Chapter 27

7.8K 748 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara masih memandangi foto yang gara kirimkan padanya, masih belum percaya kalau biru benar-benar kembali kerumahnya, Bara bergegas pergi dari rumah temannya yang bernama reza, bara membawa motornya dengan kecepatan penuh, membelah jalanan dan pul...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara masih memandangi foto yang gara kirimkan padanya, masih belum percaya kalau biru benar-benar kembali kerumahnya, Bara bergegas pergi dari rumah temannya yang bernama reza, bara membawa motornya dengan kecepatan penuh, membelah jalanan dan pulang kerumahnya.

Sesampainya dihalaman rumah mewahnya, Bara berjalan cepat menuju dapur karena dari foto yang gara kirimkan tadi, sepertinya biru sedang makan, dan saat bara sudah berada didapur, dirinya benar-benar melihat biru disana, sesekali bercanda dengan gara yang sedang menemaninya makan.

Bara masih berdiri terdiam, hingga saat biru hendak bangun dan membawa mangkuk itu kearah wastafel, dirinya melihat bara yang kini sedang menatapnya dalam diam, biru kembali meletakkan mangkuk itu diatas meja, membuat gara ikut menoleh kearah bara karena sedari tadi biru terus memandang kearah dimana bara berdiri.

Gara yang merasa Bara butuh bicara dengan biru pun berlalu pergi dari sana, sebelum benar-benar pergi, Gara menepuk pelan bahu kembarannya itu.

"samperin, jangan kaya orang bego!" ucap Gara meledek Bara.

"bacot!" balas Bara kesal.

Begitu Gara sudah pergi dari sana, Kini giliran bara mendekat, masih menatap lekat mata biru dan bara pun tersenyum, bara berdiri tepat dihadapan biru.

Biru juga menatap lekat wajah tampan itu, namun pandangan biru teralih pada sudut bibir Bara yang terlihat membiru, Biru semakin mendekat dan menyentuh memar disidut bibir itu, hal itu menghasilkan ringisan pelan dari bara.

"berantem sama siapa lagi?" tanya biru dengan nada khawatir.

"gue ngga berantem" jawab bara lalu menunduk.

"mas jero udah cerita semuanya, kamu ngga perlu bohong" ujar biru lagi.

"maaf" Bara semakin menunduk.

"kalo mas Gara ngga ngomong aku udah disini, sampai kapan kamu ngga mau pulang?" tanya biru sambil bersedekap dada.

"gue bosen dirumah mulu, makanya nginep dirumah temen" Bara memberi alasan.

"harusnya kamu ngga bosen kalo mau ajak ngobrol atau ajak main mas savian" biru menatap bara lekat.

"marahin aja terus gue-nya" Bara berdecak kesal.

"aku ngga marah, aku ngga suka aja lihat mas Bara luka kaya gini karena berantem" biru berujar pelan.

"ini ngga sakit, ngga usah khawatir" bara berusaha meyakinkan biru.

"berhenti ya?" biru menatap bara sendu.

"berhenti apa?" tanya bara dengan suara pelan.

"berhenti balapan liar, berhenti nyakitin diri sendiri, mas bara ngga
boleh kaya gini terus" biru merasa sedih.

"gue berhenti kalo lo mau disini terus sama gue" bara tersenyum.

"mas bara pikir buat apa aku sekarang disini, kalo buat pergi lagi" tanya biru pada bara.

"boleh peluk?" tanya bara tiba-tiba.

"boleh" jawab biru lalu tersenyum manis.

Bara menarik tubuh kecil biru untuk ia peluk, rasa bahagia dalam hatinya begitu membuncah, merasa amat senang karena dirinya bisa kembali merasakan pelukan hangat itu, bara memeluk biru dengan begitu erat.

Biru melepas pelukan itu lalu tersenyum, Bara yang melihat itupun ikut tersenyum manis, bara genggam kedua tangan milik biru lalu mengusapnya lembut.

"jangan pergi lagi ya?, gue butuh lo" bara terus saja tersenyum.

"iya mas bara" biru ikut tersenyum.

"laper ngga? makan yuk?" ajak biru.

Bara mengangguk lalu menuruti pinta biru untuk duduk dikursi makan, bara memperhatikan biru yang kini sedang sibuk menyiapkan makanan untuknya, bara rindu moment ini, rasanya bahagia karena sosok kecil itu telah kembali kedalam hidupnya.

Biru menyediakan makanan itu dihadapan bara, lalu biru mengambilkan segelas air putih untuk bara minum, biru duduk disamping bara dan menumpukan keduanya tangannya diatas meja.

"selamat makan mas bara" biru tersenyum manis.

"rasanya udah lama banget ngga makan masakan lo, ini enak banget, seperti biasa, makasih ya?"

Biru mengangguk lalu semakin tersenyum lebar, memperhatikan bara yang begitu lahap memakan masakannya, bukan cuma bara yang merasa sudah lama tak merasakan hal ini, karena biru pun merasa sudah sangat lama tak melihat anak-anak atmajaya menikmati makanan yang dirinya sediakan.

Bara terus melahap makanan dihadapannya dengan sesekali menatap biru sambil tersenyum, bara akan berhenti dari semua kenakalannya karena sekarang biru sudah kembali, bara akan lebih sering dirumah mulai sekarang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!!!!



Aku mau rest 2 hari ya readers ku sayang, aku mau holiday duluu 🤗 sampai jumpa hari rabu ❤

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang