BadBoy 21 (2)

194K 13.5K 188
                                    

"Kau berkata kalau itu adalah ide yang bagus dan kau sangat menantinya," gumam Gary sambil menatap laki-laki di hadapannya dengan ekspresi bingung.

Laki-laki itu tiba-tiba saja datang dan menodongnya dengan pertanyaan tidak penting setelah sekian lama menghilang.

Kalau di perhatikan, penampilan laki-laki itu sama sekali tidak terlihat biasa.

Alceo, laki-laki yang menodongkan pertanyaan atau lebih tepatnya, fakta, kepada Gary barusan memucat. Kapan ia pernah setuju dengan ide gila untuk mengabadikan aktivitas ranjangnya selama ini?! "Oh My God, i'm screw..." ia menekan kedua sisi kepalanya dengan kencang.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Gary prihatin melihat sahabat yang juga Bosnya.

Alceo masih menggerutu sendiri. Ia mengabaikan pertanyaan Gary hingga Gary tiba-tiba menggoyang tangannya dan berbisik, "lebih baik kau berbalik dan lihat siapa yang sedang berjalan menuju kemari."

Alceo mengadahkan kepala dan berbalik dengan cepat.

Suasana kafe malam itu ramai, tapi keramaian itu tidak membuat Alceo kesulitan menemukan siapa yang Gary maksudkan.

Ia mengira kalau ia telah mabuk hanya dengan mencium wangi alkohol saat melihat wanita itu berjalan menghampirinya dengan wajah kikuk dan kini terlihat menyesal setelah Alceo mendapati kehadirannya.

Dari 1 sampai 1000 kemungkinan, Alceo yakin kalau tidak ada satupun kemungkinan yang dapat membuat wanita itu menghampirinya tanpa perintah. Jadi wajar bagi Alceo yang tidak percaya saat wanita itu kini sudah berada di sebelahnya dan duduk di kursi kosong.

"Apa disini ada orang?" Tanyanya pada Gary.

"Tidak, Miss. Silahkan." Gary mempersilahkannya untuk duduk sambil melirik kearah Alceo, menunggu persetujuan. "Mau memesan minum, Miss?" Tanya Gary berbasa-basi.

Wanita itu melirik kearah meja Alceo, lalu bergidik. "Berikan aku yang sama sepertinya."

Gary terdiam sebentar dan kembali melirik Alceo yang sama sekali tidak melepaskan pandangan dari Wanita itu sedetikpun. Gary menunggu kata keberatan dari Alceo, tapi tidak ada. Maka Gary hanya mengangguk dan membuatkan pesanan wanita itu.

Alceo tidak percaya dengan daya imajinasinya. Apa ia sebegitu frustasinya sampai bisa membayangkan hal yang paling mustahil terjadi seperti ini?

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Kau keberatan aku duduk disini?" tanya wanita itu sambil menyipitkan matanya.

Alceo sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. Spontan ia menggeleng dan tergagap, "a-ah tidak... kau... apa yang kau lakukan disini?" Tanya Alceo bingung.

Bertepatan dengan itu, Minuman pesanan wanita itu disuguhkan oleh Gary.

Melihat keseriusan dari mata Alceo, Gary memutuskan untuk tidak ikut campur dan melayani pengunjung lain.

Wanita itu menatap gelas berisi cairan bening dan potongan jeruk nipis di sampingnya ragu. Ia sendiri tidak tahu apa yang membawanya kesana, menghampiri Alceo, dan duduk lalu memesan minum yang sama dengannya seakan ia mengharapkan waktu berbincang yang lama setelah ini.

"Megan," panggil Alceo membuat wanita di sampingnya menoleh. "Kau benar Megan, kan?"

Wanita bernama Megan itu mencibir atas pertanyaan Alceo. Kenapa laki-laki itu masih perlu bertanya? "Bukan, aku kembarannya!" Jawab Megan ketus.

"Benarkah?" Tanya Alceo terkejut.

"Tentu saja tidak, Mr.Tyler! Lagipula mana ada orang yang berwajah mirip? Meskipun kembar, pasti ada yang sesuatu yang bisa membedakannya," gerutu Megan.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang