Pencarian Hari Pertama

25 3 0
                                    

Keesokkan harinya mereka kembali mulai melakukan pencarian atas hilangnya devina. Mereka kembali menyusuri jalan tepat dimana devina terkahir kali berada. Berharap menemukan sedikit jejak namun tidak membuahkan hasil sama sekali.

Sampai hari menjelang siang pun tidak menemukan apa - apa. Mereka juga beberapa kali memperlihatkan foto devina kepada warga sekitar dan orang - orang yang baru saja datang bersama rombongan perkemahan.

"Gue capek banget nih". Ujar wikan yang reflek jongkok karena sudah kelelahan berjalan mencari devina dari pagi hari.

"Kita istirahat dulu deh sen kasihan wikan".

"Yaudah kak, lo sama wikan balik dulu ke tenda gue masih mau nyari devina".

"Lo mending istirahat dulu deh sen".

"Enggak kan, bentar lagi sore. Dan gue gatau harus bilang apa sama keluarga devina".

"Yaudah sen gue temenin lo cari devina sampe ketemu yuk".

"Lo juga istirahat dulu aja yam biar gue aja".

"Enggak, gue ikut bantuin lo nyariin devina".

"Yaudah sen, yam. Gue balik duluan ke tenda sama wikan ya kalo gitu".

"Iya kak".

Akhirnya mereka berpisah. Wikan dan iskak kembali ke tenda untuk istirahat. Sementara arsen dan william masih terus mencari keberadaan devina.

Hari sudah mulai menjelang sore. Arsen terduduk lemas di antara bebatuan yang depannya adalah sungai dengan air yang mengalir tenang.

"Sen, udahh. Lo jangan maksain diri lo kek gini. Sepenuhnya bukan salah lo juga".

"Ini salah gue yam gak bisa jagain devina dengan baik". Arsen dengan raut wajah pasrah dengan mata yang berkaca - kaca karena belum ada titik terang dengan keberadaan devina.

"Nanti gue bantuin ngomong sama keluarganya devina sen". Ujar william sambil mengusap bahu arsen sembari menguatkan sahabatnya ini.

"Devina dimana yam".

"Udah sen mending kita balik dulu. Lo butuh istirahat. Bentar lagi sore dan kita harus balik ke rumah".

"Enggak yam. Gue gamau pulang. Gimana kalo devina masih ada disini sendirian dan butuh pertolongan dari gue".

"Sen lo bego apa gimana sih. Devina jelas - jelas diculik orang yang gak kita kenal. Kemungkinan ya devina dibawa jauh dari tempat ini". Ujar william dengan sedikit amarah bercampur rasa lelah mencari devina.

Bughhh...
Bogeman tangan arsen mendarat di pipi kanan william dan sudut bubir william mengeluarkan darah.

Bughh...
Balasan bogeman dari william mendarat di mata kanan arsen.
"Maksud lo apa tiba - tiba mukul gue.?. Hah !!".

"Kalo lo ga niat bantuin nyari devina gakusah kebanyakan bacot lo".

"Lo mikir dong sen. Sejak kapan lo jadi bucin kek gini sama cewek!!".

Bughhh...
Sekali lagi pukulan mendarat di pipi kiri williyam.

Bughhh....
William kembali membalas pukulan arsen dan mengenai bibirnya.

Kemudian ia dilerai oleh beberapa orang yang ada disana. Setelah perkelahian antar sahabat ini. Akhirnya mereka berhasil di pisahkan. Dan kembali ke tenda lagi.

"Muka lo pada kenapa sih astagaa". Ujar wikan panik setelah melihat arsen dan william yang baru saja sampai dengan beberapa orang yang berada di belakangnya.

"Ini mbak tadi mereka berdua berantem". Ujar salah satu laki - laki yang ikut melerai tadi.

"Astagaaaa, makasih ya mas - mas semuanya udah bantuin temen - temen saya ini". Ujar iskak.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now