8). ALKEYGOVI VIII

42 14 5
                                    

Mobil Limousine bermerek Ferrari dengan warna putih elegan baru saja berhenti didepan sebuah restoran bintang lima yang mereka singgahi. Diikuti oleh sebuah mobil sedan dibelakang nya.

Orang-orang di mobil sedan keluar lebih dulu untuk membukakan pintu mobil sang majikan.

William dan Mikha keluar dari Limousine dengan setelan jas mahal dan rapi yang membuat mereka begitu menawan dan di puja banyak mata.

Keduanya berjalan masuk kedalam restoran tersebut, xiikuti delapan orang Bodyguard yang senantiasa berjaga untuk masing-masing tuan mereka.

Keduanya akhirnya sampai di salah satu meja VVIP.

Sudah ada teman-teman William disana, bahkan makanan pun sudah siap. Ia duduk di kursi utama. Pria itu selalu mendapatkan posisi utama seumur hidup nya.

"Kenapa kau terlambat?" Sindir Kelvin.

William melirik kearah Mikha dan keempat Bodyguard yang berjaga dibelakang keponakannya "Menunggu seseorang selesai berperang dengan bantal." Sinisnya.

"Oh, Paman.. kita sudah berjanji untuk tidak membahas nya." Balas Mikha tak kalah sengit.

"Berapa usiamu, kenapa harus memainkan permainan anak anak seperti itu."

"Maaf aku terlambat." Seluruh orang di meja makan langsung menoleh kearah Letramon dan Albert yang baru saja datang, bersama wanita mereka masing-masing.

Dan tentu saja kedatangan Letramon benar-benar menjadi pusat perhatian Mikha. Laki-laki itu langsung bangkit dari duduknya hingga mengundang atensi seluruh orang.

"ANGEL?!"

"MIKHA!"

"Oih! Cinta anak muda." Diego terkekeh geli mengatakannya.

William merenggangkan otot otot lehernya seraya berjalan menyusuri Mansion. Ini adalah Mansion milik Ayahnya. William memang jarang berada disini hampir tidak pernah karena Penthouse nya lebih dekat dari perusahaan.

hingga akhirnya ia sampai di depan sebuah kamar yang bertuliskan Mikha Room's. Tanpa permisi ataupun mengetuk lebih dulu William langsung masuk kedalam sana.

"AI SATT! KAU YANG MEMULAI LEBIH DULU!"

"OH! KAU MENUDUH KU!"

"RASAKAN INI!"

"Apa yang kalian mainkan!" Atensi semua orang yang berada dikamar itu seketika beralih pada William. Mikha dan keempat Bodyguard pribadinya tengah saling pukul menggunakan bantal dan guling diatas kasur.

"PAMAN/TUAN!"

"Turun dari sana!"

Mikha dan keempat Bodyguard nya pun langsung loncat turun dari belakang, sang Bodyguard tentu saja langsung berbaris dibelakang Mikha dan menunduk karena takut akan amukan William.

William menggeleng heran karena ulah empat orang dewasa dan satu anak laki-laki yang begitu kekanak kanakan.

"Andrew! Lucas! Vico! Ale!"

"Iya, Tuan!" Sahut mereka bersamaan.

"Pergi ke butik dan ambil pakaian untuk kalian. Aku sudah menyuruh orang-orang butik memberikan nya pada kalian."

"Tapi, Tuan Besar melarang kami mengunjungi butik di lantai atas." Kata Andrew takut takut.

"Pergi dan ambil saja pakaian yang ku titipkan untuk kalian berempat!"

Giocare Per Amore E MorteDove le storie prendono vita. Scoprilo ora