Chapter 34

6.3K 598 16
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Begitu membalas pesan dari jero, biru meletakkan handuknya yang tadi ia pakai digantungan khusus handuk, biru lalu berjalan keluar dari kamarnya untuk pergi kekamar jero

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Begitu membalas pesan dari jero, biru meletakkan handuknya yang tadi ia pakai digantungan khusus handuk, biru lalu berjalan keluar dari kamarnya untuk pergi kekamar jero.

Biru ketuk pelan dan langsung dapat izin masuk dari sang tuan kamar, biru masuk perlahan kekamar itu dan mendapati jero sedang duduk disoffa kamarnya, jero tersenyum manis saat melihat biru yang sangat fresh karena baru saja mandi, bahkan jero dapat mencium wangi tubuh biru yang sangat manis, rasanya jero ingin mencium anak itu hingga nafas keduanya susah.

"seger banget yang habis mandi" puji jero lalu terkekeh.

"mas jero juga harusnya mandi, biar seger juga" biru ikut terkekeh.

"ntar deh, aku masih keringetan" ujar jero lalu diangguki oleh biru.

"sinii duduk" ajak jero sambil menepuk soffa bagian sampingnya.

Biru menuruti perintah jero dan mendudukan dirinya disoffa yang sama dengan jero, biru menggigit bibir bawahnya karena merasa gugup, biru juga tidak tau mengapa dirinya merasa se gugup ini, padahal dia belum tau jero memintanya datang kekamar untuk apa.

Jero yang melihat gelagat aneh biru pun terkekeh pelan, jero berfikir mengapa sosok kecil dihadapannya ini sungguh menggemaskan, bolehkan jero menggigit pipinya yang gembul itu? boleh-boleh saja, tentu saja jika jero siap menerima pukulan dan ocehan dari simanis, tak ingin membuat biru semakin aneh, jero alihkan fokusnya sambil menatap biru lekat.

"aku minta kamu kesini karena mau tanya, gimana sama pekerjaan yang gara tawarin, kamu mau?" jero mengawali percakapan.

"eumm, aku ngerasa ngga akan cocok kalo jadi model mas, apalagi aku ngga ada pengalaman apapun didunia model" biru berujar sedikit ragu, hendak tau apa reaksi yang jero berikan, dan ternyata lelaki tampan itu tersenyum.

"aku pernah dikasih lihat hasil foto kamu waktu bantuin gara buat project kampusnya, foto kamu itu dapet juara 2 loh biru, menurut aku itu udah bagus, kamu ngga terlihat kaku aja itu udah point plus" puji jero santai.

"aku bukan mau sombong ya mas, tapi kalo sampe aku keterima jadi model, akungga yakin bakalan siap jadi terkenal, apalagi tempat kerja mas gara itu cukup terkenal" biru memainkan jarinya gugup.

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt