Chapter 65

61 8 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Artan sudah didepan gerbang sekolah Vira, ia menelfon kekasih nya tapi tak diangkat lalu ia melihat Varo dan yang lainnya berkumpul diparkiran, ia keluar dari mobilnya untuk menghampiri mereka.

"Kalian liat Vira, sekelas kan" Tanya Artan, ia aneh melihat wajah mereka seperti terlihat panik.

"Vira hilang"

Artan mendapat kan kembali wajahnya yang terkejut, "Yakin bukan kabur kan"

"Tadi pas istirahat dia bilangnya mau ke toilet, tapi sampe sekarang belum balik lagi kita udah cari ditoilet tapi gaada, tas sama handphone nya juga ditinggal, kalo kabur juga kemana, karna sekolah kita penjagaan nya ketat banget" Jelas Rina.

"Kalian udah cek disemua tempat"

"Udah"

"Eh tapi kita belum cek gudang" Kata Haikal.

"Tunjukin dimana tempatnya"

Mereka pun berjalan bersamaan menuju gudang, "Dikunci" Kata Varo ketika melihat gembok yang terkunci dipintu itu.

"Yakin Vira ada disini"

"Kita cek aja dulu, gue kepenjaga sekolah dulu buat minta kuncinya" Kata Candra lalu pergi dari sana.

Nanda berusaha untuk tak menatap mata tajam Artan yang terus menatap nya, pasti pria itu sudah tau siapa dirinya.

"Ini" Candra datang langsung memberikan kuncinya pada Varo.

Dan ya, saat pintu terbuka mereka langsung disuguhkan seorang gadis yang tergeletak disana, Artan dengan cepat menghampiri gadis itu yang wajahnya tertutup rambut, saat menyibakkan rambut panjang itu, Artan terkejut jika itu kekasih nya.

"Sayang, bangun" Saat Artan mengangkat kepala Vira, ia merasakan basah dibelakang kepala Vira, saat dilihat tangannya sudah penuh darah.

Mereka semua terkejut melihat itu, Artan langsung mengangkat tubuh Vira lalu keluar dari gudang diikuti yang lainnya.

Sampai di mobilnya, ia langsung merebahkan tubuh Vira di jok belakang, "Biar gue ikut dibelakang" Kata Nanda, tapi Artan tak menjawabnya, gadis itu langsung masuk dan menyimpan kepala Vira dipahanya, tak peduli rok nya penuh darah.

Mobil pun melaju diikuti beberapa motor sport dibelakang.
-
-
-
-
-
Mereka sudah berada dirumah sakit, dan sedang menunggu gadis itu diperiksa, disana juga ada Rendra dkk karna Varo memberitahunya.

Dokter pun keluar, "Kepalanya terbentur keras sampai membuat luka di belakang kepalanya, untungnya tidak sampai gegar otak, dan apa peru-"

"Tante" Panggil Varo lalu menggeleng, itu tak lepas dari perhatian yang lainnya.

"Kenapa Nal?" Kata Rendra.

"Ah enggak" Varo kembali menatap Tantenya, untung nya Dokter yang memeriksa adalah Bella, lalu ia memberi kode untuk tak membicarakan itu.

Bella pun mengerti, "Itu saja, mungkin Vira akan sadar beberapa jam lagi, Nal ikut tante" Dua orang gadis disana menghela nafas lega.

"Mah, ada anaknya loh disini" Haikal merasa tak dianggap, dan hanya Varo yang diajak.

"Diam kamu Haikal" Membuat teman-temannya menahan tawa.

"Kenapa gak Rendra aja, kalo mau ngomongin soal keadaan Al"

"Bukan kok, kalo begitu kita berdua pergi dulu ya, kalo mau jengukin Vira boleh, tapi jangan berisik"

"Iya tante"

"Kok baju Vira di perutnya ada darahnya sih" Kata Brian ketika mereka sudah masuk ke ruang rawat Vira, dan mereka semua yng disana pun melihat yang dibicarakan Brian.

Rendra berjalan menghampiri adiknya yang terbaring ingin melihat perutnya, "Jangan!" Kata Nanda dan juga Rina bersamaan ketika Rendra ingin sedikit menyingkapkan baju seragam Vira.

