PART 15.4 - Maafkan Aku

145K 9.7K 63
                                    

Buat yang ingin memiliki buku bisa memesan di Lemari Bundi (087881403682) atau instagram Matchamedia. Versinya versi asli ini plus tambahan extra part.

Harga buku : 79.500 (ga tau dapat diskon lagi ga di Lemari Bundi, tanya aja)

***

Sore itu Valeria kembali menuju rumah sakit dengan bersemangat. Hari ini ia memakai atasan longgar pink nya dan celana jeans capri lengkap dengan sepatu high tops bertalinya yang berwarna hitam putih. Tak lupa ia membawa jaketnya karena suhu ruangan kamar Sean sangat dingin di malam hari.

Bersama dengan mamanya telah membuatnya merasa optimis kembali dalam hidupnya. Ia akan melakukan apa yang bisa ia lakukan saat ini.

Jika ia harus bersama Sean untuk sementara, ia akan menjalaninya. Valeria juga tidak akan menginginkan apapun lagi dalam kehidupan rumah tangganya ini. Tapi ia begitu ingin menjalaninya dengan damai seperti yang sudah direncanakannya semula.

Hari ini ia membawa salah satu makanan kesukaan Sean. Valeria sempat bertanya pada mertuanya tentang makanan yang biasa disukai oleh pria itu. Ia berharap Sean akan secepatnya memaafkannya dan tidak bersikap ketus lagi padanya.

Ia membuka pintu kamar Sean perlahan-lahan. Terkunci. Untuk apa Sean mengunci pintu kamar rumah sakit? Sean memang agak aneh.

Ia mengetuk pintu kamar itu. "Ini Valeria."

Terdengar suara kunci pintu yang diputar dan pintu itu dibuka oleh seorang pria. Valeria mendongak menatapnya dengan keheranan. Pria itu begitu tinggi.

Ia memperhatikan Valeria naik turun dan ia merasa pria itu sangat tidak sopan. Meskipun pria itu memiliki wajah yang sangat tampan dan blasteran seperti model-model yang ia lihat di majalah, tapi Valeria tidak akan terpengaruh olehnya. Ia belum mengenalnya

"Siapa kau?" Valeria bertanya.

Tunggu!! Ia tidak salah kamar bukan? Ia mengerutkan alis sambil berbalik keluar dan melihat nomor kamar. Ini memang kamar Sean. Ia kembali masuk lagi.

Pria itu tersenyum geli melihat tingkahnya. "Istrinya Sean ya?"

Kenapa pria itu bisa tahu? Pasti ia menghadiri pernikahannya. "Iya...untuk sementara ini. Boleh aku masuk?"

Pria itu tersadar dan menyingkir untuk memberi jalan pada Valeria. "Tentu saja boleh anak manis, tapi kurasa kau tidak akan suka pemandangan di dalam."

Valeria terheran-heran dengan ucapan pria itu. Ia masuk ke dalam dan akhirnya mengerti.

Ada dua orang pria lagi di dalam kamar. Mereka menatapnya dengan takjub.

Dan Sean...

Ada di tempat tidur dengan setumpuk berkas yang sepertinya merupakan pekerjaannya yang dibawa kemari.

Di sampingnya duduk seorang wanita yang cantik dan sangat dewasa. Ia sedang menyuapi Sean makanan.

Valeria menunggu reaksi Sean...

Sean menerima suapan itu.

***

(END) SEAN AND VALERIADove le storie prendono vita. Scoprilo ora