50). WILLIAM XL x ALKEYGOVI [6/8]

11 4 0
                                    

16 Tahun lalu — Roma, Italia (2006)

.
.
.

Key terpaksa membagi beberapa orang untuk tinggal dan kembali ke Milan, Ares, Lion, Arthur dan Arel sudah lebih dulu kembali kekota asal mereka untuk menemani Diego dan segala luka nya, sedangkan beberapa lainnya menunggu didepan ruang ICU.

Menunggu Albert sadar setelah kecelakaan mengerikan tadi terjadi, laki-laki itu kehilangan banyak darah dan untung saja darahnya dengan Kelvin sama jadi Kelvin lah yang mendonorkan darahnya pada Albert, bukankah dia terlihat layaknya teman yang baik?

Dan sekarang laki-laki itu berada ditempat lain, bersama Lilac, menunggu Queen sadar diruang rawat.

Kelvin duduk dikursi samping ranjang, menggenggam tangan Queen dan menangis disana, Lilac hanya bisa diam karena tidak tahu harus melakukan apa lagi, jadi dia hanya duduk disofa yang ada di sudut ruangan.

Kelvin perlahan mendongak saat merasakan pergerakan ditangan Queen, gadis itu membalas pegangan tangan nya untuk memberi isyarat jika dia sadar.

"Queen?!" Kelvin bangkit dari duduknya sedikit membungkuk dan mengusap kepala sang gadis, terlihat senyum tipis mulai terulas pada wajah Queen di balik oksigen yang menutup mulut dan hidungnya itu, Kelvin tersenyum, mengecup kening gadis itu seraya mengucapkan syukur, Lilac juga ikut bahagia melihat itu, tapi dia harus keluar untuk memanggil dokter m

"Kelvin?" Lirih Queen.

"Y,ya? Ada apa, kau perlu sesuatu? K,kau mau minum, atau—"

"Dimana Albert? Dia baik-baik saja?" Senyuman diwajah Kelvin hilang dan sirna tanpa hitungan detik, bahkan saat hampir saja mati, Queen tetap mencari Albert setelah dia sadar.

Kelvin mengehela nafasnya "Kau bisa bertemu dengan-nya.." laki-laki itu memaksa senyumnya mau tidak mau "Tapi biarkan dokter memeriksa mu dulu."

Diluar sana yang lainnya masih mencemaskan Albert, belum ada tanda tanda laki-laki itu akan sadar atau yang lainnya.

"Dimana Albert!" Atensi mereka semua beralih saat seorang perempuan datang, perempuan cantik yang mampu membuat William terpaku saat kedatangannya.

"Yasmine.." William berkata lirih, kehadirannya seolah membuat tembok yang di bangun oleh William selama 16 bulan roboh sudah, namun laki-laki itu mencoba menguatkan dirinya dan menggenggam erat tangan Lendrina yang saat ini masih disana untuk menemaninya.

Pangeran bangkit, laki-laki itu langsung berlari memeluk Yasmine erat hingga membuat tangisan perempuan itu pecah saat memeluk sang kekasih.

Yasmine langsung menuju ke Roma setelah kabar kecelakaan yang diberitahukan Pangeran.

"Biarkan aku menemuinya.." Lirih perempuan itu. Pangeran melepaskan pelukan mereka dan mengangguk sebagai jawaban, karena dokter pun memperbolehkan untuk menjenguk pasien di dalam namun tetap harus dibatasi, dan hanya 2 orang yang bisa masuk keruang ICU.

Yasmine dan Albert sudah bersama sejak mereka kecil, Yasmine sangat menyayangi Albert lebih dari apapun jadi tak heran jika perempuan itu berani untuk pulang kembali ke itali hanya dengan satu kabar tentang Albert.

Kedua pasangan itu sudah hendak masuk kedalam ICU, tapi Queen datang hingga gadis itu lebih menarik atensi mereka semua, tubuh gadis itu dipapah oleh Lilac karena dia menolak menggunakan kursi roda, dan jangan tanyakan kemana perginya Kelvin, laki-laki itu mangkir begitu saja dari ruang perawatan saat dokter memeriksa Queen tadi.

Mata Queen dan Yasmine bertemu..

Perempuan yang lebih tua beberapa tahun dari mereka itu langsung mendekat kearah Queen dan memeluknya, memberikan kalimat penenang walaupun sebenarnya hatinya tidak setenang itu, Yasmine mengenal Queen karena Albert pernah mengirimkan surat padanya, laki-laki itu menulis kan jika dia sudah mendapat kekasih dan meminta restu dari Yasmine sebagai kakaknya, Albert juga menaruh foto Queen dan foto kebersamaan mereka disana.

Giocare Per Amore E MorteWhere stories live. Discover now