"Jangan berisik"

"Sorry, itu darah dari kepalanya, tadi gue gak sengaja kesentuh tangan gue yang abis nyentuh kepala Vira"

Rendra pun mengurungkan niatnya, lalu mengelus kepala Vira, "Siapa yang udah ngelakuin ini sama kamu dek"
-
-
-
-
-
"Jadi apa yang terjadi Nal"

"Nal gatau tante"

"Loh, terus tadi apa"

"Minggu kemarin Al masuk rumah sakit, dan gak sadar beberapa hari, Nal juga taunya dari Nanda, Nal tanya ke Al tapi dia gamau ngomong"

"Itu tusukannya dalem loh Nal, sampek nembus, orangtua kalian gaada yang tau?"

"Al gak nge bolehin kita buat ngomong sama siapa-siapa apalagi Mommy Daddy, setelah dia pindah ke apartemen, Al malah semakin jauh dari kita, dia juga udah jarang ketemu Mommy Daddy"

"Mungkin Al pernah cerita sama kamu tentang masalah nya, kalian kan paling deket"

"Itu masalah nya tante, sedeket apapun kita, Al masih tetap tutup mulut, dia ngomong nya selalu mau beresin urusannya dulu, tapi ditanya apa urusannya, dia gapernah jawab. Itu juga di apartemen dia bilangnya cuma sebentar, tapi udah beberapa bulan dia gak pulang-pulang"

"Apa dia masih suka berantem gitu"

"Tante liat aja mukanya"

Bella melihat tadi jika wajah Vira memang babak belur, "Yaudah, nanti tante yang coba tanya ke Al langsung ya"

"Iya tante, kalo gitu Nal keruangan Al dulu ya"

"Iya"
-
-
-
-
-
"Ngomongin apa aja Nal" Tanya Rendra pada Varo yang baru saja datang.

"Tante cuma nanya, kenapa Al bisa gini"

"Kalo gitu kenapa gak sama kita-kita juga"

"Gatau" Ucap Varo sambil mengedikkan bahunya, "Nanda gue mau ngomong sama lo, diluar" Nanda pun mengikuti Varo keluar dari ruang rawat Vira.

"Lo gak mau cerita sama gue, apa yang dialami Vira waktu itu" Kata Varo ketika mereka sudah agak menjauh dari tempat Vira.

"Buat apa"

"Plis lah Nan, lo tau kan Vira gaakan pernah cerita masalah nya kekita, kecuali kita tau sendiri, dan gue yakin, lo ada ditempat kejadian"

"Gak mungkin gue cerita, yang ada dia malah makin benci sama gue"

"Kalian ada masalah apa?"

"Lo gausah tau"

"Oke, gue cuma pengen tau kejadian itu"

"Gak bisa" Nanda berjalan pergi, saat ia ingin berbelok, tiba-tiba ada seseorang muncul dengan mata tajamnya, membuat tubuhnya kaku.

"T-tatan"
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
Dukungan kalian adalah semangatku, jadi jangan lupa Vote byeeee

Happy birthday to me hehe

Setelah 2 tahun, 12 tahun, sekarang aku ketemu sama '2' angka itu lagi, dengan ditemani angka tertua yaitu 0 atau awal dari semua angka.

Ya, tepat hari ini umur ku bertambah menjadi 20 tahun, dimana menurutku itu bukan usia anak kecil lagi, dimana malu untuk menangis dengan kencang didepan semua orang atau tak ada canda tawa tanpa beban lagi.

20? Apakah itu terlalu tua haha, kenapa aku merasa seperti itu, waktu begitu cepat, rasanya diri ini masih ingin bermain tanpa harus memikirkan masa depan yang dipikir begitu berat, tapi mau apa di kata, dunia ini terus berputar, waktu terus berjalan, kita hanya perlu menjalani nya walau tanpa tau arah.

Aku ucapkan terimakasih pada diri ini yang sudah mau bertahan sampai detik ini, bisa melewati masalah yang tidak bisa dibilang sepele, terus semangat menjalani hidup ini, yakin suatu saat nanti ada sesuatu yang bisa membuat hidupku berubah seperti apa yang ku inginkan, terimakasih kalian, terimakasih sekali sudah mau membaca cerita yang aku buat, gak kehitung seberapa bahagia nya, cerita yang aku buat gak sedikit yang tau, semoga cerita ini dan cerita yang mungkin akan datang akan terus membuat kalian terhibur, sekali lagi TERIMAKASIH❤

120723

-ayulestari

The Fight [END]Where stories live. Discover now