Chapter 51

4.7K 470 13
                                    

   Makan malam sudah selesai, anak-anak atmajaya sudah kembali ke kamar masing-masing kecuali jero, jero kini sedang memperhatikan biru yang sibuk mencuci piring, setelah dirasa adik-adiknya sudah masuk kedalam kamar, jero mendekatkan dirinya dengan biru lalu memeluk biru dari belakang.

Jero hirup aroma tubuh biru yang terasa menenangkan itu, bahkan jero sampai memejamkan mata saking nyamannya, biru pun tak merasa terganggu dipeluk seperti itu, setelah dirasa pelukannya puas, jero melepas pelukan itu lalu berdiri menyandar pada lemari samping wastafel.

"sayang, malem ini bobo dikamar mas ya?" ujar jero tiba-tiba.

"biasanya kan bobo sendiri mas" biru masih sibuk mencuci piring, hanya sesekali menoleh untuk menatap wajah jero.

"mas kangen banget" jero memasang wajah memelasnya supaya biru menuruti keinginannya.

"kenapa jadi manja gini hmm?" biru menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan tingkah aneh jero.

"sayang, pleaseee" jero merengek sambil menariki apron yang biru gunakan.

"astaga iya iya, sana mas kekamar dulu, aku mau selesaiin ini" omel biru yang sudah jengah mendengar rengekan jero.

"yeay, I love you" ucap jero singkat yang membuat biru tersenyum.

Jero dengan cepat memberi kecupan pada pipi biru, biru yang merasa gemas pun hanya menggelengkan kepalanya pelan, lalu melanjutkan mencuci piring dan mengabaikan jero yang sudah pergi dari dapur.

Biru sudah selesai mencuci piring, kini biru berjalan kamarnya dan masuk kekamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi, setelah itu biru duduk disoffa dan memakai body lotion, sebuah kebiasaan biru sebelum tidur.

Pintu kamar itu terbuka, biru menoleh kearah pintu dan mendapati jero yang masuk kekamarnya dengan bibir yang dimanyunkan dan menghentakkan kakinya.

Biru mengerutkan dahinya bingung, menatap muka jero yang sudah tertekuk itu, namun disatu sisi biru juga merasa gemas karena jero jadi sangat manja dan lebih berekspresi seperti ini.

"kenapa cemberut?" tanya biru sambil terus memakai body lotion-nya.

"kamu lama banget, aku cek didapur ngga ada teryata disini, katanya mau bobo bareng aku" rengek jero manja yang membuat biru menyengir gemas.

"aku habis cuci muka mas, maaf ya" ucapan biru diangguki oleh jero.

"yaudah, ayo kekamar aku" ajak jero dengan nada lembutnya.

"iya iyaa, ayo" biru berduri dari duduknya.

Jero menyengir lebar, hal itu membuat lesung pipinya terlihat, sesuatu yang biru sukai pada diri jero, jero menggenggam tangan biru lalu membawanya naik tangga lalu masuk kekamarnya, biru hanya menurut.

Sesampainya dikamar besar milik jero, jero langsung mengajak biru untuk naik kekasurnya, dengan sigap jero menaruh tangannya dibawah kepala biru supaya biru menggunakan tangannya sebagai bantalan, dan biru lagi-lagi hanya menurut.

"sayang, kamu tau ngga?" tanya jero sambil menyelipkan rambut biru kebelakang telinga.

"eumm, tau apa?" biru menatap jero bingung.

"kamu cantik banget hehe" setelah mengatakan itu jero tersenyum manis.

"apa sih mas, malu ah" biru memukul dada jero pelan karena merasa malu.

Biru membalikan tubuhnya agar tak menghadap jero, biru menarik selimut hingga menutupi bahunya, dan biru juga memaksa matanya untuk terpejam, merasa malu karena biru yakin jero akan semakin sering memujinya seperti itu, biru menyukainya, tapi tetap saja rasanya malu.

Jero terkekeh pelan, mendekatkan dirinya pada tubuh biru lalu memeluk tubuh yang lebih kecil itu dari belakang, jero melingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping milik biru dan mulai mengendusi bahu biru, dan biru masih memaksa matanya untuk terpejam walaupun rasanya ingin sekali membalikan badannya dan memeluk tubuh kekar itu.

Beberapa saat mereka berdua nyaman dalam posisi itu, jero melepaskan pelukannya dan mengintip apakah biru benar-benar tertidur, namun ternyata mata biru kini masih terbuka, jero tersenyum dan menggulingkan tubuhnya sedikit menjauh dari biru, hal itu malah membuat biru menoleh dan mengira jero akan turun dari kasur.

Tapi matanya mengerjap saat yang ia lihat jero hanya berpindah posisi menjadi sedikit menyenderkan kepalanya di headboard sambil sesekali tersenyum.

"kenapa hm?" tanya jero menatap biru lakat.

"aku kira mas jero mau pergi" biru menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"ya ngga dong, masa bobo ditemenin anak cantik malah pergi" ujar jero santai.

"mas jero jangan kaya gitu terus, aku maluu" ucap biru dengan wajah memerahnya.

"ngapain musti malu sayang?, mulai sekarang kamu bakalan  selalu denger pujian dari aku, kamu pantes dipuji karena kamu emang cantik" sepanjang mengatakan hal itu, senyum jero tak pernah luntur, membuat biru lagi-lagi merasa tersipu.

"aku malu, tapi makasih banyak karena mas jero ngga bosen kasih pujian buat aku" biru menyengir lebar.

"of course pretty, you deserve it" jawab jero pelan.

Jero kembali mendekat kearah biru, kali ini jero gunakan tangan sebelah kirinya untuk menumpu kepalanya dan menatap biru lekat dengan posisi mereka yang sudah sangat dekat, dan ketika biru hendak membalikkan tubuhnya lagi karena malu, jero telah lebih dulu menahan kepala biru dan kini jero mulai memagut bibir biru.

Biru mengaku dirinya selalu lemah ketika sedang dicium seperti ini, apalagi jero menciumnya dengan sangat lembut, biru hanya bisa memejamkan matanya dan mulai membalas ciuman itu, membuat jero tersenyum dalam ciuman itu.

Kini tangan jero berpindah pada pinggang biru dan mendekap tubuh itu erat, masih dengan kedua bibir yang bertaut, jero sesekali mengigit kecil bibir milik biru, membuat biru melenguh karena merasakan nikmat yang begitu ia dambakan, dicium sambil didekap seperti itu membuat biru berfikir bahwa orang yang sedang memagutnya itu sangat mencintainya dan biru bersyukur akan itu.

Biru menepuk dada jero pelan karena sudah merasa akan kehsbisan nafas, dan jero yang mengerti pun melepas tautan bibir mereka, jero tersenyum saat melihat bibir kecil milik biru terlihat begitu bengkak dan memerah, jero bawa jempolnya untuk mengusap sisa saliva yang berada pada dibibir dan dagu biru, sedangkan biru hanya bisa menatap jero dengan lekat.

"bahagia banget rasanya punya kamu
dihidup aku, tolong terus sama aku untuk waktu yang lama, ya sayang?" pinta jero sambil sesekali mengusap pipi tembam milik biru.

"I love you more than anything" ucap jero lagi dengan mata keduanya yang masih saling pandang.

"hihi maluu" biru menutupi wajahnya yang terasa panas itu, sepertinya biru belum terbiasa mendengar pujian dan ucapan cinta seperti itu, dirinya bahkan masih sangat salting jika anak-anak atmajaya mengatakan kata cinta padanya.

TBC!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC!!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Where stories live. Discover now