Hangat di Sisimu

96 14 0
                                    

Hari ini adalah hari terkahir OSPEK. Hari ini hanya ada permainan tak ada yang namanya hukuman apalagi panas - panasan. Hari ini OSPEK diadakan di outdoor. Jadi tidak berada di lingkungan kampus.

Pukul 06:15 WIB. Hari ini sengaja para junior di suruh berangkat lebih pagi lagi dari biasannya. Karena hari ini perjalanan naik bus untuk menuju ke tempat outbond yang jaraknya paling tidak 2 jam dari tempat kampus berada.

Kini andrian selaku ketua OSPEK telah menempelkan kertas pembagian bus para junior. Masih dengan ramainya para junior berdesak - desakan untuk melihat berada di bus mana yang akan mereka tempati.

Sekitar pukul 06 : 30 WIB. Mereka dikumpulkan di aula kampus untuk diberi arahaan sebelum berangkat. Dan setelah berdo'a mereka segera menuju ke arah bus masing - masing.

"Eh, risa lo satu bus juga sama kita?". Ujar wikan yang berdiri di depan irisa duduk disana.

"Iya, kan. Lo. Duduk sini aja sama gue. Btw, devina mana?".

"Oh iya ya. Masag iya nggak satu bus sama gue?".

Tiba - tiba arsen, iskak dan juga william masuk ke bus yang sama dengan irisa juga wikan.

"Arsen, lo di bus ini juga?". Ujar irisa setengah terkejut dengan kedatangan arsen.

"Risa, lo disini juga sama wikan".

"Iya dong". Ujar wikan sambil tersenyum ke arah arsen.

Setelah itu tiba - tiba devina masuk ke bus paling terakhir.

"Aduh penuh, duduk mana nih gue". Gumam devina kepada dirinya sendiri.

"Devina!!!!". Teriakan irisa dan wikan mengejutkan sekitar termasuk devina.

"Eh, buset itu risa sama wikan keknya". Devina segera menghampiri mereka yang tempat duduknya berada di paling belakang nomor 2.

"Gue kira lo di bus lain". Ujar wikan sambil berdiri ke arah devina.

"Gue bangun agak telat tadi".

"Lah kebo elu mah". Ujar irisa sambil memainkan ponsel di tangannya.

"Lha terus gue duduk dimana ini". Raut wajah devina masih bingung mencari bangku yang kosong untuk di duduki.

Namun andrian, arsatya dan juga bryan selaku senior kini menjadi pengarah di bus yang sama dengan devina. Mereka telah memasuki bus dan bus telah ditutup.

"Loh itu dev. Kok nggak duduk?". Ujar andrian kepada devina.

"Tadi telat kak nggak dapet tempat duduk". Ucapan polos devina membuat andrian, arsatya dan juga bryan terkekeh juga menggeleng.

"Ini tuh udah diatur dev, nggak mungkin kamu gak dapet tempat duduk". Ujar satya yang masih terkekeh mendengar jawaban polos devina.

"Sini masih kosong satu!!!". Ujar arsen sambil merem dengan mendengarkan lagu dengan earphone di telinganya.

"Tuh duduk dev". Ujar andrian menyuruh devina agar segera duduk.

"Masag iya, gue harus duduk di sebelah cowok galak ini". Gumam devina pelan sambil melirik ke arah irisa. Dan irisa pun mengangguk sambil tersenyum. Itu tanda bahwa irisa baik - baik saja tanpa ada perasaan cemburu lagi.

Dengan wajah terpaksa akhirnya devina duduk di sebelah arsen. Pukul 07. 05 WIB. Bus mulai berangkat dari kampus.
Sepanjang perjalanan mereka asik mengamati kiri kanan dengan pemandangan sawah yang luas berwarna hijau menyejukkan mata.

Devina orangnya tidak tahan kalau naik bus. Dia sepanjang perjalanan tidur karena dia mabuk perjalanan.

"Dev, are you okay?". Ujar wikan yang berada di belakang devina.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now