The Fight [END]

Chapter 39

Happy Reading
-
-
-
-
-
Tok tok

"Siapa ya?" Tanya ibu-ibu yang baru saja membukakan pintu.

"Saya temennya Rico, katanya dia sakit"

"Temennya?"

"I-iya"

"Akhirnya den Rico bisa deket sama perempuan"

"H-hah?'

"Mau jenguk kan, ayo bibi anter ke kamarnya" Wanita yang disebut bibi itu membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan Vira masuk.

Vira pun mengikuti bibi itu, sampai di depan pintu berwarna coklat.

Tok tok

"Den" Panggil bibi.

"Iya bi masuk aja"

Ceklek

Rico tertegun melihat gadis yang berada dibelakang art nya, ia langsung berdiri dari duduknya.

"V-vira"

"Bibi tinggal dulu ya"

"Iya bi"

Vira berjalan kearah Rico yang sedang berdiri menatapnya, "Lo tau rumah gue darimana?"

"Hendra, katanya lo abis kecelakaan ya"

"Emm ya"

"Lo nerobos lampu merah? Lo ngelamun ya"

"Tau darimana?"

"Hendra"

"Lo deket sama Hendra?"

"Enggak"

"Terus kenapa lo tau semuanya dari Hendra"

"Kenapa? Lo cemburu"

"E-nggak"

"Bilang aja kali"

"Lo mau jengukin gue atau ngeledekin"

"Gitu aja baperan" Vira langsung duduk di tepi kasur diikuti Rico, gadis itu melihat-lihat isi kamar Rico banyak sekali piala, piagam dan furnitur menyangkut basket.

"Lo gak bisa main basket lagi dong"

"Ya nunggu sembuh aja" Vira hanya mengangguk.

"Lo tinggal disini sama siapa? Sepi banget"

"Papah gue, tapi dia sering kerja keluar negri"

"Ohhh, abis ngapain dari Bandung?"

Rico menegang mendengar ucapan Vira.

"Lo t-tau"

"Dari Hendra"

Rico menghela nafas lega, "Abis jengukin om gue"

"Kenapa lo gak bilang, padahal kita bisa pulang bareng"

"Gue gatau lo ada disana" Ya ia hanya berbohong.

"Itu kaki lo kenapa?" Tanya Rico ketika melihat kaki Vira yang memar.

"Gak sengaja kebentur"

"Den makan dulu" Ucap bibi yang baru saja masuk dengan nampan ditangannya.

"Sini sama saya aja bi" Vira mengambil alih nampan itu.

"Tolong ya non, den Rico susah makannya" Ucap bibi pelan pada Vira.

"Tenang bi"

"Bibi kedapur lagi ya"

Vira mengangguk lalu kembali duduk di tepi kasur menghadap Rico.