Chapter 55

55 11 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
"Gue udah nyingkirin satu, dan tinggal satu lagi" Kata pemuda itu sambil memainkan pisaunya.
-
-
-
-
-
Vira bertukar tempat duduk dengan Rina, tanpa memberi alasan.

"Lo ada masalah sama Vira?" Tanya Rina pada Nanda.

Nanda hanya mendehem, "Apa?"

Tanpa menjawab, Nanda langsung menelungkupkan wajahnya. Rina menghela nafas melihat nya.
-
-
-
-
-
Sekarang Vira sedang berada di rooftop duduk sendiri.

Setelah sejauh ini dan membuat orang-orang terdekat nya menjauh, ia jadi bingung harus bagaimana, banyak hal yang tak sesuai rencana, ia merasa semua hancur bersamaan.

Ia juga menduga keselamatan Revan akan terancam setelah peristiwa pembunuhan Rico, yang disebabkan oleh Leon.

Hati kecilnya sebenarnya merasa sakit, ketika Rico terus memanggil namanya sebelum ia menghembuskan nafas terakhir nya, apakah itu adalah permintaan terakhir nya sebelum ia pergi, untuk bertemu dengannya.

Tetesan air mata pun jatuh, tangisannya pecah ketika mengingat rencana nya untuk mempertemukan Rico dengan ibunya tapi sebelum itu tercapai, pemuda itu sudah pergi, ia merasa gagal.

Banyak pertanyaan di benaknya, kenapa Rico terus memanggil namanya saat ia tak sadar pun.

Ceklek

Pintu rooftop terbuka, menampilkan seorang pemuda dengan penampilan badboy nya, Vira yang mendengar seseorang datang langsung menghapus air matanya.

"Vira?"

"H-hendra"

"Ngapain disini? Lo nangis" Kata Hendra sembari duduk disamping Vira melihat hidung serta matanya yang memerah.

"Hah, enggak kok" Kata Vira mengusap-ngusap matanya.

"Masih inget sama Rico?"

"Lo tau kalo dia suka lo?"

Vira terkejut mendengarnya, "Apa?"

"Kayanya dia gak ngomong ya, rencana nya abis dia pulang dari Bandung, katanya mau nembak lo"

Vira menutup mulutnya tak percaya, "Tapi ternyata pas dia disana tau fakta kalo cinta nya gak bakal terbalas"

"Maksudnya?"

"Dia denger omongan lo waktu di cafe yang di Bandung"

"Berarti...."

"Iya, dia liat lo berdua sama cowok di cafe, saat itu kalian ngomongin kalo lo di tanya suka gak sama Rico dan lo jawab enggak, penyebab Rico kecelakaan adalah itu"

Nafas Vira tercekat, "Dan setelah ada kabar kalo lo pacaran sama cowok itu, dia sempet murung atau balik ke awal sebelum dia kenal lo, alasan dia jauhin lo karna dia gamau lo kaya mamahnya"

Pandangan Vira merasa kembali memburam, ia menutup wajahnya dan badan nya sedikit bergetar.

Hendra mengusap bahu Vira, berusaha menenangkan, "G-gue jahat ya"

"Itu hak lo"

"Gue udah tau gimana keadaan nya, tapi malah memperparah" Kata Vira di sela-sela tangisnya.

"Lo mau ke makamnya, kalo mau nanti kita pulang sekolah kesana" Vira mengangguk setuju.

Cekrek

'Sekarang giliran gue, hancurin lo'
-
-
-
-
-
Kedua orang yang masih memakai seragam itu dengan membawa bunga ditangan nya, menghampiri salah satu gundukan tanah baru, bertulisan nama temannya.

The Fight [END]Where stories live. Discover now