Chapter 17

81 12 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
"Maksudnya?"

"Menurut gue, Artan suka sama adik lo, diliat dari sikapnya yang beda ke Vira, lo taukan segimana malesnya Artan sama cewek, apalagi sampai gombal kek kemarin"

"Sebenarnya gue belum siap buat ngelepas adik gue ke lelaki lain, tapi kalo itu buat dia bahagia gue bisa apa, kalo emang Artan suka adik gue, gue bakal liat segimana perjuangan nya dan apa dia gabakal nyakitin hati Vira, mungkin gue bakal kasih dia kesempatan, tapi kalo dia berani nyakitin adik gue, gue gabakal maafin dia, walaupun dia temen gue" Revan mengangguk, ia pun akan melakukan hal yang sama jika adiknya didekati pria, tapi seperti nya itu hanya bayangan untuknya.
-
-
-
-
-
Artan menarik tangan Vira agar melingkar di perutnya, "Apasi bang" Ucap Vira seraya ingin melepaskan nya tapi Artan menahan.

"Ntar lo jatoh, dan jangan panggil gue abang"

"Modus, apa dong, om? Cocok deh kayanya" Vira cekikikan.

"Gue kan kemarin bilang, panggil gue Baby"

"Gue semakin yakin kalo omongan temen lo itu gak bener, spek buaya gini dibilang dingin"

"Harusnya lo tuh bersyukur, lo satu-satunya cewek yang gue perlakuin kaya gini"

"Ck, gak percaya gue"

"Gue harus gimana biar lo percaya"

"Biarin gue yang bawa motor"

"Yang ada gue gak direstuin sama abang lo"

"Ngomong apasi bang"

"Gue bilang jangan panggil abang"

"Ya terus apa? najis gue panggil baby, babi kali yang ada"

"Mulut lo pengen gue cipok tuh"

"Mesum lu, turunin gue"

"Canda, panggil gue Juan"

"Lah, Artan ke Juan jauh bro"

"Nama gue Artan Juanda Aksara"

Vira tiba-tiba kaku, "Lo bohong kan"

"Gak lucu gue malsuin nama sendiri"

"Kenapa ga Juanda aja, U nya ilangin" Viral tertawa ngakak.

"Bener-bener minta dicipok lo"

Plak

Vira memukul helm Artan, "Pengen di adu lo sama gue"

"Iya tapi dikamar"

"Sabar Vir, Kenapa gue bisa ketemu dakjal disini si"

"Maksud lo apa"

"Diem lo"
-
-
-
-
-
"Ndra gue minjem Vira dulu"

"Mau kemana?"

"Ada deh"

"Jangan macem-macem lo sama adek gue"

"Gabakal" Ucap Artan langsung menarik Vira pergi.

"Mau kemana si" Tanya Vira kesal, ia tadi masih bermain bersama teman-teman nya, Artan malah tiba-tiba menariknya.

"Bentar"

Merekapun sampai di pantai yang lebih banyak bebatuan nya, "Ayo duduk" Ajak Artan kearah baru yang besar.

"Gua gabisa naiknya"

"Sini gue pegangin" Artan pun naik terlebih dulu, lalu mengulurkan tangannya.

Vira pun sudah duduk disamping Artan diatas baru besar itu.

The Fight [END]Where stories live. Discover now