Chapter 70

3.3K 370 6
                                    

Biru sedang duduk diatas kasurnya sambil bermain ponsel, hari sudah gelap karena waktu menunjukkan jam 8 malam, hari ini terasa sedikit melelahkan karena biru sempat diajak berbelanja oleh-oleh dengan kelima anak atmajaya.

Malam ini biru merasa bosan karena tak ada yang menganggunya, biasanya biru tak bisa tidur maupun menyendiri dengan tenang, tapi biru mengerti mungkin semuanya juga sedang merasa lelah.

Biru berjalan keluar dari kamarnya untuk sekedar menonton film, biasanya menonton film akan membuat biru cepat mengantuk, makanya ia putuskan untuk menonton agar dirinya bisa cepar tidur.

Baru saja akan sampai keruang tv, fokus biru teralihkan pada jero yang seperti akan bepergian, biru mengernyitkan keningnya dan berjalan cepat agar bisa menghentikan jero dan bertanya pads sisulung atmajaya itu.

"mas jero mau kemana?" tanya biru sambil sedikit berlari.

"loh sayangg, kok belum bobo?" jero menatap biru lekat.

"iiihh mas jero mau kemana?" bukannya menjawab, biru malah bertanya lagi.

"mas mau keluar sebentar sayang, kamu bobo gih" pinta jero lalu mengelus rambut biru.

"tapi aku belum ngantuk, aku ikut boleh ya?" biru memasang wajah memelasnya.

"ngga usah ya?, mas cuma sebentar kok" ujar jero mencoba membuat biru mengerti.

"tapi biru mau ikuut" biru memanyunkan bibirnya.

"yasudah mas ngga jadi pergi, mas temenin bobo ya, yuk?" ucap jero yang malah membuat biru merasa kesal.

"kenapa sih, aku kan cuma mau ikut, mas mau cari cewek ya?" tuduh biru sambil menatap jero sebal.

"ya engga lah sayang, pacarku cantik begini, ngapain cari cewek coba" jero tersenyum manis kearah biru.

"tapi mas jero kaya ngga mau banget aku ikut" ucap biru merasa sedih.

"astaga bukan gitu, mas cuma lagi suntuk aja makanya pengen cari minum sebentar" jawab jero ywng akhirnya mengaku.

"mas mau ke club? aku temenin, biar kalo mas mabuk, aku bisa bantuin bawa mas pulang" ujar biru dengan nada semangat.

"tapi kamu ngga boleh ikut minum ya?" ucap jero memastikan

"iya aku janji" biru menyengir lebar.

Jero tersenyum gemas, mengusak rambut biru dengan lembut, jero melepaskan jaket yang ia pakai untuk dipakaikan pada biru, setelah itu jero menggandeng tangan kecil itu untuk menuju jalan dan mencari taksi.

Sesampainya mereka diclub, jero duduk disalah satu soffa dengan biru yang duduk disebelahnya, biru menoleh kekanan dan ke kiri, biru tak pernah ketempat seperti ini sebelumnya, dan ternyata memang sangat ramai seperti yang ia tonton difilm-film luar negri.

Jero memesan minuman dan beberapa saat kemudian diantarkan, jero juga tak lupa memesan kan coklat hangat untuk biru, jero mulai meminum alkohol itu sambil sesekali menyengir karena rasa alkohol yang kuat, sedangkan biru melirik-lirik kearah jero, setelahnya biru mendekarkan duduknya kearah jero, biru menaruh kepalanya dibahu jero, jero yang melihat itu pun mengecup bibir biru sekilas.

"mas, aku boleh cobain sedikit?" biru bergelendot manja supaya diizinkan.

"tadi udah janji ngga ikut minum loh sayang" peringat jero sambil mencubit hidung kecil biru.

"tapii aku mau cobain" biru mundur lalu menunduk sedih.

"ngga boleh sayang, nanti kamu mabuk" jero mengelus pipi biru sayang.

"sedikit aja kok, ngga bakalan bikin mabuk" ucap biru sambil menatap jero dengan mata berbinarnya.

"hhh, yaudah deh boleh, daripada ngambek" ucap jero setelah menghela nafas panjang.

  Biru tersenyum senang saat jero mengizinkannya untuk mencoba minuman beralkohol itu, jero menuangkan sedikit pada gelas yang ia pakai tadi dan menyerahkannya pada biru, dan minuman itu berhasil habis dengan satu tegukan, jero tersenyum gemas dan mencubit hidung biru pelan.

  Bukannya puas karena sudah dituruti keinginannya untuk mencoba alkohol itu, biru malah berusaha menuangkan sendiri minuman itu, namun jero langsung merebut gelas itu dan tak membiarkan biru minum lagi, lihat saja wajah biru yang perlahan memerah, anak itu pasti sudah mabuk, jero bahkan tidak tau toleransi alkohol biru serendah itu, hanya dengan sedikit minuman bisa membuat anak itu mabuk.

1 botol wine besar sudah jero habiskan, sedangkan biru sudah merebahkan tubuhnya disoffa karena merasa kepalanya pusing, jero bahkan masih sadar 90% walaupun sudah minum sebanyak itu, mengapa biru terlihat semabuk itu padahal hanya meminum satu tegukan.

Biru perlahan membuka matanya, dirinya mendudukan dirinya dan naik keatas pangkuan jero, jero hanya terkekeh gemas karena sekarang biru sudah memeluk lehernya erat, bahunya terasa berat, kekasih cantiknya itu pasti sudah memejamkan matanya lagi.

Tanpa menurunkan biru dari pangkuannya, jero mengambil beberapa lembar uang pada sakunya untuk membayar minuman itu, lalu jero menggendong biru keluar dari club itu dan akan kembali kevilla.

15 menit menaiki taksi, Jero dan biru sudah sampai divilla, villa itu terlihat sangat sepi, mungkin semuanya sudah tertidur, jero putuskan untuk membawa biru kekamar tidurnya dan akan membiarkan biru tidur bersamanya malam ini.

Jero bantu lepaskan jaket dan sepatu milik biru, setelahnya jero menyelimuti tubuh biru, sedangkan dirinya menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya agar terasa segar kembali.

Setelah selesai mandi, jero berjalan kearah kasur dan naik ke kasur itu, jero pandangi kekasihnya yang terlihat sangat lelap itu, jero tersenyum dan menggeleng pelan, anak itu cukup nakal hari ini, namun hal itu semakin membuat jero cinta pada biru.

"mmm, mas jero, biru sayang mas jero" gumam biru dengan mata yang masih tertutup.

"duhh sayang, kenapa gemes banget sih, kamu tuh belum bisa aku makan sekarang, jadi jangan gemes-gemes" jero menggigit bibirnya karena menahan hasratnya.

"mas juga sayang sekali sama biru, terimakasih karena sudah lahir dan jadi milik mas ya"  jero mengecup bibir biru singkat.

"mas ngga akan bosen bilang ini, I love you so much biru atmajaya, I love you more than anything" ucap jero sambil mengusap pipi biru yang masih terlihat memerah.

Jero merbahkan dirinya disamping biru dan menaruh kepala biru pada salah satu lengannya dan jero mengecup kening biru dengan sayang, biru yang masih terpejam menyamankan dirinya pada pelukan jero.

Jero dekap tubuh kecil kekasihnya erat, biru adalah hal yang sangat jero syukuri kehadirannya, pujaan hatinya itu selalu berhasil membuatnya jatuh cinta berkali-kali dan jero bahagia akan itu.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



TBC!!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Where stories live. Discover now