Akhir dari Perjuangan

25 4 0
                                    

"Halo sayang".

"Halo sen".

"Ckk, dijawab halo sayang juga keknya susah amat mbak".

"Halo sayang juga keknya susah amat mbak".

"Tuh kan malah plagiat".

"Tuh kan malah plagiat".

"Devinaaa jelek".

"APA!!! Ngomong sekali lagi coba gak denger".

"Devina cantik".

"Dih, males".

"Yaudah kalo gamau, cantiknya aku kasih orang aja".

"Ihh males ah debat. Aku tutup nih telfonnya".

"Ehhh... jangan dong sayangku".

"APAAA!".

"Galak amat pacarnya arsen".

"Mau ngomong apa buruan".

"Iya.. iyaaaa. Besok mau aku jemput atau kamu jadi dianter sama abang kamu?".

"Emmm, keknya aku besok sama abang sama bunda juga deh".

"Yaudah dev, kalo gitu besok aku juga bareng sama papa, mama sama adek aku juga kalo gitu".

"Besok fotbar ya".

"Satu keluarga nih?".

"Bolehhh".

"Sekalian peresmiannya gak?".

"Kan kita udah resmi".

"Tuh kan otaknya jarangan H- lagi".

"Maksudnya apa sen?".

"Sekalian lamaran devinaaa".

"Aku belom siap, aduhhh.. panic attack ku kambuh sen. Aduhh aku pusinggg".

"Eh .. ehhh jangan pingsan dong".

"Jangan bahas itu dulu aku gatau nanti harus jawab apa kalo kamu lamar".

"Astagaaa devinaaaaaaa".

"Iya arsen kenapa? Udah ya aku mau bobo dulu".

"Yaudah good night sayangku, nice dream".

"Udah?".

"Astagaa. Good night sayangku, cantikku, matahariku, duniaku, semestaku. Nice dream. Sampai ketemu besok di wisuda. Jangan lupa dandan yang cantik. Ailopyuuu muaaahhhhh".

"Ih gelay hahahahaha".

"Awas ya besok kalo ketemu".

"Yaudah ya sen. Bye byee muaahhh"

Tutttt..

Panggilan dimatikan oleh devina. Dan ia segera memejamkan matanya karena waktu sudah menunjukkan pukul 00:25 WIB.

"Giliran udah diucapin panjang - panjang. Gak ngucapin panjang balik. Langsung ngilang aja. Untung sayang". Gumam arsen yang masih memegang hp ditangannya.

Malam silih berganti. Pagi hari yang cukup berawan , tidak mendung. Tidak juga terlalu cerah. Devina dan sekeluarga sudah prepare untuk pergi ke wisuda. Angga sudah dandan rapi memakai jas berwarna abu dan celana panjang abu juga sepatu hitam fantofelnya. Friska nampak anggun dengan kebaya berwarna ungu dan bawahan batik nampak sangat cantik.

"Bun, jas rio yang putih mana?". Ujar rio yang masih ribut mencari jas nya.

"Yang simpan kan kamu rio, bukan bunda". Jawab friska sambil memainkan hp di ruang tamu.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now