Hal Kecil

30 3 0
                                    

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, tinggal beberapa bulan lagi devina akan wisuda. Dia siap tidak siap harus mengerjakan skripsi. Meski bukan hal gampang, tapi devina harus menyelesaikannya agar lulus dengan gelar dan nilai yang memuaskan.

"Gimana?". Tanya arsen yang duduk disamping devina melihat air danau yang ada di depannya.

"Apanya?".

"Kita udah sering ngehabisin waktu bareng, bahkan hampir setiap hari kita sama - sama".

"Ya terus?".

"Kapan lo bisa nerima gue?".

"Tunggu sampai wisuda nanti, baru gur kasih jawabanya".

"A elahh lama amat mbakk". Arsen mengacak rambutnya sendiri karena frustasi harus menunggu jawaban devina sampai wisuda nanti.

"Kenapa?".

"Ya keburu lo di ambil orang bego". Arsen menjitak pelan kepala devina.

"Mana ada? Siapa coba yang mau modelan kek gue gini".

"Ada lahhh".

"Siapa?".

"Dirga".

"Gue ga suka sama tu orang".

"Tapi dulu lo kan pernah suka tapi lo pendem lama kan?".

"Itu kan dulu, sekarang mah enggak".

"Berarti kemarin lo masih suka ya sama dia".

"Ya enggak begituu tolol". Devina mengacak - acak rambut arsen karena gemas.

"Tapi gue gasuka liat lo kemaren sama dia".

"Itu kan dia cuma ngasih oleh - oleh aja buat bunda".

"Tapi lo juga ikut makan oleh - olehnya kan?".

"Ya ampun kadalll, lebay deh".

"Ya pokoknya apapun itu segala tentang lo gue gak suka berbagi".

"Emangnya gue apaan dibagi - bagi".

"Lo juga masih sering stalking instagram gue diem - diem kan?".

"Emangnya kenapa?".

"Daripada lo tiap hari stalking mending sini gue kasih aja sandi sama e-mailnya biar lo gak ribet". Arsen mengambil hp devina yang diletakkan di sebelahnya. Dia memasukkan akun instagramnya ke hp devina agar devina bisa dengan leluasa mengstalking instagramnya arsen.

"Tapi gue gak minta itu. Ini privasi".

"Hidup gue ga ada privasi - privasinya buat lo".

"Mau akun apa lagi?".

"Udah - udah cukup".

"Ini sebagai bukti kalau ga ada cewek lain yang gue deketin selain lo".

"Tapi...".

"Astagaaa lo masih gak percayaa?".

"Bukannya gitu, tapi...".

"Udah berapa tahun gue sayang sama lo? Udah berapa lama lo gantungin perasaan gue?. Dan sefrustasi apa gue pas gue tau kalau dirga itu bagian dari masa lalu lo?. Dan lo masih aja gak percaya sama gue?".

"Iya gue percaya sama lo".

"Gue janji gak bakal nyakitin lo, apapun yang lo mau bakal gue turutin semuanya selagi gue bisa". Arsen menggenggam kedua tangan devina dan meyakinkan bahwa dia benar - benar serius dengan devina.

Akhirnya devina hanya tersenyum dan mengangguk.

"Jalan - jalan kesana yuk". Ujar devina sambil menunjuk ke arah kanan.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang