Keindahan hatimu

36 4 0
                                    

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam pulang kuliah. Seperti biasa banyak yang berlalu lalang di parkiran area kampus.
Devina tidak luput untuk selalu duduk di taman depan area kampus. Entah itu untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar menrilexskan pikirannya.

"Nih". Ujar arsen yang baru saja datang dan tidak lupa membawa roti dan susu kesukaan devina.

"Makasih". Kali ini devina sudah terbiasa dengan kebiasaan kecil yang arsen berikan.

"Lo ga ada tugas?". Tanya arsen.

"Enggak".

"Gimana?".

"Apanya?".

"Perasaan lo ke gue?. Udah berubah?".

"Berubah gimana?".

"Ckkk tetep ae bego". Ujar asen sambil mengacak - acak rambut devina.

"Lo kemaren pasti liat gue kan pas dirumah kek apa?".

"Enggak".

"Bohong lagi. Dahlah males".

"Seriusan. Gue gak sepenuhnya tau apa yang terjadi".

"Gue gila, gue gak waras, gue rumit dan gue berantakan. Mending lo berhenti kek gini sama gue".

"Enggak, udah berbulan - bulan ini perasaan itu masih sama. Ya meskipun lo gantungin selama ini".

"Masih banyak perempuan yang jauh lebih baik di luar sana yang mau sama lo".

"Perempuan baik diluar sana itu ya elo geblek".

"Yang mau sama lo setan".

"Lo gamau sama gue?".

"Enggak".

"Sampai kapan?".

"Sampai lo cape sendiri".

"Gue ga bakal cape sama lo".

"Hati gue udah gak berfungsi lagi".

"Lo masih bisa sedih, lo masih bisa ngerasain seneng. Seenggaknya perasaan lo masih berfungsi".

"Ini udah terlalu jauh lo buang - buang waktu buat yang gak pasti. Banyak yang suka sama lo. Jangan dingin - dingin ke mereka".

"Gue bukan buang - buang waktu, tapi ini gue anggep bisa ngehabisin waktu sama lo. Soal banyak yang suka? Ya gue dingin sama meraka karena cuma lo yang gak bikin gue dingin".

"Kalo suatu saat nanti gue bener - bener gabisa ngasih feedback sama lo gimana?".

"Gue bakal pergi kalo lo udah nemuin orang yang jauh lebih baik dari gue".

"Kalo gue gak nemu orangnya?".

"Kalo lo gak nemu orangnya berarti lo udah nemu gue dan harusnya lo sadar".

"Tapi gue gak tau kenapa bisa semati ini hati gue bua siapapun".

"Lo jangan nyalahin diri lo kek gini, gue gaksuka. Gue bakal bantuin hati lo hidup lagi, bahkan lo bakal rasain yang sebelumnya belum pernah lo rasain".

"Lo baik". Ujar devina sambil tersenyum menatap mata arsen.

Arsen kini mencoba tidak salting karena baru kali ini ia mendengar devina memuji dirinya meskipun hanya 2 kata.

"Lo tau gak?". Tanya devina kepada arsen.

"Apa?"

"2 hal yang bikin gue seneng".

"Apa?"

"Digandeng sama dipeluk".

"Lo mau gue ngelakuin itu?".

EccedentesiastWhere stories live. Discover now