Chapter 57

4.1K 433 10
                                    

Pria cantik yang masih menutup matanya itu terganggu oleh cahaya matahari yang menyinari wajahnya, biru mengerjapkan matanya karena merasa silau, dan detik berikutnya biru diherankan dengan tangan seseorang yang melingkar pada pinggangnya, perasaan semalam biru tidur sendiri? mengapa ketika bangun ada yang memeluknya.

Biru mengucek matanya dan menoleh kesamping, ternyata yang sedang memeluknya adalah marko, biru bahkan tak menyadari bagaimana marko bisa tidur bersamanya semalam.

  Biru mengelus pelan wajah tampan marko yang masih terpejam, dan perhatiannya teralihkan pada kumis marko yang sudah mulai tumbuh lagi padahal baru beberapa hari lalu marko mencukurnya, pertumbuhan bulu kumis marko itu sangat cepat makanya marko bisa mencukur kumisnya seminggu sekali, dan mungkin hari ini adalah jadwalnya.

   Marko yang merasa wajahnya dielus, bukannya terbangun, pria tampan itu malah semakin menarik biru mendekat, marko usapkan wajahnya pada leher biru, biru terkiki kegelian karena kumis marko terus menggelitik lehernya.

"mas banguuun, jangan ndusel gini, aku geli" rengek biru sambil mendorongi bahu marko agar menjauh.

Marko yang mendengar rengekan biru pun membuka matanya perlahan, marko tersenyum lebar dan memgecupi pipi gembil milik biru, biru tambah cekikikan karena kegelian, hingga akhirnya biru menggunakan tangannya untuk menjauhkan wajah marko dari wajahnya, dengan cara didorong sekuat yang biru bisa. 

Marko terkekeh karena gemas pada pujaan hatinya itu, sebenarnya semalam marko hanya ingin melihat apakah biru sudah tidur atau belum, dan ternyata biru sudah tertidur, dan hal itu membuat marko segera memeluk biru dan mendekapnya semalaman.

"mas kok bisa bobo disini?" tanya biru setelah marko  membuka mata dan sadar sepenuhnya.

"semalem mas pengen lihat aja kamu udah bobo apa belum, ternyata udah bobo, jadi sekalian mas kekepin aja sampai pagi" ujar marko lalu menyengir.

"hari ini jadwal kamu cukur kumis ya?" tanya biru sambil menyentuh kumis marko pelan.

"iya sayang, udah panjang ya?" marko menggenggam tangan biru yang sedang bermain-main dengan kumisnya.

"iya mas, aku aja sampe geli waktu kamu ndusel tadi" jawab biru pelan.

"kamu yang cukurin ya yang?" pinta marko dengan nada lembutnya.

"boleeh, ayo kekamar mandi" biru mendudukan tubuhnya.

"mau sekalian mandi bareng?" marko sedikit berbisik untuk menggoda biru.

"enak ajaaa!!" sentak biru kesal.

"haha gemes banget" marko terkekeh.

"ayo buruan kekamar mandi, nanti keburu kesiangan, aku harus bantuin bi ranti masak" perintah biru sedikit menggerutu.

"iya sayang ayo" jawab marko menurut.

Biru dan Marko turun dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandi, biru segera mengambil alat cukur, marko mengangkat tubuh biru untuk duduk dimeja wastafel, dan biru tak memprotes itu.

Marko membasuh mukanya terlebih dahulu lalu berdiri diantara kaki milik biru, marko lingkarkan tangannya pada pingang biru lalu menatap biru yang sudah mulai memakaikan cream cukur itu pada kumis yang akan biru cukur.

Marko dengan anteng menuruti biru yang sesekali menolehkan wajahnya ke kanan atau kekiri untuk memudahkan biru mencukur kumisnya, marko merasa biru membantunya dengan begitu lembut, mungkin anak itu takut melukai marko.

Setelah dirasa bersih, marko lepaskan kedua tangan yang melingkar pada pinggang biru, dan kembali membasuh mukanya, kali ini marko juga menggunakan sabun cuci muka milik biru.

Marko ambil sepasang sikat gigi lalu diberikan pada biru satu, marko juga menaruh pasta gigi diatas sikat itu dan mengambilkan air dalam gelas lalu memberikannya pada biru.

Mereka berdua bergosok gigi sambil memandang satu sama lain, marko tiba-tiba menyengir disela kegiatan itu, marko merasa mereka sudah seperti sepasang suami-istri, sedangkan biru ikut tersenyum walaupun tidak tau marko tersenyum karena apa, marko sentuh dengan lembut hidung kecil biru, dan biru kembali tersenyum.

Kegiatan bergosok gigi pagi hari sudah selesai, marko kembali berdiri diantara kaki biru lalu melingkarkan tangannya lagi pada pinggang ramping milik biru, biru elus pelan rahang marko sambil terus tersenyum.

Marko yang merasa ada kesempatan pun mulai mendekatkan wajahnya dan mencium bibir mungil milik biru, biru reflek menaruh tangannya pada pundak marko dan merematnya pelan, bahkan ketika marko sudah mulai memperdalam ciuman mereka, biru hanya mengikuti setiap sesapan marko pada bibirnya.

"duhh pagi ini indah banget, terimakasih morning kiss-nya sayaaang" marko menjawil dagu biru.

"main nyosor aja" biru memutar matanya jengah.

"bibir kamu tuh mungil tapi tebel, bikin pengen cium terus" marko tersenyum setelah mengatakan itu.

"jangan dibahas ah maluu" biru mengalihkan pandangannya.

"mau lagi ngga?" marko menaikan sebelah alisnya, lagi-lagi berusaha menggoda biru.

"ngga mau ish, sana mandi, aku mau kedapur" ujar biru sambil mendorong tubuh marko agar berpindah dari hadapannya.

"sekali lagi sayang" marko menatap biru dengan mata berbinar seolah memohon.

"kamu pilih mandi atau ngga aku kasih jatah cium satu bulan?" ancam biru yang merasa yakin kali ini marko akan menurut

"kamu mah mainnya ngancem, ngga asik" marko langsung berpindah dan tak lagi berada pada antara kaki biru.

"kamu kalo ngga digituin pasti kesenangan cium-cium aku terus" ujar biru.

"wajar kalo mau cium terus, kamu kan pacarku!" marko memanyunkan bibirnya.

"haha, udah sana mandi, aku tunggu dibawah ya sayangg" ucap biru lalu mengedipkan sebelah matanya.

Biru turun dari meja wastafel lalu sedikit berjinjit dan mengecup bibir marko sekilas, marko hendak menarik tangan kecil milik biru, namun biru sudah terlebih dulu berlari, dan marko hanya bisa tersenyum malu, sungguh biru sangat menggemaskan pagi ini, marko pasti akan lebih semangat bekerja.

Marko menutup pintu kamar mandi dan dan mulai mandi, sepanjang marko mandi, marko terus saja tersenyum karena merasa bahagia memiliki biru, hari-harinya begitu menyenangkan setelah kedatangan buru dalam hidupnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



TBC!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Where stories live. Discover now