33). WILLIAM XXIII

13 2 0
                                    

16 Tahun lalu—American School of Milan (2006)

.
.
.

"Hai, boys!" Sapa tiga gadis yang datang dengan nampan makan siang mereka, tentu saja dimeja kekuasaan William dan teman-temannya, seperti biasa Deyara akan menempatkan diri disamping dan Lilac berada ditengah-tengah antara Kelvin dan Arthur, mendangdeng kedua tangan laki-laki itu, jika bisa di juga ingin menggandeng William.

Dan sepertinya ada tamu spesial hari ini.

Margaretha Katrina gadis dengan sejuta pesona, rambut ash blonde, bibir pink alami, dan segala hal yang begitu sempurna dipandang banyak mata adalah kekasih Diego, dia bahkan juga menjadi cinta pertama laki-laki itu, si gadis super duper sibuk hingga jarang menghabiskan waktu bersama Diego, tak heran lagi gadis itu sibuk sampai melupakan semua orang, dia berada di posisi keempat untuk STAR TOP MODEL.

"Syukurlah kau kembali, aku sudah sangat sangat merindukanmu." Diego memeluk lengan Margaretha hingga membuat teman-temannya mual karena hal tersebut "Kau menargetkan Swiss sepenting itu hingga melupakan ku." Diego bergelayut manja, benar-benar 180° berbanding terbalik dengan sifat asli nya.

"Aku ingin muntah." Ares bangkit dari duduknya, dia duduk tepat di samping Diego, jadi sekarang lebih baik duduk disamping Arel, laki-laki paling anti keromantisan didepan umum.

"Chiedo scusa. Ma i problemi in Svizzera sono tanti. Aku minta maaf begitu banyak masalah di Swiss." Kata Margaret lembut seraya menepuk pelan pipi Diego.

"Kurasa aku salah tempat." Key menggaruk tengkuknya, laki-laki itu juga bangkit dari tempatnya, diikuti Kelvin "Ayo kita minum kopi, Kelvin."

"Ayo pergi, aku lebih baik mabuk kopi daripada mabuk karena hal yang menjijikan."

"HEI KAU—"

"Tidak perduli..." Sela Kelvin dengan nada mengejek dan pergi menuju stand minuman bersama Key.

"Ngomong-ngomong dimana William? Kenapa dia tidak disini?" Lilac mengalihkan pembicaraan, dia penasaran kenapa tidak ada ketua geng nya disini.

"Dia sedang menghabiskan waktu bersama belahan jiwanya." Sahut Pangeran hingga membuat Ares tersedak es batu, dan tertawa setelah itu.

"Dia bertengkar dengan Lendrina sepanjang pagi, kami tidak bisa memastikan kemana hilangnya mereka sekarang." Ares di sela sela tawanya.

"Sungguh aku tidak bisa membiarkan itu." Arel memegangi kepalanya "Aku akan kehilangan dua ratus juta ku!" Laki-laki itu mengacak rambutnya dan menjatuhkan kepalanya di bahu kekasihnya, Deyara "kenapa kita memasang harga yang tinggi kemarin! Mereka akan menang!"

"Sudah ku bilang jangan terlalu percaya diri." Albert menyombongkan dirinya kini, begitu juga Pangeran, mereka akan dapat lebih dari dua ratus juta lira sebentar lagi.

"Kalian bertaruh lagi?" Margaretha menggeleng heran, permainan para laki-laki ini selalu tidak bisa di terima oleh akal sehat, meraka terlalu menggampangkan lembar kertas bernilai tinggi itu.

"Tenang saja sayang, uang itu pasti akan kembali padaku." Diego meyakinkan walaupun dalam hatinya pun tidak yakin ia akan menang, enam hari lagi itu mungkin mustahil untuk siapapun, namun William memiliki track record 9 menit untuk menaklukkan hati perempuan.

"Benar, uang itu akan kembali!" Lion men sugesti dirinya sendiri "Dia tidak akan bisa mendapatkan Lendrina dengan waktu enam hari!"

"Jika kami menang, aku ingin liburan." Albert mengajukan perjanjian, karena sejak awal mereka belum menetapkan hukuman apa yang pantas jika para penantang kalah.

Giocare Per Amore E MorteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang