BadBoy 27

192K 13.2K 369
                                    

Yuhuuuu ❤

Jangan bosan-bosan dengan kemunculanku hahahahaha

Aku usahakan sebisaku untuk update story inii di sela-sela kesibukankuu... maaf yang menunggu 😊

Selamat membaca ❤❤

***

Suara denting gelas dan peralatan makan, orang bercakap-cakap, dan juga tawa samar di sekitar mereka tidak sama sekali mengganggu kedua orang yang sedang duduk berhadapan dengan dua gelas cokelat hangat yang masih mengepulkan asapnya.

Alih-alih merasa risih dengan suara itu semua, Megan malah merasa risih dengan sesuatu yang tidak bersuara sejak mereka masuk dan duduk disana, Tatapan lembut Alceo.

"Mr.Tyler, kalau anda tidak ingin berbicara, maka sebaiknya saya pergi. Jarang-jarang saya mendapat hari libur di hari kerja seperti ini."

"Kalau kau mau, kau bisa libur seminggu penuh. Kau hanya perlu menggunakan jatah cutimu, kan?"

Megan memutar bola matanya. Apa dia tidak sadar aku sedang menyindirnya? "Sebenarnya ada perlu apa anda mencariku?"

"Drop the formalities, Megan," pinta Alceo sambil mencondongkan tubuhnya mendekati Megan dari. "Or i'll kiss you..."

Megan tanpa segan langsung menjejalkan telapak tangannya ke wajah tampan Alceo hingga laki-laki itu terkekeh.

"Baiklah, aku serius sekarang," ucapnya sambil mengontrol kekehannya. Ia berhedam, lalu menatap Megan dengan lebih serius. "Aku baru kembali dari DC."

Megan mengernyitkan keningnya bingung. Itu bukan hal yang harus Megan ketahui sebagai karyawan. Lalu apa maksud Alceo mengatakan ini padanya?

"Aku melakukan test DNA... pada anak itu," sambung Alceo.

Tubuh Megan menegang seketika. "Lalu?" Tanpa bisa ia cegah, Megan sedikit mencondongkan tubuhnya dan menatap Alceo penasaran.

Alceo menarik sebelah sudut bibirnya dan bertanya, "kau penasaran sekarang?"

Megan mengerjap dan langsung membetulkan kembali posisinya. "T-tidak! Tadi bokongku terasa tidak nyaman, jadi aku hanya..." Megan serta merta menggigit lidahnya begitu melihat seringai di wajah Alceo. Ia berdeham dan melipat kedua tangannya di depan dada sambil berkata dengan penuh wibawa, "silahkan dilanjutkan."

Alceo bisa melihat jelas rasa penasaran di wajah wanita itu. Tapi ia cukup waras untuk tidak menghancurkan kesempatannya berbicara hanya untuk menggoda Megan yang mungkin saja akan berujung dengan terancamnya aset masa depannya.

"The result will be out tomorrow," sambung Alceo kembali pada niatannya membawa Megan kesana. "Itu adalah waktu tercepat yang bisa aku cari."

"O-oh..." tidak bisa menutupi rasa kecewanya, Megan menguraikan lipatan tangannya dan meletakannya di atas pangkuan sambil saling meremas gelisah. Apakah hasilnya akan positif? Atau negatif? Kenapa aku sangat gelisah sekarang? "L-lalu, karena itu Austin menggantikanmu disini?"

"Aku hanya ingin memastikan kalau kau tidak akan terbebas sehari tanpa bayanganku, dan membuatmu melupakanku meski hanya sehari, Meg," goda Alceo sambil terkekeh.

Wajah Megan memerah. Ia mendongak dan bersiap melemparkan kepalannya pada Alceo.

Alceo dengan cepat mengangkat tangannya sambil berkata, "aku hanya bercanda, serius!" Bohongnya.

Megan menurunkan kepalannya dan berdecak untuk kesekian kalinya. "Lalu, untuk apa kau mengajakku kemari?" Tanyanya tanpa menatap mata Alceo.

Alceo menatap lembut wajah Megan. Ia menjulurkan tangannya ke atas meja dan menggerakkannya seperti mengundang. "Kemarikan tanganmu."

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang