Kembali lagi

30 3 0
                                    

"Udah nyampe nih". Ujar arsen yang baru saja mobilnya masuk ke halaman rumah devina.

"Kok gak bukain pintunya?".

"Oh iya lupa dev, maaf". Arsen lalu keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk devina.

"Otak kamu kenapa jadi ngelag gini sih". Tanya devina yang berdiri di depan arsen.

"Gatau dev, kayaknya semua organ tubuh aku udah ga berfungsi deh. Kecuali hati".

"Kenapa?".

"Soalnya dari tadi gejedar - gejedur aja dev. Haduh".

"Lebay deh. Yaudah kamu pulang gih".

"Ini kamu ngusir?".

"La emang kamu mau nginep disini?".

"Ya kalo dibolehin mah gapapa".

"Males amat".

"Oh iya tadi bunganya, bentar aku ambil dulu ya". Arsen membuka bagasi mobil dan mengambil bunga yang tadi sempat diberikan devina.

"Aku sampai lupa juga kalau kamu ngasih bunga". Devina mengambil bunga dari tangan arsen.

"Penting sama aku gak lupa".

"Ya itu enggak lah".

Arsen masih mematung disana sambil melihat devina yang nampak senang dengan bunga yang ia berikan.

"Kamu ngapain masih disini?". Tanya devina.

"Emmm..anu dev...".

"Anu apa sih sen".

"Peluk". Ujar arsen sambil membuka tangan lebar - lebar ke arah devina.

"Astagaaaaaa, yaudah sini".

Arsen kini memeluk devina, namun hanya beberapa detik saja. Karena ia tidak ingin terlihat oleh orang yang ada di rumah devina.

"Yaudah aku pulang dulu ya".

"Iya sayang hati - hati".

"Apa - apa dev? Kamu manggil apa?".

"Sayang".

"Astaga dev, jantung ku mau copot". Ujar arsen sambil memegang dadanya.

"Kamu ini, yaudah sana pulang".

"Iya dev, aku balik dulu ya".

Devina hanya tersenyum dan mengangguk. Sementara arsen telah meninggalkan halaman rumah devina dengan mobilnya.

Malam ini berbeda dengan malam - malam sebelumnya, malam ini akan selalu menjadi malam yang paling devina senangi. Malam dimana hatinya telah dilabuhkan kepada seorang laki - laki yang dulunya tidak pernah tau bahwa arsen memperjuangkan cintanya sampai detik ini.

Keesokkan harinya, devina pergi ke kampus bersama arsen. Sementara itu rio selalu sibuk mengurusi cafe nya. Angga masih di rumah menikmati harinya disini. Friska selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Tok.....tok.....tok
"Masuk".

"Maaf bu, ada yang mencari ibu friska di depan".

"Siapa ya?".

"Saya juga tidak tahu bu".

"Yaudah kamu suruh masuk saja ke ruangan saya".

"Baik bu, saya permisi".

Sekretaris friska pun keluar dari ruangan dan memanggil seseorang yang kini tengah mencari seorang friska.

"Kamu ngapain disini?". Ujar friska yang terkejut dengan kehadiran andre.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang