Melepaskan

24 4 0
                                    

Pagi ini mungkin tidak cerah, cuaca sering kali mendadak mendung. Jam 10 rasanya masih seperti jam 6 pagi. Karena matahari enggan menampakkan sinarnya.

"Mau keluar sama devina ya sen?".

"Iya tan". Jawaban singkat dari arsen sambil tersenyum ke arah friska.

"Sebentar ya, tante panggilin dulu devinanya".

"Siap tante".

Friska pergi ke kamar devina, ia mengetuk pintu beberapa kali tapi tak ada jawaban. Kemudian ia membuka saja pintu kamar devina, ternyata ia masih tertidur pulas.

"Dev, bangun udah jam berapa lho ini. Di cariin tuh sama arsen".

"Apasih bun, devina masih ngantuk ini". Devina menggeliat dan mengucek matanya.

"Bangun heh, itu kamu di cariin arsen di bawah".

"Ini baru jam berapa lho bun".

"Ini udah jam 10 devina".

"Lah udah jam 10?". Devina mengambil hp di meja nya dan memastikan bawah benar ini jam 10 pagi.

"Ya ampun bun, tak kirain masih jam 6 pagi, yaudah aku mandi dulu ya. Suruh arsen nunggu sebentar". Devina segera bergegas masuk ke kamar mandi meski nyawanya belum cukup terkumpul.

"Dasar devina, selalu ngebo".

"Arsen, kamu tunggu devinanya sebentar ya. Dia baru bangun". Ujar friska yang baru saja datang menghampiri arsen.

"Iya tan santai aja".

"Oh iya, kamu setelah wisuda nanti mau kemana?".

"Mau lanjut S2 ke london kayaknya tan".

"Terus setelah S2 selesai kamu balik lagi ke indo?".

"Iya dong tan, mau bagaimanapun keluarga saya di sini juga kan".

"Terus kamu nanti rencananya mau bekerja atau buka usaha atau bisnis apa gitu sen?".

"Rencananya sih mau buka usaha aja tante".

"Usaha apa sen, kalau tante boleh tau".

"Yaa buka usaha motoshop, kebetulan papa saya masih punya lahan kosong yang belum di apa - apain tan".

"Anak muda sekarang kalau buka usaha kaya gitu pasti laris ya sen".

"Iya tan, dulu bang rio juga pernah nyuruh saya nyariin knalpot buat motornya".

"Oh pantes dulu tante sempat tanya tapi gak dijawab. Sen tante mau ngomong serius sama kamu".

"Mau ngomong apa tan?".

"Hubungan kamu sama devina udah jalan berapa bulan nak?".

"Yaa kurang lebih 8 bulan tan".

"Kalau misal suatu saat nanti kamu tidak berjodoh dengan devina, kamu gapapa kan?".

Hati arsen seperti tertusuk pedang berkali - kali mendengar pertanyaan dari friska tersebut.

"Yaaa, jodoh kan udah ada yang ngatur tan. Kalau misal nanti saya sama devina gak berjodoh. Ya gapapa".

"Kamu ikhlas ?".

"Insyallah ikhlas tan".

"Jadi begini sen, sebelumnya tante minta maaf sama kamu".

"Kenapa tan?". Arsen sudah spot jantung dengan pertanyaan - pertanyaan friska.

"Sebenarnya kemarin devina sudah tante jodohkan dengan seseorang".

"Siapa tan kalau boleh tau?".

"Kamu pasti sudah tau orangnya. Kebetulan juga ia anak dari teman tante juga sen".

EccedentesiastWhere stories live. Discover now