluarga berada. Untungnya, gerbang masih belum ditutup.

Motor sudah terparkir, Vira langsung turun berlari ke kelas dan melupakan saudara kembarnya.

"Udah nyusahin, ninggalin lagi. WOY TUNGGUIN!!!" Varo ikut berlari menyusul Vira.
-
-
-
-
-
Brakk

Seseorang membuka pintu kelas kasar dengan nafas memburu, perlakuannya itu tak luput dari pandangan teman sekelasnya yang menatapnya tajam. Seolah sadar dengan itu, Vira hanya tersenyum kikuk lalu berjalan kemejanya dengan canggung.

Brakkk

Tak lama pintu kembali dibuka dengan kasar lebih keras, memperlihatkan seseorang dengan rupa yang hampir sama hanya berbeda gender yang juga datang dengan nafas memburunya, ia pun berjalan menuju mejanya tanpa rasa bersalah dan menatap tajam kembarannya, yang ditatap hanya mengalihkan pandangan tanda peduli.

"Mentang-mentang kembar, lama-lama tuh pintu ganti pake pintu Lift kayanya" gumam teman sebangku Vira.

Vira yang mendengar merasa tersindir hanya menyegir, temannya yang melihat itu melotot horor.

Beruntungnya lagi mereka, karna guru telat masuk jadi mereka tidak dihukum.
-
-
-
-
-
Kringgg

Bel istirahat berbunyi, para murid berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin.

Di kelas yang kosong, terdapat tiga perempuan yang masih duduk.

"Vir, lu napa telat dah" Tanya teman sebangku nya bernama lengkap Nanda Alexa James biasa dipanggil Nanda, putri satu-satunya keluarga James dan mempunyai satu saudara laki-laki, gadis dengan rambut sebahu yang penampilannya hampir sama dengan Vira yaitu tomboy, ia pun tau hobi Vira karna juga hobinya, yang terbilang tidak biasa untuk seorang perempuan, kepo ya.

"Iya, biasanya juga kepagian" Timpal teman satunya yang duduk didepan meja mereka berdua, yaitu Lerina Kelly Richardson panggil saja Lerina atau Rina. Berbeda dengan kedua temannya, ia cukup feminin dan salah satu primadona sekolah, walaupun kedua temannya juga termasuk, tapi ia yang paling menonjol, anak tunggal dari keluarga Richardson, hobinya pun tak jauh beda dari kedua temannya, jika sudah menyangkut hobinya ia akan jauh dari kata feminim.

"Tadi malem gue nge drakor, baru tidur jam 4 pagi"

"Buset dah"

"Kita ke kantin yok!!" Ajak Rina.

"Yuk"

"Vir ayo" Ucap Nanda ketika melihat temannya itu tidak bangun dari duduknya.

"Ga deh, gue mau tidur aja"

"Mau nitip gak?"

"Gausah"

Mereka pun pergi meninggalkan Vira yang sudah menelungkupkan wajahnya dilipatan kedua tangannya.
-
-
-
-
-
Varo sedang makan dikantin bersama temannya. Ketika makan, Varo tidak melihat kembarannya, saat para teman kembarannya masuk ke kantin.

Varo pun menghampiri kedua gadis yang sudah ada disalah satu meja kantin.

"Eh Rin, si Vira mana? Kok ga bareng kalian"

"Tadi katanya mau tidur aja dikelas"

"Oh yaudah, makasih ya"

Lerina hanya mengangguk.

Varo kembali kemejanya untuk melanjutkan acara makannya dengan tergesa-gesa.

"Ada apa Var?" Tanya salah satu temannya.

"Enggak"

"Kalem Ro, gabakal ada yang ngambil" Terdengar kekehan temannya.

"Diem lo"

'Tuh anak kan belum makan, gimana kalo maagnya kambuh' Batinnya.
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
Dukungan kalian adalah semangatku, jadi jangan lupa Vote byeeee

The Fight [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang