Family Time

53 10 0
                                    

Sesampainya di cafe dekat SMA nya dulu. Devina dan feby selalu memiliki meja favorit, yaitu di lantai 4 paling atas bagian rooftoop yang berbentuk seperti secret garden. Siapa sangka cafe itu milik Angga, yapp. Abangnya devina sendiri. Devina meminta agar cafe yang di kelola angga dibuat agar memiliki tempat seperti tempat rahasia untuk devina bersantai bersama teman - temannya. Tak lupa di sana disediakan juga free wi - fi.

"Hadehh, capek banget gue feb pake heels". Devina melepas high heelsnya dan kepalanya disandarkan di sofa. Sementara dia duduk di bawah yang berlapiskan karpet dan dibawah karpet terdapat rumput - rumput jepang. Jadi terlihat sejuk di pandang mata.

"Hotspot dulu mumpung gratis hahaha". Ujar feby dengan raut wajah yang gembira mendapat hotspot gratis.

"Kebiasaan. Gue mau pesen minum dulu. Lo mau makan nggak?". Tanya devina yang beranjak dari duduknya.

"Serah lu, iya juga gak papa sih".

"Bilang aja iya ribet amat". Devinapun turun kebawah untuk meminta pesanan kepada pelayan cafe.

"Mbak, pesen moccacino dingin 2, sama kulit ayamnya 2 terus apalagi ya jamur crispynya 2 deh".

"Baik mbak devina. Ditunggu ya mbak".

"Ntar anterin ke tempat biasanya ya mbak".

"Siap mbak".

Devina pun kembali ke atas sambil bersadar di sofa yang empuk.
"Feb..".

"Hmm..". Ujar feby yang masih sibuk dengan HP nya.

"Ntar malem ke mall yuk".

"Mau cari apa lagi sih dev".

"Cari jodoh".

"Gile lu, gak sekalian ikut take me out aja".

"Itu acara cuma buat jomblo ngenes aja feb. Itu cocoknya buat elu".

"Rese' lo".

"Yaudah mau nemenin gak?".

"Males gue, besok ngampus soalanya".

"Ah gak asik lo. Yaudah ntar gue ngajak abang gue aja".

"Gak jadi males gue kalo lo ngajak bang angga. Gue ikut ya..". Feby menunjukkan sederet giginya dan tersenyum ke arah devina.

"Giliran gue ngajak bang angga aja lo gercep".

"Kan kalo rame - rame lebih enak dev".

"Kurang rame ntar lo bakar aja mallnya".

Di sela - sela perbincangan mereka berdua. Pesanan yang devina pesan sudah datang.

"Mbak dev, ini pesanannya sudah datang".

"Makasih mbak".

"Sama - sama mbak dev. Kalo butuh apapun bisa panggil saya mbak".

"Iya mbak. Btw bang angga gak kesini mbak?".

"Mas angga belum kesini mbak. Mungkin nanti".

"Owh yaudah mbak".

"Permisi mbak".

Pelayan tersebut kembali ke bawah untuk melanjutkan pekerjaannya. Karyawan cafe angga lumayan banyak. Sebab cafe tersebut buka 24 jam. Hingga karyawan pun harus ikut aturan shift. Cafe ndangelicious tak pernah sepi pengunjung. Bahkan 24 jam pun masih selalu ramai anak muda yang masih nongkrong. Apalagi kalau malam minggu dan hari - hari libur.

"Bangggg abangg". Sesampai di rumah devina mencari angga yang nampaknya tak terlihat sama sekali.

"Sepi amat dev rumah lo". Ujar feby sambil melihat kiri kanan.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now