Arsen, william, iskak dan wikan sudah menemukan tempat tongkrongan baru. Yaitu di rumah iskak, iskak baru saja pindahan. Karena rumahnya dijual untuk membeli rumah baru yang lumayan cukup besar.
Rumah yang ia tinggali sekarang tidak jauh dari kampus juga. Mungkin sekitar 15 - 20 menit saja.
Tongkrongan yang dimaksud terletak di lantai 3 tepatnya ada rooftop yang sangat di dekor sangat aesthetic.
Dan di rooftop tersebut sudah di desain ada sebuah tempat indoor dan outdoor. Di outdoor sudah ada rumput jepang dan beberapa tanaman tergantung disana. Dan ada sebuah bangku dan meja dari kayu yang di pahat dan di ukir.
Sementara di depannya indoor, tempatnya ada atapnya untuk berteduh dari panasnya matahari maupun hujan. Namun dibuat ada jendela yang membentang arah lapangan golf, jadi masih bisa melihat pemandangan dari luar.
Didalamnya ada juga kasur dan karpet bulu berwarna kuning. Dan lumayan cukup luas untuk teman - temannya nongkrong bersama.
"Bused kak, lo milih karpet bulunya kenapa warna kuning sih". Ujar william yang duduk di kasur sambil memegang - megang karpet bulu di dalamnya.
"Ini nyokap gue yang milih katanya biar samaan sama cat atapnya".
"Nyokap lo dapet inspirasi dari sungai kali".
"Kok sungai yam?". Tanya wikan.
"Kan kebanyakan kalo di sungai ada warna kuning yang ngambang kan". Jawab william sambil memakan cemilan yang ada di depannya.
"Tai itu mah". Dengan entengnya arsen ikut menjawab tanpa sensor.
"Ya jangan diperjalas amubaaaa". Ujar williyam yang meletakkan cemilannya kembali ke kasur.
"Ngomong - ngomong sekarang kondisi devina gimana ya?". Tanya iskak.
"Gue kemarin udah kesana".
"Terus gimana sen?".
"Dia masih trauma berat pasca penculikan kak".
"Kurang ajar banget drakula satu tu udah bikin temen gue sampe trauma". Ujar william.
"Kalo sampe devina kenapa - napa, gue yang bakal maju pertama".
"Iya sen gue dukung lo juga". Ujar wikan sambil memakan kacang kulit di tangannya.
"Kira - kira dia dipenjara berapa tahun ya ges?". Tanya iskak.
"Kalo bisa sih seumur hidup". Jawab william asal.
"Tapi dia gak kena kasus pembunuhan coeg". Ujar iskak sambil melempar william dengan kulit kacang.
"Ya gimana liat mukanya kemaren aja sok - sokan banget. Ditangkep polisi masih aja songong. Rasanya pen gue giles aja pake ban tronton".
"Tapi kalo kasus penculikan sih biasanya kurang lebih 12 tahun penjara". Jawab arsen.
"Kurang lama itu mah, kalo bisa tembak mati aja pake granat".
"Buset yam kejam amat lu kek emak tiri".
"Ya harus lah kak".
"Tapi berita ini sudah menyebar luas di sosial media, dan sempet diliput wartawan juga. Katanya juga sih perusahaan milik keluarganya dirga mau bangkrut juga gara - gara kasus ini". Ujar wikan menjelaskan.
"Serius lo kan?". Tanya arsen.
"Iya sih, kemaren gue sempet lihat di TV kalo keluarga adipratama sekarang jadi sorotan publik karena ulah anak pertamanya".
"Tapi devina kok gak ikutan diliput berita?". Tanya iskak penasaran.
"Devinanya gamau. Apalagi bundanya. Jadi tidak ada yang memberi tahu dimana alamat rumah devina. Om nya devina kan polisi juga".
YOU ARE READING
Eccedentesiast
RomanceOrang yang menyembunyikan tentang banyak hal dengan senyumannya, entah itu rasa sedih, trumatis atau bahkan depresi. Mereka berusaha merasa baik - baik saja di depan banyak orang. Meskipun hatinya benar - benar sangat terluka. Bukan berarti mereka...
