Chapter 25

76 9 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Vira sudah kembali bersekolah dengan diantar Artan, karna pemuda itu memaksa, saat nanti pulang sekolah Artan akan mengajaknya jalan karna ini hari terakhir Rendra dkk berada di jakarta.

Vira berjalan menuju kelasnya dengan wajah datar, ketika memasuki kelas, Vira berdecih melihat bangkunya diduduki oleh Anna.

Ia melipat kedua tangannya lalu bersandar pada pintu sambil melihat mereka yang tertawa entah membicarakan apa.

"Al, lo udah sekolah" Ucap Haikal ketika melihat sepupu hanya diam dipintu.

Perkataan Haikal mengalihkan atensi tiga gadis yang sedari sedang asik.

"Duduk Vir ngapain disana" Ucap Nanda.

Melihat Vira yang hanya diam, Anna segera berdiri dari duduknya ketika menyadari jika ia menduduki kursi gadis yang berada dipintu, "Eh maaf, gue cuma duduk sebentar kok"

Tanpa memperdulikan ucapan Anna, Vira berjalan menuju kursinya, sebelumnya ia berhenti disamping Anna lalu berbisik, "Kayanya lo bahaya deh buat kembaran gue"

"M-maksud lo" Anna gugup, karna baru kali ini melihat Vira yang begitu dingin.

Vira tak membalas lalu duduk di kursinya dan menelungkupkan wajahnya dilipatan tangan diatas meja.

"Lo masih sakit?" Tanya Nanda.

"Apa peduli lo" Ucap Vira pelan tapi masih bisa didengar Nanda, bahkan ia sakit pun mereka tak menjenguk, walau ia tak terlalu mengharapkan, dan mereka malah sibuk jalan-jalan dengan Anna.

"Sorry Vir"

"Gue gak butuh"
-
-
-
-
-
"Ayo ke kantin Vir" Ajak Nanda yang juga ditunggu Varo dkk serta Anna.

"Gue gamau"

"Al, nanti lo sakit lagi"

"Kalian pergi aja" Titah Vira kembali menelungkupkan wajahnya.

"Lo mau makan apa, biar kita bawain" Tapi gadis itu tak menjawab.

"Yaudah apa aja ya kita nanti bawain" Mereka pun pergi meninggalkan nya sendiri.

Tak lama ia merasakan seseorang duduk disamping nya.

"Makan"

"Vir"

"Vira" Panggil Rico sembari menggoyangkan tubuh gadis itu.

"Apasi"

"Makan"

"Gamau"

"Ntar maag lo kambuh"

"Biarin"

"Mau gue suapin"

"Gausah"

"Yaudah, cepat makan"

"Ck iya"

Rico menopang dagu sambil memandang Vira yang sedang makan.

"Lo makan kaya anak kecil" Kata Rico sembari mengelap sudut bibir Vira yang belepotan, lalu membersihkan jempol itu dengan mulutnya.

"Ih jorok Co"

"Kalo sama lo mah gaada jorok-jorok nya"

"Buaya lo"

Rico terkekeh, "Cuma sama lo Vir"

"Nanti pulang sekolah jalan yuk" Lanjut Rico.

"Gabisa gue"

"Kenapa?"

"Ada janji sama orang"

"Siapa? Cowo?"

Vira mengangguk, membuat Rico terasa nyeri, "Pacar lo"

"Ya bukanlah" Ada kelegaan ketika mendengar nya.

Rico mengangguk, "Lo tau kan bakal ada turnamen"

"Tau"

"Gue kan pasti ikut, lo nonton ya"

"Apa imbalannya" Canda Vira.

"Semua yang lo minta"

"Haha bercanda Ric. Oke, tapi gue gak janji ya"

"Kenapa?"

"Takut ada urusan mendadak"

"Iya gapapa, tapi kalo lo beneran datang gue seneng banget"

"Kenapa si lo harus seseneng itu, gue kan bukan orang special"

"Bagi gue lo special tau"

"Martabak dong" Mereka berdua tertawa tanpa menyadari jika ada murid lain yang baru saja datang.

"Ekhm"

Saat tau siapa yang datang, Vira kembali mendatarkan wajahnya.

"Kalo gitu, gue ke kelas ya Vir" Ucap Rico langsung berdiri dari duduknya.

"Iya, makasih ya Rico"

"Nih Al makan"

"Lo gak liat, lo aja yang makan" Vira menunjuk bekas makan di mejanya.

"Tapikan gue udah bawain"

"Gue gak minta" Vira pergi untuk membuang sampah, bekasnya makasih tadi.

"Vir, lo kenapa si" Tanya Rina.

"Gapapa tuh" Jawab Vira sembari duduk.

"Lo nyuekin kita"

"Perasaan kalian aja"

"Apa gara-gara gue" Ucap Anna dengan wajah merasa bersalah nya.

"Apasi An, lo jangan merasa bersalah gitu" Kata Varo.

"Iya, lo gak salah kok" Bela Rina.

"Disini bukan tempat pengakuan dosa" Sindir Vira.

"Lo ngomong apa si Al"

"Gue yakin lo gak budeg"

"Lo sebenernya kenapa?"

"Gue udah bilang, gapapa"

"Jangan kekanak-kanakan Al"

"Muak gue denger kalian ngomong" Vira langsung berdiri dari duduknya lalu pergi.

"Vira!" Panggil mereka.

"Jangan ada yang ngikutin gue"
-
-
-
-
-
Kringg kringg

Bel pulang sudah berbunyi, para murid berhamburan keluar, tapi tidak dengan satu gadis itu, ia berjalan menuju kelasnya.

"Lo darimana aja?" Tanya Nanda, kepada Vira yang baru saja masuk ke kelas.

"Kepo" Jawab Vira langsung mengambil tasnya dan kembali keluar kelas.

"Al, pulang sama siapa?"

"Al!" Panggil Varo sembari mencekal tangan kembarannya yang ingin kembali pergi.

"Gausah peduliin gue, urus aja tuan putri lo" Vira melepaskan tangan Varo lalu bergegas pergi.

Ketika sampai di gerbang, Vira melihat pemuda yang ia kenal sudah ada di depannya, bersandar pada motor dengan wajah dinginnya, tapi siapa sangka hanya begitu saja bisa membuat para siswi histeris melihat ketampanan nya.

"Lo ada maksud lain ya jemput gue"

"Gaada"

"Itu buktinya, tebar pesona"

"Kenapa, lo cemburu. Gue bisa tutupin kok kalo lo cemburu" Artan terkekeh.

"Dih, kepedean. Ini sebenernya mau kemana?"

"Ya kemana aja, asal sama lo" Artan membuka jaketnya dan mengikatnya dipinggang Vira, "Buat nutupin paha lo" Lalu memasangkan helm nya, perlakuan Artan itu semakin membuat para siswi berteriak histeris.

"Gue bisa sendiri padahal. Berisik kan jadinya" Kesal Vira ketika mendengar ocehan serta teriakan para siswi.

"Udah ayo naik"

"Lo belum makan siang kan, kita makan dulu ya" Vira hanya mendehem.

'Bukan pacar, tapi romantis banget'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
Dukungan kalian adalah semangatku, jadi jangan lupa Vote byeeee

The Fight [END]Where stories live. Discover now