Chapter 63

3.8K 391 6
                                    


Biru baru saja selesai bersiap untuk tidur, mulai dari mandi dan memakai body lotion seperti biasanya, kini dirinya sudah naik keatas kasurnya, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk, biru yang tak mengunci pintu pun tetap berada diatas kasur itu.

Seseorang masuk kedalam kamar, dan ternyata adalah si sulung atmajaya, jero sudah memakai piyama-nya, jero tersenyum lalu mengunci pintu kamar biru, jero berjalan dan ikut naik keatas kasur biru.

"sayaangg, mas bobo disini ya?" tanya jero sambil menatap biru lekat.

"lama-lama kamar kamu ngga kepake kalo kamu lebih sering bobo disini" omel biru pada sisulung atmajaya itu.

"biar kamar aku kepake, gimana kalo kamu bobonya pindah kekamar aku?" ucap jero memberi ide.

"kasian yang lain dong mas" jawab biru pelan.

"hmm, iya juga ya, oh iya, buat ngerayain kelulusan vian, gimana kalo kita liburan?" tanya jero tiba-tiba.

"kita semua?" biru balik bertanya.

"iya sayang, kalo kamu mau aku yang urus semua" ujar jero lalu tersenyum.

"aku sih terserah kamu mas, emangnya ngga papa kamu ninggalin kerjaan buat liburan?" tanya biru khawatir.

"ngga papa dong, lagian kerjaan aku sama marko kan bisa di handle sama orang kepercayaan aku" jawab jero yang diangguki oleh biru.

"gara sama bara juga bisa izin, mereka kan jarang ambil libur" ujar jero lagi.

"yaudah iya, aku mau" jawab biru lalh tersenyum.

"kamu ada tempat yang pengenkamu datengin buat liburan ngga?" jero memainkan jari lentik milik biru.

"eumm, dari dulu sih aku pengen banget ngerasain pergi ke paris" jawab biru tersenyum saat mengingat dimana ia sangat ingin pergi keparis karena melihat menara eifel di tv.

"yaudah kita ke Paris ya?" ajak jero dengan santainya.

"ini kan liburan bat perayaan mas vian lulus, kok ngikutin maunya aku?" biru menatap jero sendu.

"kan sekalian buat nyenengin kamu, vian juga pasti setuju" jawab jero lalu tersenyum manis, sampai lesung pipinya terlihat.

Biru hanya terdiam sambil mengangguk kecil, jero menggeser tubuhnya dan memeluk biru erat, jero menaruh wajahnya pada leher biru, dan biru hanya mengelusi rambut jero yang mulai memanjang itua.

Jero mendongak, menatap biru lekat, dan biru hanya tersenyum, jero bubuhkan satu kecupan singkat pada bibir mungil itu dan kembali memeluk biru erat.

Jero melepaskan pelukan itu lalu duduk lagi, menggenggam kedua tangan biru lalu mengecupnya pelan, biru yang diperlakukan sangat manis pun hanya tersenyum manis, biru jadi tau rasanya dipuja, biru tau rasanya dicintai sedalam ini.

Mata biru berkaca-kaca, menatap jero sendu, jero menggeleng pelan untuk memberi tau biru bahwa biru tak boleh menangis, namun hal itu semakin membuat biru terisak, pria cantik itu mengigit bibirnya sendiri untuk menahan supaya suara tangisnya tak terlalu keras.

"terimakasih karena udah baik banget dan sayang sama aku ya mas?" ucap biru yang merasa terharu.

"cukup selalu ada disini buat aku dan saudara-saudara aku, itu udah lebih dari cukup" jawab jero pelan.

"perlakuan kamu selama ini itu udah sangat cukup untuk kita berlima, aku yang harusnya berterimakasih karena kamu datang kedalam keluarga aku dan buat semunya jadi lebih baik" imbuh jero.

"sayanggg, entah apapun yang akan kita alamin kedepannya, aku berharap kamu selalu disini" jero mengecup tangan biru sayang.

"aku pasti selalu disini, aku sayang sekali sama mas jero dan yang lain" biru mengusap air matanya pelan.

"I love you, Biru Atmajaya" ucap jero yang membuat biru terdiam.

  Biru semakin terisak karena jero memanggilnya dengan nama belakang milik keluarga mereka, biru sesenggukan bukan main, dirinya tau apa arti panggilan itu, itu berarti jero sangat-sangat serius menjalani hubungan ini.

Jero tarik tubuh biru untuk duduk dipangkuannya, kemudian jero kecup kening itu dengan sayang dan memeluk tubuh kecil itu erat, jero terus mengusap pinggang dan punggung biru untuk membuat sang pujaan hati tenang.

Biru sudah tenang, namun tubuhnya masih berada pada pangkuan jero, kini jero sedang menghapus air mata pada pipi gembil milik biru, jero rapihkan poni biru yang terlihat berantakan karena terlalu erat memeluknya tadi.

Jero elus pipi biru dengan lembut, kemudian detik berikutnya jero menarik tengkuk biru untuk mengajak kekasih tersayangnya menyalurkan cinta lewat sebuah ciuman.

Dengan lembut jero memagut bibir atas dan bawah milik biru, sambil terus ia remat pinggang biru karen ciuman mereka cukup dalam dan memabukan, bahkan biru sesekali menjambak pelan rambut belakang milik jero, hal itu membuat mereka semakin intim.

Tanpa berniat melepas ciuman itu, kini jero ubah posisi mereka, jero taruh tubuh biru pada kasur dan meletakan kepala itu pada salah satu bantal, biru masih memeluk leher jero erat, biru juga semakin menggebu-gebu dalam ciuman itu, jero hanya menuruti dan membiarkan biru meluapkan rasa cintanya.

Jero dengan lembut memisahkan tautan bibir mereka, biru membuka mata sayunya dan menatap bibir jero yang sudah bengkak karena dirinya menghisap terlalu semangat, baru saja biru hendak memagut bibir itu lagi jero sudah menahan bibir biru dengan telapak tangannya.

Biru mendengus sebal karena apa yang ia inginkan tak dituruti, biru berdecak kesal lalu melepaskan tangannya dari leher jero dan biru mengalihkan pandangannya pada langit-langit kamar.

"sayaaaangggg" panggil jero sambil merengek karena takut biru marah karena tak mau melanjutkan kegiatan tadi.

"hmm?" biru menoleh kearah jero yang masih menatapnya.

"aku juga masih mau lagi, tapi takut kebablasan" jawab jero sedih.

"iya sayang, aku ngerti kita bobo aja ya?" biru elus rahang jero sayang.

   Jero mengangguk lalu membawa tubuh kecil biru pada dekapannya, jero benar-benar belum siap merusak biru, apalagi status mereka baru menjadi pacar, walaupun jero juga sangat menginginkan hal itu.

Biru memejamkan matanya dan membalas pelukan jero, malam itu mereka tertidur dengan sangat pulas karena terasa sangat nyaman karena berada pada dekapan orang tersayang.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



TBC!!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang