Chapter 26

72 9 1
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Dua manusia berbeda gender itu sedang duduk dikursi panjang yang ada ditaman, dengan memegang masing-masing cone eskrim.

"Lo ada masalah" Tanya Artan.

"Emang kenapa" Vira malah balik bertanya.

"Keliatan aja lo gak kaya biasanya"

"Merhatiin banget lo"

"Yeh keliatan banget tau, cerita sama gue"

Mana bisa Vira cerita, sedang kan masalah nya itu dari sepupu pemuda itu sendiri.

"Enggak ah"

"Kenapa? Lo gak percaya sama gue"

"Enggak"

"Kapan lo bakal percaya"

"Setelah semua terbukti" Gumam Vira.

"Hah"

"Gak"

"Gue suka sama lo"

Tubuh Vira memegang, "M-maksud nya"

Artan memegang sebelah tangan Vira yang bebas, "Pertama kali kita ketemu, gue mulai ada rasa sama lo. Lo beda dari cewek-cewek lain Vir, lo mau kan jadi pacar gue" Artan menatap lekat mata gadis itu.

"Gue gabisa percaya gitu aja, gimana pun kita belum lama kenal"

"Lo cewek yang pertama kali bikin gue tertarik dan cewek pertama yang gue tembak, sesusah itu ya buat lo percaya"

"Dan untuk pertama juga buat gue, gue gamau asal milih pasangan"

"Jadi lo nolak gue?" Artan tersenyum miris.

"Gue bakal pikir-pikir dulu"

"Gue bakal selalu nunggu jawaban lo"
-
-
-
-
-
Ketika mereka sampai di mansion, ternyata teman tiga bersaudara tengah berkumpul di ruang tamu termasuk Anna.

"Bang Artan, Vira" Panggil Anna.

"Lo ngapain disini" Tanya Artan.

"Anna denger kan Abang sama temen-temen bang Ar tinggal dirumah Vira, tadi Varo ngajakin kesini"

Vira menatap datar Varo, lalu melengos pergi tanpa berbicara.

"Vira kenapa?" Tanya Revan pada Artan.

"Gatau"

"Kalian abis ngapain"

"Jalan"

Sedang kan Vira termenung di kamar nya, akhirnya ia mengetahui hubungan Anna dengan Caca, mereka adalah teman lama, dan Anna menyuruh Caca untuk melukainya waktu disekolah itu.

"Segitu bencinya dia sama gue, lo dulu gak gitu An. Emang ya, manusia udah mengenal cinta itu bisa buat gila"

"Gue juga gak bisa buat Varo tetep sama dia, dengan cara dia dapetin nya ngorbanin orang lain"

"Gue bisa aja bunuh dia langsung, tapi biar Varo tau sendiri dulu aja"

"Gue harus cari dia kemana lagi, susah banget si" Ia jadi frustasi sendiri.
-
-
-
-
-
"Lo nyari siapa si Ric"

"Temen" Jawab Rico sembari masih melihat-lihat pada tribun penonton.

"Temen apa temen"

"Pacar lo ya"

"Gebetan"

"Dihh, siapa? lu gak pernah cerita"

"Ntar lu embat lagi"

The Fight [END]Where stories live. Discover now