Siapa Kamu di Hatiku?

74 11 0
                                    

Ada satu titik dimana pertemanan hancur karena sebuah pengkhianatan hebat.
Kepercayaan runtuh begitu saja.
Kebencian datang tanpa diundang.
Dendam seakan terus membara.
Rasa sakit yang luar biasa ketika hangatnya sebuah persahabatan kini menjadi perang dingin.

Keesokkan harinya devina berangkat naik mobil rio lagi. Karena rio kali ini mengizinkannya dengan jaminan gitar listriknya jadi milik dia. Sebab dari dulu rio mengincar gitar listrik yang dipesan dengan rancangan tangan yang unik sehingga menimbulkan kesan tersendiri. Namun mobil bukan sepenuhnya jadi milik devina. Tapi devina hanya diperbolehkan saja menaiki mobilnya kapanpun.

"Baru dateng neng?". Ujar arsatya yang baru saja datang dengan motor sportnya yang diparkirkan di sebelah devina.

"Eh, iya kak".

"Emmm, malem minggu ada acara gak?".

"Kayaknya enggak deh kak, kenapa?".

"Jalan yuk".

"Hah?".

"Ntar aku beliin coklat lagi sekalian embak nya". Arsatya terkekeh melihat eskpresi datar devina.

"Oh iya coklatnya kemaren belum aku makan". Devina menepuk jidatnya sendiri karena lupa.

"Lah, masih muda kok pikun".

"Kalo aku lupa suka gak inget kak".

"Lah, yakan lupa sama gak inget beda apanya".

"Oh iya ya. Bego".

"Yang bego siapa"

"Devina kak".

"Nah tu pinter". Arsatya mengacak - acak rambut devina.

"Eh! Main pegang pala orang aja". Ujar andrian yang baru saja datang mengahampiri mereka dari belakang.

"Apaan sirik aja". Ujar arsatya.

"Malem minggu ada acara gak dev?".

"Ada sama kak satya". Devina menjawab to the point, santai dan dengan polosnya.

"Hah? Sama satya?".

Satya pun membungkam mulut devina dengan tangannya.

"Iya sama gue, mau ke rumah irisa. Mau ikut?"

"Apaan sih kak". Devina melepaskan tangan arsatya dari bibirnya.

"Sory, sory dev".

"Oh jadi kalian mau kerumah irisa. Iya dev serius?". Devina melirik ke arah arsatya dan arsatya pun memberi kode agar menjawab iya.

"Iya kak. Mau ikut?".

"Ngapain kesana?".

"Mau.. mau...".

"Mau belajar bercocok tanam sama bokapnya risa lah". Timbrung arsatya.

"Serius lu?".

"Kemaren kan gue disuruh bokapnya begini nak, besok malem minggu ke sini lagi ya. Om ajarin kamu bercocok tanam. Katanya kamh pengen nanam pohon mangga gitu".

"Oh yaudah kalo ada devina mah gue ngikut aja".

"Yaudah. Gue jemput ya dev".

"Enak aja, yang ngajak gue ya yang jemput gue lah".

"Cewekkk trossssss". Tiba - tiba mores datang dari belakang.

"Eh, bantet. Sejak kapan lo dateng".

"Sejak pas lagi sayang - sayangnya yan".

EccedentesiastWhere stories live. Discover now