23

66 15 2
                                    

Matahari pagi telah menunjukkan
jati dirinya yang mampu menambah semangat pada diri setiap makhluk hidup. Udara pagi yang sejuk menembus permukaan kulit Joy yang tengah melakukan aktivitas lari pagi.

Joy sengaja bangun lebih awal dari pagi pagi biasanya. Karena ini weekend, Joy akan menyempatkan diri untuk berolahraga. Demi membunuh energi negatif di tubuh dan pikirannya. Pilihan lokasinya tidak jauh, masih di sekitaran villa.

Menggunakan setelan serba hitam dengan crop top  yang dilapisi dengan jaket. Membiarkan resleting jaket terbuka hingga menampilkan perut tipis mulusnya sedikit terlihat. Dipadukan dengan celana jogger hitam serta sepatu warna putih dan rambut yang terikat ke atas membuat penampilan Joy sangat stylish dan cantik walau telah bercucuran keringat. Meskipun hanya sendirian, Joy tetap bersemangat melakukan lari pagi ini seolah ingin melupakan sejenak kemelut di hatinya selama beberapa hari terakhir.

 Meskipun hanya sendirian, Joy tetap bersemangat melakukan lari pagi ini seolah ingin melupakan sejenak kemelut di hatinya selama beberapa hari terakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hah.. Akhirnya setelah sekian lama bisa lari pagi lagi." Mengatur pernapasannya seraya berjalan mencari tempat untuk bisa dia duduki yang tak jauh dari tempatnya saat ini. Joy menyeka setiap peluh yang keluar di wajahnya serta mengambil air mineral dan meneguknya dengan santai. Dia sengaja membawa dua barang penting itu.

Saat akan memakai earphone di
telinganya. Joy sangat terkejut karena kehadiran seorang pria yang secara tiba tiba berdiri tepat di hadapannya, hingga membuat kedua mata mereka saling beradu tatap beberapa detik. Jangan lupakan jika Joy mundur beberapa langkah agar tak terlalu berdekatan dengan pria itu. Joy mengambil posisi untuk melangkah pergi.

"Joy" ucap pria itu seraya menarik lembut pergelangan tangan Joy dengan senyum tipis di bibirnya.
Mendengar namanya disebut, Joy kembali berbalik badan dan menatap dengan dahi yang berkerut.

"Kau mengenaliku?" tanya Joy penasaran. Laki laki itu menganggukkan kepalanya. Bersamaan dengan tangannya yang melepaskan tangan Joy setelah mendapat tatapan kurang nyaman dari Joy.

"Aiden," ucap laki laki itu menyebutkan namanya.

"Kita satu sekolah. Aku kakak tingkatmu di bangku sekolah menengah. Joy mencoba mengingat kembali nama dan wajah yang memang cukup familiar dalam ingatannya. Setelah beberapa detik
meyakinkan dirinya sendiri, akhirnya Joy menampilkan ekspresi terkejutnya.

"Kak Aiden yang pernah menolongku saat aku tercebur di kolam waktu itu?" tanya Joy. Laki laki bernama Aiden itu tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya. Bahagia, Joy akhirnya berhasil mengenalinya kembali.

"Kau apa kabar, Joy?"

"Aku? Ya beginilah, Kak. Aku sehat
dan ... baik baik saja." Joy tampak sedikit ragu untuk mengatakan apakah dirinya dalam keadaan baik baik saja untuk saat ini. Tapi Joy menutupi itu semua dengan senyumya yang ceria.

"Aku pikir setelah kau memutuskan untuk pindah ke Australia, kita tidak akan pernah bertemu kembali."

"Aku kira juga begitu, Kak. Siapa sangka kita akan bertemu lagi setelah lebih dari sepuluh tahun berlalu."

REVENGEWhere stories live. Discover now