39

78 10 0
                                    

Setelah merasa asing dengan wajah orang yang menyapanya, Joy akhirnya buka suara.

"Maaf, kau memanggilku?" Perempuan itu menganggukkan kepalanya.

"Kau Joy, kan?" Ekspresi wajahnya terlihat sedikit ragu.

"Ya. Benar. Aku Joy."

"Ah, kebetulan sekali." Kemudian menjulurkan tangannya seraya tersenyum.

"Perkenalkan. Aku Anna. Pemilik My Bell Butik." Joy melongo untuk beberapa detik.

Setelahnya, perempuan itu segera berdiri menyambut uluran tangan perempuan yang bernama Anna. Alasan di balik keterkejutannya karena mendengar nama butik milik Anna. Bukan tidak mengenal brand milik Anna yang telah menembus pasar internasional, Joy juga menjadi penggemar produk produk fashion yang di sajikan brand buatan Anna tersebut. Benar benar tidak menyangka. Dan satu fakta lagi. Dia Anna yang sama. Adik kandung Ken. Yang tak lain mantan calon kakak ipar Joy.

"Oh, senang sekali berkenalan denganmu." Joy tersenyum begitu sumringah, hingga membuatnya terlihat sangat menggemaskan dengan gummy dan eye smile yang dia miliki. Deretan gigi putih nan rapi menambah daya tarik tersendiri pada Joy. Anna yang perempuan saja merasa sangat tertarik pada Joy saat pertemuan pertamanya. Apa lagi laki laki? Dan Anna yakin, sebentar lagi dunia kakaknya akan di buat jungkir balik dengan keberadaan Joy di dekatnya.

Anna juga merasa Joy memiliki aura yang sangat positif. Dan itu membuat Anna semakin penasaran dengan kepribadian Joy dan ingin lebih dekat
dengannya.

"Aku juga begitu. Boleh aku duduk?" Anna menunjuk satu kursi kosong di samping Aiden.

"Tentu saja," sahut Joy. Sementara Aiden, dia langsung menarik kursi kebelakang dan mempersilahkan Anna duduk melalui gerakan kepala yang mengangguk.

"Joy, kalian bisa mengobrol, aku-" Belum selesai Aiden berbicara. Suara Anna tiba tiba menyela.

"Tidak apa apa. Kau di sini saja. Aku hanya ingin berbicara sebentar dengan Joy."

Mendapat persetujuan langsung, Aiden akhirnya mengurungkan niatnya. Tetap diam di tempat dia duduk untuk mendengar percakapan antara dua perempuan yang sama sama bergelut di dunia fashion. Aiden awalnya hanya mengenal Anna melalui media sosial miliknya. Terlebih, saat nama Anna melambung dalam acara fashion terbesar di Paris. Namun, untuk melihat secara langsung. Ini kali pertamanya Aiden bertemu.

"Kau mengenalku dari mana?" Joy tidak bisa menutupi rasa penasarannya. Pasalnya ia sendiri juga belum pernah bertemu dan kenal dengan pemilik My Bell Butik tersebut. Sama seperti Aiden, dia hanya melihat dari jejaring media sosialnya.

"Aku kebetulan sedang mencari pemilik brand fashion baru dari
kota Surabaya untuk aku ajak bekerja sama. Kebetulan, ada seseorang yang
merekomendasikan kau padaku. Aku juga melihat dari instagram produk produk buatanmu. Dan sepertinya kau cocok untuk menjadi rekan bisnisku." Sekali lagi, Joy sumringah. Benar benar di luar dugaannya akan di tawari kerja sama dengan salah satu pemilik butik sekaligus desainer yang namanya telah terkenal di kancah internasional.

"Kau ingin mengajakku bekerja sama? Ini sungguhan?" tanya Joy lagi dengan sorot mata berbinar. Anggukan kepala Anna seharusnya sudah cukup menjadi bukti.

"Ya. Aku sungguh sungguh ingin mengajakmu bekerja sama, Joy."
Rasanya seperti mimpi. Kunjungannya ke Jakarta untuk mengantarkan mendiang kakaknya keperistirahatan terakhir, seolah tersimpan banyak makna kebahagiaan tersendiri baginya. Mungkin, ini yang dinamakan akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada kebahagiaan yang terselip di balik kesedihan. Bukan hanya ini saja. Sebelumnya, Ia juga mendapat pengakuan perasaan dari Ken. Meski pun dirinya belum bisa menyebutnya
dengan cinta, setidaknya Ken membuatnya merasa tidak sendirian dengan kehadiran dan perhatiannya.

REVENGEWhere stories live. Discover now