12). WILLIAM I

71 13 16
                                    

03:45

"Jadi dimana Lendrina? Bukankah dia kembali?"

William menoleh saat seorang pria yang usianya tak terlalu jauh dengannya datang dari pintu utama, pria itu adalah El Krist Cassano saudara laki-laki ayahnya, dia pasti baru saja pulang, dari perusahaan, entah apa yang di kerjakan dan lakukan disana hingga begitu comfortable berada didalam gedung pencakar langit dengan setumpuk kertas membosankan.

'"Aku tidak tahu." William meneguk habis sampanye yang ada di gelas nya.

"Bukankah harusnya kau senang karena dia kembali ke Milan?" Krist duduk disamping keponakannya, menuangkan sampanye pada gelas kosong yang tersedia disana.

"Aku bahkan tidak tahu bagaimana cara menghadapinya, Paman." Krist terkekeh mendengar kalimat keponakannya


"Apakah perlu kuingatkan kalau kau mencarinya bertahun-tahun? Dia sudah disini sekarang, untuk apa kau mencarinya jika tidak bisa menghadapinya?"

"Aku tidak bilang kalau aku tidak bisa menghadapinya."

"Lalu apa?"

"Aku hanya tidak tahu bagaimana."

"Itu sama saja."

"Konteks yang berbeda."

"Oi Kak!" Kedua pria itu menoleh saat mendengar suara laki-laki yang hanya selisih tiga tahun lebih tua dari Mikha baru saja pulang entah darimana, dia terlihat sangat santai dan tak beradap saat masuk kerumah, untung saja Kolo tidak disini.

Emanuel Cassano putra bungsu Krist, laki-laki yang sifatnya kurang dekat sama seperti Mikha, mereka sama sama pembuat onar, dan tidak bisa diatur.

"Tuhan mengakhiri pencarianmu, harusnya kau bersyukur karena tidak perlu lagi menghabiskan tenaga mu untuk berkeliling Amerika setiap tahun."

William berdecak "Itu terlalu cepat."

"Bagaimana bisa kau mendefinisikan tiga belas tahun itu terlalu cepat?" Krist menatap tajam keponakannya.

"Itu terlalu cepat untuknya kembali, aku tidur dengan sahabatnya, luka itu tidak mungkin sembuh hanya dalam waktu tiga belas tahun."

"Kak.. tiga belas tahun itu sudah cukup, kau bisa memulai buku baru lagi bersama nya." Emanuel menyemangati.

"Benar, kau bisa.. tunggu." Krist memotong ucapannya sendiri lalu menoleh pada laki-laki muda itu, ia baru menyadari sesuatu.. menyadari bahwa Emanuel adalah putranya dan laki-laki itu baru saja pulang dini hari"Darimana kamu, kenapa sangat larut sampai dirumah!"

Emanuel menyengir "Aku punya bisnis, ayah.."

Krist berdecak "Bisnis apa yang dilakukan oleh anak seusia mu."

"Aw, aku punya teman, aku punya masalahku sendiri, dan aku yakin kalau ayah tidak pernah ingin mengetahuinya kan?"

"Masuk kamar mu sekarang, bersihkan dirimu sebelum tidur, Kau harus bangun pagi untuk kuliah besok." Krist benar-benar tidak tahan dengan kelakuan putranya, jika saja laki-laki itu adalah anak angkat, mungkin Krist akan langsung mengembalikan Emanuel pada orang tua kandungnya.

Giocare Per Amore E MorteМесто, где живут истории. Откройте их для себя