Chapter 49

4.7K 478 15
                                    


Siang hari dirumah mewah atmajaya, biru sedang sibuk didapur karena tau sebentar lagi savian akan pulang dari sekolahnya, biru memutuskan untuk menyiapkan makan siang untuk sibungsu atmajaya itu.

Siang ini bi ranti tak ikut membantu karena katanya sedang tidak enak badan, dan biru meminta bi ranti untuk beristirahat karena merasa kasihan.

Suara motor terdengar memasuki garasi, biru menoleh kearah jam dinding dan ternyata sudah jam 1 siang, biru tersenyum lalu menyiapkan makanan itu keatas meja dan dirinya berjalan kearah pintu utama dirumah itu untuk menyambut savian.

Begitu sampainya dipintu, biru memandang savian yang baru saja turun dari motornya dan melepas helmnya, savian terlihat mengusak rambutnya yang berantakan sambil berjalan dan langkahnya terhenti karena yang berdiri biru dipintu.

"selamat siang mas vian" ucao biru memberi sambutan pada savian.

"oh, hai biruu" savian tersenyum canggung.

"eumm, mas vian laper ngga?" tanya biru tiba-tiba.

"belum terlalu sih, kenapa?" savian balik bertanya.

"aku baru aja masak hehe,tapi kalo mas vian ngga laper ngga papa, bisa dimakan nanti kok" biru memaksakan senyumnya.

"aduhh aku tiba-tiba laper, yuk temenin" savian yang mengerti pun langsung paham.

Biru tersenyum senang saat savian menggandeng tanganya kearah dapur, mungkin savian tau biru akan merasa sedih jika makanan yang sudah ia masak tak langsung dimakan, makanya savian beralasan tiba-tiba merasa lapar.

Savian sempatkan untuk melempar tasnya kearah soffa, sambil terus menggandeng biru, begitu sampai didapur savian langsung duduk dan menggenggam sendok+garpu ditangannya dan menunggu biru mengambilkan nasi dan lauk untuknya.

Savian makan dengan lahap begitu biru sudah selesai menaruh makanan pada piring dihadapannya itu, savian memandang biru sambil tersenyum, savian memang tak tau apa yang membuat biru menjadi bisa bersikap seperti biasa lagi, namun savian tetap senang karena sudah bisa melihat senyum cantik pria di hadapannya itu.

Biru duduk dikursi didepan savian dan meyangga dagu dengan sebelah tangannya, biru terus memperhatikan savian yang makan dengan begitu nikmatnya, dan biru tau savian pasti menyukai masakannya siang ini makanya bungsu atmajaya itu terus saja tersenyum.

"masakan kamu enak, seperti biasa, makasih udah masak buat aku ya?" ucap savian memuji masakan biru

"mas vian suka?" tanya biru sambil menyengir.

"sama kamu? suka kok" savian terkekeh lalu kembali menyendokan makanan kedalam mulutnya.

"ishh aku nanya makanannya tau" biru tersipu malu.

"haha suka kok, selalu suka" jawab savian sambil menatap biru lekat.

"terimakasih hehe" ucap biru senang.

"oh iya, aku boleh nanya" tanya biru lagi.

"boleh, mau nanya apa?" savian menggeserkan piringnya karena sudah selesai makan, lalu savian mengambil air di gelas yang sudah biru siapkan untuk diminum.

"eumm, kalian beneran ngga papa kalo aku suka sama semuanya?" biru sebenarnya malu, tapi dirinya ingin mendengar jawaban dari savian.

"kalo ditanya begitu aku sih pengennya kamu buat aku aja, biar ngga perlu berbagi, tapi kalo bisa sama-sama, ngapain harus sama salah satu, ya kan?" ujar savian meminta persetujuan dan biru pun mengangguk.

"iya sih, tapi aku masih agak ngga percaya kalo kalian bisa seterbuka ini satu sama lainnya" ucap biru pelan.

"kan kamu yang selalu ngingetin kita kalo punya saudara itu harus saling jaga dan terbuka, makanya kita ngga terlalu permasalahin hal kaya gini" ucap savian memberi penjelasan.

"sini deh" ucap savian dengan nada lembutnya.

Savian memundurkan kursinya dan menepuk pahanya, meminta biru untuk duduk disana, biru hanya mengerjapkan matanya beberapa kali karena masih mencoba mencerna apa yang savian minta barusan.

Savian yang jengah karena biru hanya menatapnya pun, berdiri dari duduknya lalu menarik tangan biru pelan lalu mengarahkan biru untuk duduk dipangkuannya, biru duduk menyamping dengan kedua kaki yang diapit oleh savian, savian juga melingkarkan tangannya kanannya kepinggang milik biru.

"dengerin ya, kita sama-sama sayang sama kamu, dan ngga ada gunanya kalo kita berantem atau rebutan kamu, karena itu malah bikin kita jauh satu sama lain" ujar savian yang mulai menjelaskan.

"waktu pertama kali kamu bilang kalo kamu udah punya rasa sama bang gara, tadinya aku mau marah sama diri aku sendiri karena mikir kenapa kamu ngga bisa suka sama aku, kaya kamu suka sama bang gara" ucap savian lagi.

"dan pada akhirnya aku lega banget waktu denger lagi kalo kamu ngga pengen milih salah satu diantara kita, aku ngga marah sama sekali, aku malah seneng karena punya kesempatan buat kamu jatuh cinta juga sama aku" savian tersenyum karena penjelasannya sendiri.

"keputusan kamu kemarin malam buat aku senang bukan main, aku seneng kamu bisa paham sama apa yang diri kamu pengenin" ujar savian lagi, kali ini savian membawa tangannya untuk menyalipkan rambut biru yang sudah sedikit panjang kebelakang telinga biru.

"kita bakalan baik-baik aja kan mas vian?" tanya biru menatap savian lekat.

"pasti biru, kita harus bahagia sama-sama, oke?" ujar savian lalu mengelus pipi biru dengan lembutnya.

"okeyy" jawab biru yang merasa senang.

Savian memeluk biru erat, menaruh kepalanya pada dada biru karena posisi biru yang duduk dipangkuannya membuat biru berada lebih tinggi, savian lalu mendongak menatap lekat mata indah biru yang terlihat sayu itu.

Savian tarik tengkuk biru untuk lebih menunduk kearahnya, dan detik berikutnya savian mengecup bibir plump itu dengan kecupan lembut, saat savian melihat biru masih memejamkan matanya, savian memutuskan untuk kembali melanjutkan ciuman itu.

Biru dengan perlahan melingkarkan tangannya pada leher savian, menerima pagutan itu sambil sesekali tersenyum, biru berharap dirinya bisa adil dalam membagi cinta antara dirinya dan kelima anak atmajaya, karena biru suka saat diberi afeksi seperti ini.

Ciuman mereka semakin dalam, biru dan savian bahkan sudah sangat dekat sekarang ini, savian yang memeluk pinggang biru erat san biru yang melingkarkan tangannya dileher milik savian dengan sama eratnya, savian hanya berharap dirinya bisa merasakan ini dalam waktu yang lama, karena biru adalah first kiss untuk savian, dan savian merasa bahagia karena merasakan first kiss itu dengan biru.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TBC!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Where stories live. Discover now