24). WILLIAM XIII

22 7 0
                                    

16 Tahun lalu—Milan, Italia (2006)

.
.
.


"Seberapa dekat kau dengan keluarga ku?" Tanya Lendrina disela-sela keheningan yang lagi-lagi terjadi di mobil, William sengaja tidak menoleh kearah Lendrina karena gadis itu masih memakai kemejanya, dia sangat sexy, William tidak ingin tergoda karena mereka tidak memiliki ikatan apapun saat ini.

"Tidak sedekat itu."

"Kenapa Ayahku sangat percaya padamu?"

William terkekeh "Awalnya aku mengira sudah sangat mengenal keluargamu, namun ternyata aku masih tidak tahu kalau mereka memiliki putri yang cantik seperti mu."

Lendrina berdecak kesal, telinga nya sudah muak mendengar gombalan dari laki-laki yang duduk disampingnya ini "Aku bercanda." Koreksinya langsung.

"Aku berteman dengan paman, bibi dan kakak kakak mu, jadi aku juga mengenal keluargamu, Ayahku bahkan bersahabat dengan Ayahmu, tidak aneh kan kalau dia mempercayakan mu padaku?"

Benar..

Keluarga Cassano dan Abraham sangatlah dekat, Letram dan Kolo Zeus bersahabat sejak mereka remaja, bahkan keluarga Abraham pun juga salah satu keluarga yang berperan penting tuk Sole Fioco, namun pasti Lendrina tidak mengetahui itu.

"Tunggu, kau berteman dengan pamanku? Apa kau bercanda?" Lendrina sebenarnya betul betul paham dengan apa yang terjadi diantara keluarga nya dan keluar William, dia tahu semua tentang William bahkan jika laki-laki itu tidak mendekatinya seperti ini, Lendrina tahu semua yang terjadi dalam hidup laki-laki disampingnya ini, tapi dia benar-benar tidak bisa berekspresi jika pamannya yang super duper cuek, dan pendiam itu bisa mengenal laki-laki seperti William.

"Dia mantan kekasih kr— Aku mengenalnya dari Arneo." William menggerutu didalam hatinya, dia hampir saja keceplosan, bisa gawat jika tadi dia menyelesaikan kalimatnya dan membongkar rahasia lama "Ah, bagaimana denganmu apa sudah lebih baik?" William mengalihkan sebelum gadis itu sadar, laki-laki itu bahkan kini sudah mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk menoleh.

"Kurasa lebih baik."

"Setelah kejadian ini, kenapa kau tidak membuka kesempatan untukku?"

Lendrina menyipitkan matanya curiga, hingga membuat William tergelak "Kesempatan untuk berteman." Koreksinya"Berteman tidak ada salahnya kan?"

Lendrina menggeleng dan kini gantian gadis itu yang memalingkan wajahnya dari William.

"Lingkungan pertemanan mu sangat penuh kejutan, aku tidak sanggup menerima kejutan, aku tidak sanggup menerima semua kejutan itu seumur hidupku."

"Tapi, Lilac dan Luzie mampu bertahan bersama kami hingga detik ini."Lendrina kembali menoleh menatap William.

Ini bukan karena dia mendengar nama kakaknya disebutkan, jika kakak perempuannya menengal William itu sangat wajar, karena Ares adalah kekasihnya, namun untuk Lilac? Bagaimana bisa?

Lilac sahabat Lendrina, dan tanpa gadis itu ketahui, sahabatnya juga salah satu bagian dari lingkaran pertamanan William, gadis itu pacar Arthur, dan Lendrina tidak tahu menahu soal itu.

"Lilac?" Na mengulang.

"Aku sudah menebak nya, kau pasti tidak tahu."

"Jelaskan padaku!"

"Hei, bagaimana bisa kau tidak mengetahui bahwa sahabat mu menjalin hubungan dengan Arthur?" Lendrina membelalakan matanya, dia mendapat kejutan lagi hari ini, padahal baru tadi malam, dan paginya kembali mendapat kejutan.

Giocare Per Amore E MorteWhere stories live. Discover now