47). WILLIAM XXXVII x ALKEYGOVI [3/8]

10 4 0
                                    

16 Tahun lalu — Roma, Italia (2006)

.
.
.

03:50

"Sudah sangat larut untuk berada dikolam renang, sayang." William membuka jaket yang ia pakai dan menjadikannya sebagai pelapis bahu untuk View yang duduk di tepi kolam renang.

"Jangan masukkan kakimu ke air." William langsung memberi interupsi saat melihat View ingin memainkan kakinya di air.

"Apa yang salah?" View menoleh kebelakang untuk melihat William yang sudah duduk di kursi santai.

Laki-laki itu tersenyum "Kemari.." pintanya dan langsung dituruti oleh View, perempuan itu duduk di pangkuan William karena laki-laki itu sendiri yang menariknya, dia sengaja melakukan hal ini untuk menghindari perdebatan malam ini, jadi sedikit bertindak manis tidak ada salahnya.

"Apa yang kau inginkan?"

William berdehem seraya merogoh saku celananya, laki-laki itu mengeluarkan sebuah ring box berwarna merah maroon, dia sesegera mungkin membukanya hingga menampakkan dua buah cincin pernikahan, William tersenyum begitu juga View.

Tangan William bergerak untuk menarik cincin tunangan mereka yang masih tersemat di jari View, mengganti nya dengan cincin berlian modis untuk simbol pernikahan mereka.

"Neh, kau terus tersenyum melihatnya.. apa tidak ingin memakaikan nya padaku juga?"

View tergelak, perempuan cantik itu menarik satu cincin lagi dan langsung ia pakaikan untuk William.

William tersenyum, melingkarkan tangannya pada pinggang perempuan itu "Bagaimana perasaan mu sekarang nyonya Cassano?" View benar-benar tergelak saat mendengarnya.

"Kau mulai lagi." View memukul pelan bahu William.

"Aku sudah menyuruh Steve membeli beberapa hal untuk Penthouse, jadi kau bisa pindah kesana setelah ini."

"Tapi kurasa itu bukan ide bagus.."

"Kenapa begitu?"

"Ayahmu mengawasi apartemen pelajar William, kami harus memiliki alasan kuat untuk keluar dari sana, dia harus memastikan jika kami bisa hidup tanpa fasilitas nya."

"Aku akan mencari cara untuk itu." William mengecup pipi View "Jangan khawatir."

"Jadi bagaimana dengan hubungan mu dan Lendrina?" William mencoba setenang mungkin saat mendengar pertanyaan View, dia mencoba tersenyum walaupun dia tidak mau "Beri aku waktu untuk mengakhirinya, dan setelah itu sudah benar-benar tidak ada perempuan lain."

"Kau yakin?"

Laki-laki itu mengangguk "Aku yakin."

"WILLIAM!" View dan William tersentak hingga keduanya langsung bangkit dari posisi mereka saat laki-laki dengan bathrobe berwarna biru navy datang dengan raut wajah kaget dan kesal bersamaan, dan untungnya saja laki-laki itu adalah Kelvin, bukan Lion ataupun orang lain.

"APA-APAAN INI?!"

William mengehela nafasnya panjang, laki-laki itu segera menyuruh View untuk masuk ke Villa, menyuruh gadis itu untuk meninggalkann dan Kelvin berdua untuk berbicara.

"Sekarang apa?!" Kelvin semakin menaikkan oktaf suaranya saat kepergian View, laki-laki itu baru saja selesai dengan mandi nya, dia berniat keluar dari kamar untuk minum kopi di kolam renang, menenangkan diri dan perasaan nya yang goyah karena gadis yang ia incar malah menjadi kekasih temannya sendiri, namun saat sampai dikolam renang ia malah melihat pemandangan yang tak terduga duga seperti ini.

Giocare Per Amore E MorteWhere stories live. Discover now