Part 23.1 - That Day

284K 16.3K 946
                                    

Cerita ini adalah cerita pertamaku di Wattpad, dan memang tidak aku revisi EYD, KBBI dll dengan alasan agar ada nilai historisnya (padahal males wkwk) Nggak ding, serius ini kalau direvisi 1 huruf aja, komen2nya hilang. 

Selamat membaca.

***

Playlist : Natalie Imbruglia - That Day

PART 23.1 - THAT DAY

"Wah, Valeria. Tinggal berapa lama lagi, aku bisa dipanggil Papa?" Daniel duduk di sampingnya di meja makan sambil menatap perutnya.

Valeria mendongak dan mengerutkan alis menatap Daniel.

Kehamilannya sudah mencapai usia sembilan bulan dan perutnya sudah membesar seperti badut. Seperti badut memang terdengar mengerikan. Yahhh, mungkin tidak semengerikan itu, hanya saja ia tidak tahu harus membandingkan dengan apa. Tapi sungguh, ia tidak bisa bebas melompat-lompat atau berlari-lari lagi seperti dulu, dan itu sungguh menyiksa.

Daniel menatap Valeria dengan geli. Meskipun perutnya sudah membesar, Valeria tetap terlihat imut dan menggemaskan baginya, padahal gadis itu tidak termasuk pendek. Mungkin karena badan gadis itu sangat mungil dan matanya sangat besar seperti boneka.

Hari ini Valeria memakai pakaian berwarna hijau pastel dan terlihat sangat menyegarkan. Daniel sejujurnya benar-benar menyukai gadis itu, tapi perasaannya membingungkan antara campuran perasaan sayang pada seorang wanita dan kepada seorang adik. Daniel tidak terlalu memusingkannya. Yang jelas, Valeria termasuk gadis yang spesial di hatinya.

Lagipula Valeria sudah menikah dengan sahabatnya sendiri, Sean Martadinata. Meskipun mereka berdua berkata pernikahan mereka tidak serius, Daniel malah merasakan sebaliknya. Seharusnya bukan hanya dirinya yang bisa melihat hal itu. Daniel sering mengamati kedua orang itu memang saling jual mahal dan menjaga image masing-masing, tapi Sean selalu menatap was-was Valeria setiap gadis itu berada jauh dari jangkauannya dan akhir-akhir ini jika Sean sedang memandang ke arah lain, Daniel menangkap basah Valeria yang selalu mencuri pandang pada Sean dengan tatapan memuja.

Daniel sudah terlalu banyak berhubungan dengan berbagai jenis wanita dan tidak pernah salah dalam membaca gerak-gerik mereka.

Daniel sebenarnya merasa iri karena hal itu. Bisa-bisanya Sean Martadinata yang arogan, dingin dan tidak romantis itu diminati oleh seorang gadis seperti Valeria. Selera gadis itu sungguh buruk. Biasanya gadis manapun akan lebih memilih bersama dirinya ketimbang Sean. Sean dan dirinya mungkin sepadan dalam hal kekayaan, ia tidak tahu pasti. Hanya saja dirinya jauh lebih tampan dan bersahabat dibanding Sean. Dan itu ia tahu pasti.

Tapi dengan tingkah konyol mereka yang saling mempertahankan diri itu memunculkan insting keisengan Daniel. Entah sejak kapan menggoda mereka sepertinya sudah menjadi kesenangan baru baginya dan ia tidak akan melewatkan kesempatan sedikitpun jika ada celah, terutama untuk memancing kemarahan Sean.

"Menyingkir dari sana, Daniel. Jangan coba-coba mengganggu istriku." Sean datang mengusir Daniel yang sedang duduk santai di kursi yang tadinya ditempati oleh Sean.

"Sabar, Sean. Jangan suka marah-marah, nanti kau cepat mati dan istrimu menjadi janda. Meski itu yang kuharapkan, sih." Daniel berdiri sambil menepuk-nepuk bahu Sean dan berbalik ke kursinya sendiri.

Valeria dan dua teman Sean yang lain melongo mendengar komentar Daniel. Hanya Sean yang tidak peduli dan kembali duduk dengan ketenangan yang mengagumkan.

Valeria agak heran dengan perubahan sikap Sean akhir-akhir ini. Sean jarang memprovokasinya ataupun terpancing oleh provokasi orang lain. Mungkin ia mengerti bahwa Valeria akan melahirkan, jadi Sean tidak mengganggunya dengan perkataan yang menyulut emosinya kembali. Malah Sean sekarang memperlakukannya dengan sangat hati-hati dan lembut seperti sebuah porselen yang mudah pecah. Sean juga lebih sering memilih bekerja di rumah dan mengajaknya berjalan-jalan setiap pagi dan sore karena dokternya mengatakan olahraga ringan sangat baik untuk kesehatan janin.

(END) SEAN AND VALERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang