Chapter 61

3.9K 433 11
                                    

Biru melirik jam dinding yang berada pada kamarnya, waktu menunjukkan pukul 7 malam, biru memutuskan untuk berjalan keluar dari kamarnya karena akan menyiapkan makan malam.

Biru memutuskan untuk tak terlalu memikirkan masalahnya dengan gara, apalagi Jero, Marko dan juga Savian tidak tau apapun tentang hal ini, biru tak mau hanya karena masalah ini, dirinya jadi berdiam diri dan tak mengurus anak atmajaya.

Sudah jadi tekad biru semenjak dirinya memutuskan untuk menerima kelima anak atmajaya yaitu melayani mereka dan selalu menjadi support system untuk kelimanya tanpa terkecuali.

Kondisi hubunganya dengan gara memang sedang tak baik, namun biru tak ingin berlarut dan membuat yang lain merasa diabaikan.

#Skip time

Ruang makan dirumah atmajaya sudah ramai, kelima anak atmajaya dan juga biru sudah berada disana dan akan segera makan malam, tanpa banyak kata biru dengan cekatan menaruh nasi dan lauk pada setiap piring disana.

Tanpa biru sadari, Jero sedang menatapnya lekat, anak sulung atmajaya itu rupanya cukup paham dengan kecanggungan yang dimiliki gara terhadap biru.

Makan malam sudah selesai, tadinya bi ranti meminta untuk beliau yang mencuci piring dan meminta biru untuk langsung kembali kekamarnya, namun biru menolak karena masih tak tega membiarkan bi ranti mengerjakan semuanya sendiri.

Meskipun bukan lagi pelayan, biru selalu menegaskan pada bi ranti bahwa biru masih mau melakukan tugasnya untuk melayani kelima anak atmajaya.

"kita keruang tamu dulu, ada yang pengen gue obrolin" ujar jero dengan nada tegas.

Tanpa bisa membantah, keempat anak atmajaya yang lain hanya bisa menurut, sedangkan biru yang juga termasuk orang yang ingin jero ajak mengobrol sedang menimbang, apakah jero sudah tau tentang masalahnya?.

Biru paham betul, jero adalah orang yang sangat dewasa meskipun kerap kali bersikap manja padanya, namun karena biru sudah mengenal jero, biru tau jero adalah orang yang sesegera mungkin ingin berkomunikasi jika ada sesuatu yang dirasa tidak beres.

  Semua sudah berkumpul diruang tamu, keempat anak atmajaya dan juga biru duduk disoffa panjang, sedangkan jero duduk disoffa single dan menatap kelima orang yang berada di hadapannya.

Dapat jero lihat, sedari tadi biru hanya menunduk, hal itu membuat jero semakin yakin bahwa biru memang sedang tidak baik-baik saja.

"sebelum gue yang mulai ngomong, kalian ada yang mau cerita sesuatu?" tanya jero sambil melioat tangannya didepan dada.

"ini ada apa sih bang? jujur gue ngga ngerti maksud lo ajak kita kumpul kaya gini" ucap marko yang merasaf bingung.

"coba lo tanya sama bara" jero menatap bara yang dari tadi terlihat mencurigakan.

"Bar, serius deh, ini ada apa sih? lo tau sesuatu?" tanya marko pada bara.

"maaf ya sayang, aku kayaknya harus cerita" ujar bara menatap biru sendu.

"kamu ngga perlu jelasin apapun, aku yang bakal ngomong langsung" ujar biru pelan.

"sayangg, kenapa?" tanya savian khawatir.

"sebenarnya ngga ada yang perlu diomongin karena tadinya aku mau selesaikan semuanya dulu, baru cerita sama kalian, tapi dengan
mas jero yang mungkin udah paham sama apa yang terjadi, aku bakalan omongin semuanya disini"  ucap biru memulai penjelasan.

"tadi siang mas gara bawa kak vika kesini, aku ngga tau mereka udah sedeket apa, tapi yang aku lihat kak vika manja banget sama mas gara" ucap biru lagi.

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Where stories live. Discover now