37). WILLIAM XXVII

8 3 0
                                    

16 Tahun lalu—Milan, Italia (2006)

.
.
.

"Aku baik-baik saja ma, ini juga bukan salah, Ayah." William menggenggam tangan seorang wanita cantik yang duduk di kursi samping ranjang rawatnya, jahitan kaki William sudah dilepas sejak dua jam lalu, kondisinya pun sudah mulai membaik, lebih baik dari sebelumnya.

Geetha Sam Graston wanita yang lebih tua lima tahun dari Kolo ini adalah mantan istrinya, atau lebih tepatnya Ibu kandung dari William.

William tidak benar-benar ingat kapan kedua orang tuanya berpisah, ia seperti melewati waktu dan hanya memulai hidup di usia enam tahun, seperti tidur selama lima tahun dan terbangun di tahun setelahnya, saat terbangun pun dunia nya berubah. Geetha tidak lagi ada di sampingnya setiap malam untuk membacakan dogeng sebelum tidur, membuatkannya sarapan, atau mengajaknya bermain. Kolo juga tidak lagi mengantarnya pergi ke sekolah, pria itu selalu berada di luar rumah, bekerja, kerja dan terus bekerja, bahkan enggan untuk berbicara padanya.

Hingga membuat William selalu berusaha keras untuk menarik atensi ayahnya sekalipun harus mencoba hal yang ekstrim dan membahayakan nyawanya.

"Kau mau kan tinggal bersama ibu sampai kau sembuh?" Geetha mengusap kepala sang putra sembari menunjukkan senyumannya.

"Jangan harap." Kolo menatap tajam mantan istri nya, dia yang tadinya duduk santai disofa kini bangkit dan mendekat kearah ranjang putranya, kini kedua mantan pasangan itu hanya tersekat ranjang rawat putra mereka.

"Aku bisa merawatnya." Kolo mempertegas.

"Jika kau bisa menjaganya, dia tidak akan berakhir seperti ini."

"Ini diluar pengawasan ku—"

"—Kau selalu memakai alasan itu apapun yang terjadi, Kolo!"

"Aku sedang bekerja, Geetha! Dan William berada disekolah, jadi ini diluar pengawasan ku, harus ku ingatkan padamu kalau aku tidak pernah lalai untuk menjaganya!"

"Kenapa kau sangat percaya diri mengatakan kalau kau tidak pernah lalai menjaganya?"

"Jangan mencari cari kesalahan ku untuk mengambil alih hak asuh nya!"

"Aku akan tetap membawanya pulang nanti!"

Sepertinya Geetha memang sedang memancing mantan suaminya, sangat jelas jika Kolo tidak akan membiarkan William tinggal bersamanya, Kolo mempertahankan hak asuh anak laki-laki itu mati-matian di pengadilan, jadi dia tidak akan segampang itu menyerahkan putranya pada Geetha, bahkan untuk satu haripun menginap disana, Kolo tidak ada sudi memberi izin.

"Kau bisa datang kerumah ku jika benar-benar ingin merawat nya."

"Aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku lagi dirumah itu!"

"Kalau begitu jangan berharap untuk membawa putraku tinggal bersamamu."

"Putra kita!"

"Putraku." Kolo mengklaim "Kau meninggalkan nya dan tidak pernah datang untuk melihat proses pertumbuhan nya bahkan sebelum kita bercerai! Kau lupa kalau kita masih punya William yang membutuhkan kita!"

"Kau—"

"Kau hanya fokus pada satu orang, Ta!" Kolo menunjuk wajah Geetha "Apakah harus kubuka semuanya disini sekarang!"

"Masih bertengkar disituasi seperti ini?" Kolo dan Geetha terdiam saat Krist menyahut, laki-laki itu baru saja sampai dengan dua bungkus makanan, sebenernya makanan itu untuk kakaknya dan Geetha yang tadi bersikeras untuk tetep disana sampai besok pagi, tapi sepertinya Krist akan menyuruh mereka pulang sebelum kondisi William semakin parah hanya karena pertengkaran kedua manusia egois yang tidak mau mengalah pada satu sama lain.

Giocare Per Amore E MorteWhere stories live. Discover now