Impian bersama

24 4 0
                                    

Teruntuk matahariku, bagaimana caranya lagi aku harus merangkai bait - bait kalimat untuk menceritakan paras cantik dan hebatnya perjuanganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk matahariku, bagaimana caranya lagi aku harus merangkai bait - bait kalimat untuk menceritakan paras cantik dan hebatnya perjuanganmu. Satu pena pun, tintanya tidak cukup untuk menuliskan keindahanmu. I love you❤️

"Ini kamu dapet foto aku dari mana?". Tanya arsen kepada devina yang duduk di sebelahnya sambil memperlihatkan foto yang kemarin di unggah devina di story whatsaapnya.

"Pas waktu aku kerumah kamu dulu. Aku ga sengaja iseng fotoin kamu".

"Kenapa ngefotoinnya diem - diem. Kan bisa bilang. Sayang ayo fotbar".

"Males ah. Lah ini keknya yang ngefotoin bang angga kenapa bisa di kamu?".

"Aku dikirimin abang kamu".

"Rese ya bang angga".

"Enggak dong. Cantik gini jugaa kuning - kuning kek..".

"KEK APAAA!!?". Ujar devina sambil melotot ke arah arsen.

"Kek matahari devinaa".

"Aku pikir ke tai".

"Heh, aku gabilang yaa".

"Iya aku sendiri yang bilang".

"Punya pacar gini amat sih". Ujar arsen sambil mengucap pucuk kepala devina.

"Jadi beli cincinnya?". Tanya arsen.

"Jadi dong. Ayok".

Arsen menggandeng tangan devina dan kemudian mereka segera menuju ke toko perhiasan untuk memilih dan membeli cincin. Kebetulan toko perhiasan tersebut juga ada di mall tempat arsen dan devina makan baru saja.

"Kamu pilih yang kamu suka". Ujar arsen kepada devina saat mereka sampai di toko perhiasan.

"Aku bingung sen".

"Mari kak, ada yang bisa saya bantu". Ujar salah satu pegawai toko perhiasan tersebut.

"Bentar ya mbak, aku lihat - lihat dulu". Ujar devina sambil menatap satu per satu cincin yang ada di dalam etalase tersebut.

"Baik kak silahakan".

"Coba mbak yang itu ada mahkotanya yang warna perak silver".

"Yang ini kak?".

"Bukan, sebelahnya lagi nomor dua".

"Yang ini?".

"Iya mbak coba lihat dulu".

"Bagus enggak sen?". Tanya devina saat dia memasangkan cincin tersebut ke jari manisnya.

"Bagus dev. Kamu suka?".

"Iyaa suka sen".

"Yaudah. Ini ada pasangannya mbak?". Tanya arsen kepada pegawai toko perhiasan tersebut.

"Buat pernikahan ya mas?".

"Bukan mbak, buat lamaran".

"Oh ada mas, sebentar saya carikan sebentar pasangan cincinya". Tidak lama pegawai toko perhiasan tersebut datang dan membawakan sekotak berisi beberapa cincin untuk berpasangan dengan cincin devina tersebut.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang