Chapter 37

63 8 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Vira langsung menendang kepala pria yang akan mencelakai Revan dari samping.

Revan langsung berbalik dan melihat pria itu sudah tak sadar kan diri, "Vira lo gapapa"

"Gue gapapa, awas bang" Ucap Vira ketika ada yang ingin memukul Revan.

Mereka berlima kewalahan melawan mereka semua, ketika sedang melawan yang lain, Vira ditendang dari belakang.

"Vira!" Teriak mereka ketika melihat Vira tersungkur ke aspal.

Bugh

"Lo berani lukain cewek gue"

"Cih, cewek sialan itu maksud lo" Leon membalas pukulan Artan.

"Berani lo ngomong gitu" Emosi Artan semakin memuncak, mereka berdua terus berkelahi, Vira dan yang lainnya masing-masing melawan sepuluh orang.

Dan tiba-tiba banyak lampu motor menyorot mereka dari arah ME menghadang, "Langsung serang mereka, dan kita bakal selamatin empat anggota geng Tiger sama Vira" Perintah pemuda paling depan pada anggota yang berada dibelakang nya.

"At-lantis" Ucap mereka semua terkejut melihat geng motor yang sudah lama hilang muncul didepan mereka dengan jumlah melebihi ME.

Pertarungan antara geng pun terjadi, "Vira lo gapapa kan" Tanya Bagas menghampiri Vira bersama yang lainnya.

"Tolong hentiin mereka" Tunjuk Vira pada Artan dan juga Leon yang masih berkelahi.

"Atlantis" Beo ketiga pemuda yang sudah bersama Vira ketika melihat orang-orang yang menolong mereka.

"LEPASIN GUE, DIA HARUS MATI!" Murka Artan ketika ditahan oleh Bagas dan juga Hasan.

"Udah Juan" Ucap Vira setelah menghampiri nya.

Artan terus saja memberontak, " Juan ini bukan lo" Vira menangkup wajah Artan yang terlihat memerah dan matanya memunculkan aura gelap, sekarang teman Artan juga ikut menahannya, karna badan dan tenaga Artan yang cukup besar.

"JUAN"

Plak

Akhirnya pemuda itu diam setelah dari tadi terus saja memberontak setelah ditampar oleh Vira.

"Liat keadaan dia" Ucapan Vira membuat Artan memandang Leon yang sudah tak sadarkan diri dengan keadaan mengenaskan.

"Lo gak mungkin jadi pembunuh kan"

Merasa Artan sudah tenang merekapun melepaskannya.

"BAWA KETUA KALIAN PERGI" Suara lantang Vira membuat perkelahian mereka terhenti, mereka menatap ketua nya yang sudah tak sadarkan diri, mereka pun buru-buru membawa Leon, karna tak mungkin melawan terus-menerus, yang ada mereka semua mati.

"Lo gapapa kan" Tanya Artan memegang kedua bahu Vira, gadis itu menggeleng Artan langsung memeluknya, ia lega gadis itu tak papa.

"Thanks ya" Ucap Vira pada anggota Atlantis.

"Udah kewajiban kita"

"Gi-gimana lo bisa kenal mereka, dan sejak kapan mereka ada lagi" Tanya Raihan yang masih syok.

Artan yang tak mengerti dengan ucapan temannya langsung menatap orang-orang yang baru datang itu dan ia ikut terkejut melihat lambang di jaket mereka.

"Atlantis" Gumamnya.

"Ada deh, mereka gak pernah hilang kok"

"Terus?"

"Hanya beristirahat sejenak" Ucap Gevan.

"Lo? Lo kan"

"Apa?"

"Lo yang waktu ada balapan, sama tiga cewek itu kan, dan gue baru inget jaket yang lo pake" Ucap Raihan.

"Ah iya, lo sama cewek yang ngalahin Artan waktu itu"

"Jangan-jangan..." Mereka berempat langsung menoleh pada Vira.

Tubuh Vira tiba-tiba saja kaku, dipandang begitu oleh mereka, "Lo cewek itu ya" Tuduh Fian pada Vira.

Vira langsung melotot pada Gevan untuk berbicara, "B-bukan kok bukan dia, itu temen gue yang lain" Elak Gevan.

"Masa sih" Raihan meneliti Vira, "Tapi mirip"

"Udah gausah dipikirin, mending kita pulang. Kalian berempat nganter gue sampe sini aja deh udah deket ini, dan kalian pulang biar dikawal mereka"

"Tapi kita harus tanggung jawab nganter lo sampai rumah Vir"

"Udah gapapa, takut nya kalian kemaleman, Kalian anter mereka ya"

"Gausah"

"Udah gaada penolakan, takutnya yang tadi keulang lagi"

"Tapi gue belum nganter lo sampai rumah" Ucap Artan.

"Gapapa, kalian harus cepet pulang, obati luka itu, apa biar mereka bawain motor kalian, "

"Gausah, kita masih bisa kok bawa motor sendiri"

"Makasih ya kalian udah repot-repot nganterin gue, sampe babak belur gini"

"Ini udah biasa kok buat kita"

"Bagas tolong boncengin Juan ya, dia gak bawa motor soalnya"

"Gapapa Vir, biar Artan sama gue aja" Ucap Revan.

"Gak, biar Juan sama Bagas aja, bang Revan kan juga luka, Hasan ikut Bagas sama yang lainnya anterin mereka ya" Ucap Vira pada temannya serta anggota Atlantis lainnya.

"Gausah semua kali Vir, ntar jadinya kek mau touring" Kata Fian.

"Yaudah sebagian aja ya"

"Bener nih gak ngerepotin kalian" Ucap Artan pada anggota Atlantis.

"Santai aja" Balas Bagas.

"Lo beneran gapapa kan Vir" Tanya Artan.

"Gue gapapa kok, sekarang kalian pulang ya"

"Lo pulang sama mereka juga ya, takutnya dijalan kenapa-napa" Ucap Artan.

"Iyaaa, kabarin ya kalo udah sampe"

"Siap"

"Gue jadi gak tenang ninggalin lo" Kata Artan menatap lekat Vira.

"Juan udah sanaa" Vira mendorong tubuh besar itu agar berbalik.

"Gausah cerita sama bang Rendra ya"

"Gak janji"

"Ihhhh"

Tin tin

Mereka pun pergi dengan sebagian anggota Atlantis, tersisa Vira, Gevan, Dika dan sebagian anggota lainnya.

Vira berjalan ke motornya agak pincang karna tadi kakinya ditendang cukup keras, ia berbohong pada Artan agar pria itu tak khawatir.

"Vir, kenapa jalan lo gitu" Gevan dengan Dika mengikuti Vira.

"Gapapa, tadi ketendang dikit doang"

"Yaudah, biar gue yang bawa motor"

"Gausah, gue masih bisa"

"Gak, lo nanti jatuh"

"Kalian pulang aja" Titah Vira pada anggota Atlantis.

"Tapi lo"

"Biar gue sama Dika Gevan aja"

"Tolong yang berdua, bawain motor gue, bawa aja ke markas" Ucap Gevan, diangguki yang lainnya.
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
Dukungan kalian adalah semangatku, jadi jangan lupa Vote byeeee

The Fight [END]Where stories live. Discover now