Terkapar

65 10 0
                                    

"Halo feb?".

"Lagi dirumah nggak?".

"Iya".

"Otw".

"Kenapa sih, lo bikin gue kek gini". Ujar devina sambil duduk di tempat tidurnya sambil memegang bunga yang diberikan andrian kemarin.

"Benci gue sama lo". Beberapa kali devina meneteskan air mata lagi. Dia mengumpulkan barang - barang yang andrian berikan dan membuangnya ke sebuah kantong plastik sampah.

"Bawa apaan lo?". Tanya rio yang duduk ber dua dengan angga di ruang tamu. Devina tidak merespon dan langsung ke luar rumah untuk membakar barang - barang tersebut.

"Lo?? Lo bakar??? Itu bukannya yang ngasih andrian si bangsat itu?". Tanya rio yang baru saja keluar rumah karen penasaran.

"Lo diapain sama dia". Tanya angga. Dan devina pu masih diam mematung sambil menatap kosong kobaran api di depannya.

"Jawab dev". Tanya angga kembali.

"Gak diapa - apain bang". Devina pun masuk kembali kerumah tapi angga menahannya dulu.

"Gue tau lo selalu nyembunyiin semua masalah lo dan lo selalu pendem sendiri. Mau sampe kapan lo kuat nahan masalah hidup lu sendirian kek gini?". Devina pun masih tak ingin kembali menjawab dan membuang muka ke angga.

"Lo abis nangis?". Tanya angga sambil menatap kedua mata devina.

"Udah dari pulang kampus tadi bang matanya sembab gitu".

"Lo pasti di apa - apain sama andrian kan? Gak mungkin kalo enggak. Besok gue bakal nemuin dia".

"Gakusah bang".

"Jawab dulu. Lo kenapa?".

"Udah gue bilang gue gak papa".

"Lo bilang gak papa aslinya lo itu kenapa - napa dev".

"Bang, gak semua masalah perlu diceritain kan? Ini masalah devina bukan masalah bang angga". Devina pun berlari masuj ke rumah. Sementara itu feby baru datang dan mobilnya masuk ke halaman rumahnya.

"Malem - malem kok bakar - bakar sih bang". Tanya feby yang baru saja datang.

"Bukan gue, tapi temen lo tuh". Jawab rio.

"Devina? Kenapa lagi dia?".

"Lo cari tau aja deh feb, ntar kabarin gue. Lo cari tau soal andrian. Keknya dia punya masalah sama andrian sampe bakar semua barang yang dikasih dari andrian".

"Bakar kenangan ini mah. Tandanya dia udah benci sama andrian".

"Iya tapi masalahnya apa coba. Coba deh lo masuk aja cari tau". Feby pun masuk ke kamar devina dan feby shock devina tergeletak di kamar.

"Bang angga, riooo!!!"  Teriak feby dari atas kamar devina. Angga dan rio pun segera bergegas ke kamar devina.

"Ya ampun devina". Angga panik seketika melihat devina tergeletak dilantai dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit devina langsung diberikan pertolongan pertama. Angga berharap semoga devina tidak kenapa - napa.

"Kok bisa sih devina sampai pingsan kek gitu?". Tanya feby ikut panik.

"Gak tau gue feb. Coba deh lo kenal gak temen - temen kampusnya devina. Siapa kek".

"Ada sih bang 1 orang namanya wikan yang kemarin main ke rumah itu".

"Lo ada nomer nya?".

"Gak ada bang".

"Sosmed?".

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang