10. The News

431 49 9
                                    

"Mama malem banget pulangnya, lembur lagi ya?" tanya Yejun saat Zhanghao memasuki ruang tamunya.

"Mama dari kantor polisi, Sayang. They got infos about your dad. Mama emang udah buat laporan orang hilang semenjak papamu susah dihubungin."

"Maksud mama? Papa bohong? Papa nggak lagi di Busan?"

"Sebentar. Nak, Ben, saya nggak maksud ngusir tapi.. bisa nggak kamu pulang aja? Ada hal penting yang saya mau bahas sama anak-anak saya..."

"No, Mom, he can stay. He's also family," Yejun menggamit lengan Hanbin yang belum berpindah dari tempatnya di sofa. "I insist, Mom."

"Oke. Ben, mulai sekarang, saya boleh percayain anak-anak saya ke kamu lebih lagi? Mantan suami saya..."



- - - - -



Hanbin pergi untuk menidurkan Yejun setelah berita buruk yang diterimanya. Ia menepuki punggung Yejun, sesungguhnya ia pun tidak mengerti apa yang tengah terjadi sekarang.

"Pantes aja gue ngerasa papa jauh, tapi juga deket. Ternyata papa emang udah nggak ada. Gue selalu punya sense kayak gini, tiap kali anggota keluarga ada yang meninggal."

Hanbin tidak menanggapinya sama sekali. Usapan tangannya berpindah ke pucuk kepala Yejun, sedangkan pikirannya melayang pada malam dimana ia mabuk dan pergi ke sekolah untuk bermain basket. Beberapa saat sebelum ia sampai di sekolah, lebih tepatnya.

Ada sebuah kecelakaan di dekat sekolahnya yang melibatkan sepasang ayah dan anaknya yang masih balita. Hanbin berusaha untuk memecahkan kaca mobil yang sudah terbalik, lalu menarik keluar balita laki-laki yang sudah terhimpit, namun untungnya masih bernafas itu. Ia mengamankannya ke pinggir jalan, kemudian kembali ke mobil tadi untuk mencoba menyelamatkan ayahnya.

Naas. Mobil itu meledak dan membuatnya terlempar sejauh 6 meter, itulah yang terakhir Hanbin ingat sebelum ia akhirnya masuk ke lapangan indoor sekolah lamanya. Ia tidak tau, bahwa rupanya ia tewas disana. Ia pikir ia hanya secara ajaib kembali muda.

Sekarang semuanya menjadi masuk akal. Apakah Hanbin menyesalinya? Tidak, ia tidak akan pernah menyesal karena sudah berbuat baik. Satu-satunya yang ia sesali, adalah fakta bahwa sekarang ia benar-benar tidak bisa kembali. Apakah ia harus menganggapnya petaka, atau justru hadiah dari semesta untuk segala penderitaan yang telah ia lalui semasa mudanya?

Yejun jatuh tertidur lebih cepat dari dugaannya, maka ia pun menghampiri Zhanghao di tangga darurat sembari membawa 2 kaleng bir.

"Minum aja kalo kamu butuh," bujuknya. Zhanghao tersenyum kecut, kemudian menerima kaleng yang disodorkan padanya.

"Apa yang kamu rasain sekarang?"

"Kosong," Zhanghao menyandarkan kepalanya di bahu Hanbin. Ia benar-benar bertumpu disana, menikmati angin malam hingga kantuk menjemputnya.

Hanbin menyingkirkan poni Zhanghao yang menutupi dahinya, sebelum memberinya kecupan panjang disana. Zhanghao pun tidak menolaknya, ia mencengkeram bagian depan kemeja Hanbin dengan tatapan terluka.

"Kalo kamu butuh temen cerita, panggil saya aja ya. Saya pasti bakal siap terus buat dengerin kamu. Don't worry about my age, I used to date older guys as well when I lived abroad."

"How does that feel like?" kekeh Zhanghao.

"Well, most of the times they're actually a better listener. I don't really hang with guys my age, you know. Anak-anak kamu tuh temen pertama saya yang seumuran."

"Kamu nggak tertarik gitu, sama mereka? Oke, Yejun mungkin lebih susah digapai. Tapi Yujin? Kamu nggak mau sama dia? Saya mau loh punya mantu kayak kamu."

"What if I actually find their mom more attractive?" Hanbin mengerlingkan matanya.

"Ah kamu nih, jangan bikin saya geer. Udah ganteng, jago juga lagi ngerayunya."

"Nggak lagi ngerayu, Sayang," kekeh Hanbin. Ia nyaris saja tersedak karena Zhanghao baru saja mencubit pinggangnya. Ia mudah merasa geli di titik tersebut.

"Alright, I guess it's kinda late. Saya pulang dulu ya, Hao. Takut dicariin Papa."


'What was I thinking? He's just a kid after-all.'






.....tbc

—————


A/N : oke kita udah sampe di twist yang kubuat. Jadi Hanbin ini balik muda bukan karna kebetulan, tapi karna dia meninggal dan budi baiknya dijadiin perhitungan.

Setelah ini dia gabisa balik lagi jadi Hanbin yang lama, tapi dia akan tetep ada buat Hao dan anak-anaknya.


Bagaimana sejauh ini? Masih mau lanjut?

18 AGAIN (BinHao / GyuJin)Where stories live. Discover now