16). WILLIAM V

32 10 0
                                    

16 Tahun lalu—American School of Milan (2006)

.
.
.

"Ada apa dengan wajahnya." Beberapa orang dimeja makan menoleh kearah pintu masuk cafetaria mengikuti arah pandang Diego, dimana sudah ada William yang mulai berjalan mendekat kearah mereka.

Laki-laki itu mengangkat jari telunjuknya untuk menunjuk salah satu dari mereka.

"Sialan Res, kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal kalau dia itu adik dari pacarmu!"

"Wo!" Ares menyengir "Kau sudah mengetahui namanya?"

"Sebenarnya kau bisa langsung bertanya pada kami kemarin." Key terkekeh geli "Letramon bahkan mengenalkan kami padanya sejak awal."

"Siapa yang tidak mengenalinya." Kelvin menyahuti dengan decakan "Yang benar saja." laki-laki itu membuang wajahnya kearah lain untuk menertawakan William, merasa berhasil saat harus menipu William hampir setengah tahun dengan cara berpura-pura tidak mengenali adik dari Letramon dan juga Luzie.

'BRAKK'

William membanting buku-buku pelajaran nya di meja cafetaria hingga menarik atensi seluruh penghuni kantin yang sedang menikmati makan siang mereka dengan damai dan tentram sebelum kedatangannya.

Ia mendorong Pangeran dan Ares ke sisi kanan dan kiri agar dia bisa duduk ditengah-tengah antara dua laki-laki itu, ia itu mulai menetralkan nafasnya agar bisa lebih tenang.

"Kenapa Letramon juga tidak memberitahuku kalau dia punya adik yang bahkan lebih cantik daripada Luzie."

"Hei, Kenapa membandingkan mereka." Ares tak terima "Mereka bersaudara, itu sama cantiknya."

"Lagi pula kau tidak mungkin mendapatkannya, aku sudah memberitahu mu kan kalau dia memiliki kekasih." Ingatkan Arthur.

"Bagaimana bisa bajingan seperti nya bisa mendapatkan gadis itu." William menggerutu.

"Hei, perhatikan kalimat mu, kau bahkan tidak mengenal siapa kekasihnya." Tegur Key.

"Bagiamana jika begini saja?" Diego tersenyum licik saat menyahut "Mari bertaruh."

"Ide bagus!" Arel antusias, laki-laki itu mulai mengenyampingkan makanannya, ia selalu suka dengan permainan uang ini "Mari kita bertaruh."

"Mari mulai dengan lima juta lira?" Lion mulai bermain dengan harga.

"Harga itu terlalu rendah." Sahut Key "Bagaimana bisa kita membagi lima juga itu untuk sembilan orang?" Jelas jika Key dan yang lain benar-benar optimis mereka akan menang, mereka sangat yakin jika gadis sesulit Lendrina tidak akan luluh dengan laki-laki seperti William.

Ditambah lagi, segila apapun William dengan sejuta keburukannya, dia tidak akan mungkin mengganggu apa yang bukan miliknya, dia tidak suka menghancurkan kebahagiaan orang lain, pikir mereka.

Ares menaikkan sebelah alisnya "Jadi, berapa harga yang harus kita pasang?" Tatapan licik nya mulai mengedar keteman temannya.

"Dua ratus juta Lira." Diego memasang harga dengan senyum bangga diwajahnya.

Giocare Per Amore E MorteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang