17). WILLIAM VI

28 9 0
                                    

16 Tahun lalu—Dubai Club  (2006)

.
.
.


'Bar Ditutup untuk kepentingan Pribadi' Begitulah kira-kira tulisan yang terpanjang tepat didepan pintu masuk Bar mewah ditengah-tengah kota Milan, beberapa mobil mewah bahkan sudah terparkir ditempat khusus.

Jelas jika tempat parkir disiapkan secara khusus untuk malam ini, terlihat jelas bertapa mahalnya mobil mobil yang terparkir disana, mulai dari Lamborghini, DeLorean, Porsche, hingga Pontiac Firebird.

Mobil mobil yang menjajah kalangan kelas atas sejak tahun 80an.

Tak berselang lama, dari kejauhan dapat terlihat lampu sorot mobil dengan merk Mustang SVO mulai mendekat dan berhenti tepat didepan pintu masuk bar, mobil yang memiliki desain tak biasa ini hanya menargetkan konsumen dari kalangan kelas atas, tak sembarang orang bisa memilikinya, keluarga William menyimpan nya sejak tahun 80an, dan sampai saat ini masih berfungsi dengan baik hingga sekarang.

Tak peduli jika seiring berjalannya waktu semua perusahaan lebih meng upgrade produksi mereka.

Beberapa security yang menjaga bar sigap mendekati mobil untuk membukakan pintu sang majikan.

William, keluar dari mobil itu dengan sebuah tas berwarna hitam ditangannya, laki-laki itu sangat tampan dengan turtleneck berwarna hitam dan setelah jas berwarna cokelat yang membalut tubuhnya, ia memberikan tas nya pada salah satu bodyguard lalu beberapa orang lainnya membantu sanga putra tunggal melepaskan jas nya sebelum masuk kedalam bar "Ada cincin disaku jas ku, jangan menaruhnya disembarang tempat." Pinta William.

Bar klasik milik keluarga Cassano ini adalah salah satu aset paling berharga yang mereka miliki, ini adalah tempat paling berjasa untuk menstabilkan keuangan mereka, maka dari itu tak sembarangan orang bisa menerobos masuk ke dalamnya. Bar ini adalah pasar gelap narkoba dan obat-obatan tersebar diseluruh penjuru Italia sejak dulu, saat ini dan mungkin akan terus berkembang hingga tahun tahun kedepan.

"Kami sudah menunggu mu sejak tadi." Kelvin merangkulnya dari belakang, entah sejak kapan dan darimana laki-laki itu hingga muncul dengan tiba-tiba disampingnya seperti ini.

"Kalian bahkan baru sampai dua menit lalu."

Diego terkekeh "Tidak ada gunanya berbohong padanya, Kelvin."

"Kumpulkan uangnya." Lion langsung pada intinya saat semua orang sudah berkumpul, membuat para bodyguard yang mereka bawa masing-masing langsung menaruh koper berwarna hitam yang berisikan uang ratusan juta untuk taruhan mereka, uang itu bahkan ditaruh meja yang ada ditengah tengah mereka.

"Apa yang kalian mainkan kali ini?" Deyara menyipitkan matanya curiga, menatap satu persatu wajah teman laki-lakinya dengan tatapan curiga.

"Hanya bersenang-senang sayang, jangan terlalu khawatir." Arel menepuk paha sang kekasih beberapa kali.

"Lalu, ada berapa Lira didalam koper ini?" Tanya gadis itu penasaran.

Deyara Liem si gadis lucu nan sexy yang mampu mengobrak abrik perasaan Arel selama ini, Deyara juga sang eksis di duni hiburan, gadis itu adalah top model di peringkat kedua, setelah Queen yang berada diperingkat pertama, entah bagaimana caranya para bajingan seperti mereka bisa terikat pada model-model cantik, bahkan sepertinya sebentar lagi William akan terikat dengan putri dari pemilik perusahaan modeling itu.

Giocare Per Amore E MorteWhere stories live. Discover now