Chapter 50

5K 509 18
                                    


Hari sudah malam, biru kembali sibuk didapur karena berniat memasak untuk makan malam, karena savian memberi tahu biru bahwa malam ini kelima anak atmajaya akan makan malam dirumah.

Bi ranti masih tak enak badan, makanya biru sudah mulai memasak padahal waktu masih menunjukkan pukul 6.30 malam, biru hanya ingin makanannya sudah selesai disediakan saat jam 8 nanti anggota anak atmajaya datang kemeja makan.

  Satu jam waktu yang Biru habiskan untuk memasak dam kini biru  tersenyum saat masakannya sudah berada dimeja makan, biru melihat kearah dinding dan melihat jam ternyata baru jam 7.30 malam, biru memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum ikut bergabung dengan kelima anak atmajaya nanti.

Biru bergegas mandi dan berganti baju, malam ini biru menggunakan celana pendek diatas lutut berwarna putih dan biru juga memakai kaos oversize berwarna hitam, setelah dirasa siap, biru berjalan ke dapur lagi dan dimeja makan sudah ada kelima anak atmajaya yang terlihat baru mendudukan diri mereka, biru semakin mendekat lalu mengambil nasi untuk ditaruh keatas piring satu persatu anak atmajaya, jero, marko dan gara yang belum terlalu paham pun melihat biru dengan tatapan bingung.

"lo bertiga pasti bingung" ujar bara sambil terkekeh melihat ketiganya memasang muka bingung.

"siapa, mas bara?" biru bertanya dengan muka polosnya.

"kamu ngga lihat bang jero, bang marko sama gara mukanya cengo?" ujar bara masih terus terkekeh.

"ooh, kalian bingung kenapa?" biru bertanya lagi.

"ya pasti bingung lah, mereka kan belum tau kamu udah baik-baik aja sekarang" savian menambahi membuat biru membulatkan mulutnya tanda mengerti .

"ohh, masalah itu, mas jero, mas marko sama mas gara ngga usah bingung, mas bara udah cerita semuanya kok, dan sekarang aku udah baik-baik aja" biru memberi penjelasan sambil tersenyum manis.

"syukur kalo bara udah cerita, sekarang biasain buat bagi waktu buat kita berlima, oke sayang?" pinta jero yang kini menaruh atensi seluruhnya pada biru.

"iya mas jero" jawab biru pelan.

"kalian harus berterimakasih sama gue" ujar bara lagi yang membuat semuanya menoleh kearahnya.

"dih, timbang ngasih penjelasan doang, harus banget kita bilang makasih?" ucap gara remeh.

"yee, lo ngga tau aja tadi pagi bocah kesayangan kita ini mau kabur" bara bersedekap dada.

"serius bar?" tanya marko dengan wajah yang berubah serius.

"mas bara ishh ngga usah cerita, kan aku ngga jadi pergi" biru menunduk takut, takut dimarahi oleh yang lain.

"kamu diem dulu, aku mau denger dari bara kenapa kamu mau kabur dari sini" ucap marko tegas yang membuat biru langsung kicep.

"maaf mas marko" biru menunduk takut.

"ko, negurnya jangan kaya gitu,
kasihan anaknya" jero memberi peringatan pada marko.

"maaf ya sayang" ujar marko yang kini merasa bersalah.

"iyaa, ngga papa kok" biru menyengir lebar.

"bang ayo lanjutin ceritanya" pinta savian yang penasaran karena tak tau bahwa tadi pagi biru sempat akan pergi dari rumah itu.

"salah paham doang sebenarnya, biru mikir kita anggep dia aneh karena ngga bisa milih salah satu diantara kita, makanya tadi pagi biru mau pulang kepanti, untung gue kelas siang jadi gue tahan dia dan jelasin semuanya" ucap bara menjelaskan.

"kamu ngga aneh sayang, kita ngga mikir sampe situ kok, jangan overthinking terus, okey? kita beneran sayang banget sama kamu" jero menatap biru lekat dan biru reflek mengangguk.

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang