BadBoy 3

277K 16.6K 436
                                    

Alceo bersumpah ia tidak akan kembali lagi ke kelab malam miliknya yang satu itu. Seumur hidupnya, ia tidak pernah dipermalukan seperti itu oleh seorang wanita kecuali adik kembarnya. Tidak ada satu wanitapun yang berani menginjakkan kaki di atas harga dirinya.

Tidak seorangpun.

"Apa kau merasa tidak berlebihan, Marvel?" Suara bass Gary menyadarkan Alceo dari lamunannya. "Kalau kau tidak mau kesana lagi, kenapa juga kau harus memindah-tugaskan aku ke kelab ini?"

"Aku butuh teman bicara," sahut Alceo ketus.

"Yakin? Setelah mendapat mangsa, kau juga akan meninggalkanku. Lebih baik aku kembali ke kelab yang dulu saja. Disana lebih banyak pelayan seksi." Gary bersungut-sungut sambil mengelap meja barnya.

Kelab ini memang tidak sebesar kelab yang kemarin menjadi saksi harga diri Alceo terinjak. Namun persamaannya adalah, kedua kelab itu sama-sama milik keluarga besar Tyler. Jadi Alceo bisa berbuat seenaknya atas pegawai-pegawai bar tersebut. Termasuk memindah tugaskan Gary tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Mulutmu cerewet sekali seperti ibu-ibu rumpi," sindir Alceo.

Alceo meneguk minumannya sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling kelab yang sebagian besar diisi oleh pejabat-pejabat berumur dan juga pekerja-pekerja kantor yang nampaknya menjadikan kelab malam ini sebagai alternatif tempat meeting. Berbeda dengan kelabnya yang kemarin, yang kebanyakan diisi oleh anak-anak muda.

Maka itu, Alceo hampir tersedak ketika ekor matanya tidak sengaja -atau memang hari sialnya belum berakhir- melihat bayangan wanita berambut pirang yang sama baru saja masuk ke kelab itu.

Alceo meletakkan sedikit kasar gelas di tangannya ke atas meja bar. "Kenapa dia ada disini?!"

Gary mengernyit dan mengikuti arah pandangan Alceo. "Dia siapa?"

"Wanita kemarin!" Pekik Alceo tidak percaya.

"Aku tidak melihatnya. Mungkin kau berhalusinasi. Kelab ini private dan hanya yang memiliki reservasi atau jabatan tinggi saja yang boleh masuk."

"Aku benar-benar melihatnya!" Alceo menatap Gary dengan mata melotot. Tidak terima diragukan. "Aku akan menghampirinya dan menanyakan maksudnya mengikutiku kemari!" Putus Alceo langsung bangkit dari tempatnya, meninggalkan Gary dan menghampiri lokasi wanita itu.

Gary tidak sempat mencegah atasannya itu karena Alceo bergerak dengan sangat cepat. Ditambah, suaranya teredam oleh musik beat yang memekakkan telinga.

***

Megan bernafas lega karena ia tidak perlu lagi kembali ke kelab malam itu. Kalau perlu malah ia tidak mau lagi datang ke kelab manapun beberapa bulan kedepan, karena tidak ada yang menjamin kalau ia tidak akan bertemu dengan orang yang mungkin melihat kejadian memalukan kemarin di kelab lain.

Kalau bukan karena undangan reuni teman sekolahnya, Megan pasti lebih memilih menggulung diri di dalam selimut hangat, dan merefleksikan dirinya atas apa yang ia lakukan kemarin.

Megan baru akan mencari meja tempat teman-temannya berkumpul, ia merasakan seseorang menarik tangannya dari arah belakang.

"E-eh... apa yang kau lakukan?!" Megan terkejut ketika dirinya ditarik oleh seorang laki-laki kearah berlawanan. Dan ketika megan melalui pintu bertempelkan tulisan 'gents', mata Megan terbelalak. Seumur-umur, Megan tidak pernah masuk ke toilet laki-laki seperti ini.

Belum rasa terkejutnya hilang, ketika laki-laki yang secara kurang ajar menariknya ke sana berbalik, Megan merasakan ia kehilangan seluruh nafasnya dan ia berharap kalau tanah dibawahnya runtuh lalu menenggelamkannya hingga ke dasar paling dalam.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now