BadBoy 7

240K 16K 303
                                    

Jangan lupa Vote sebelum membaca. Hehehe

Selamat membaca 🙏🙏

***

Alceo terbangun dari tidurnya setelah merasakan perasaan asing dari tempat yang ia tiduri saat itu.

Tidak seempuk kasur di Apartemennya. Tidak juga senyaman kasur di hotel berbintang.

Kasur itu terasa keras dan kecil hingga membuat kakinya tergantung dengan posisi yang membuatnya semakin tidak nyaman.

Ah, atau dia tidak sedang tertidur di kasur, melainkan sofa?

Perlahan mata Alceo terbuka. Kegelapan dengan remang cahaya yang berasal dari celah tirai di dekat tempatnya berbaring yang pertama kali dilihatnya.

Wangi lemon yang sepertinya familiar di hidung Alceo perlahan memaksa kepala Alceo yang terasa seperti di hantam oleh palu godam untuk bekerja.

"Dimana?" Tanyanya dengan suara serak. Tangannya terangkat untuk menekan kepalanya yang berat. Sekujur tubuhnya nyeri, terutama kakinya yang menggantung di ujung kasur.

Alceo mengerang ketika ia mencoba menegakkan tubuhnya untuk duduk. Ia kembali menatap sekeliling ruangan yang dinilainya kecil, namun rapi, kemudian beralih menatap dirinya yang masih mencoba mencerna apa yang telah terjadi, dan dimana dia sekarang.

Menyadari kalau ia memang tertidur di kasur, sedikit membuatnya meringis. Apa yang tinggal disini kurcaci? Ia membatin. Ini bahkan tidak layak disebut kasur.

Alceo menguap panjang sebelum menginjakkan kakinya ke lantai dan mulai berkeliling untuk mencari petunjuk mengenai keberadaannya.

Meski ia masih sedikit merasa hangover, tapi Alceo masih bisa menguasai kesadarannya agar tidak oleng.

Langkahnya sampai di meja yang terletak di depan jendela. Meja yang diasumsikan Alceo sebagai meja belajar begitu melihat buku-buku berjajar di atasnya. Tangannya meraih sebuah pigura yang juga berada di atas meja, lalu matanya menyipit untuk memperhatikan foto dalam kegelapan yang hanya diterangi cahaya bulan dari jendela di depannya.

Foto seorang gadis berambut pirang sedang tersenyum lebar mengenakan toga, berdiri di samping sepasang laki-laki dan perempuan yang juga tersenyum lebar. Di bawahnya, ada tulisan Manhattan High School juga tahun yang kalau di lihat dari tahun ini, foto ini adalah foto 3 tahun yang lalu.

"Megan?" Alceo berbisik masih sambil menyipitkan matanya untuk meyakinkan diri kalau gadis pirang di dalam foto itu adalah Megan.

Ia meletakkan foto itu kembali di meja, lalu menatap ke sekeliling lagi ruangan yang kalau dibandingkan dengan toilet Apartemennya, masih lebih besar toiletnya.

Seulas senyum terbit di sudut bibirnya. "Am i in her house right now?"

Pemikiran itu membuat Alceo melupakan hangovernya dan bergegas keluar dari kamar itu untuk mencari si pemilik kamar.

Begitu membuka pintu, Alceo sedikit menarik tubuhnya kebelakang begitu melihat cahaya terang yang berasal dari ruangan di luar kamar tidur itu.

Begitu membiasakan diri dengan cahaya, barulah Alceo bisa melihat ruangan yang berfungsi sebagai ruang tamu, dapur, dan ruang bersantai itu hampir memiliki ukuran yang sama dengan kamar tidur yang barusan ia keluari.

Dan di tengah ruangan itu, Alceo bisa melihat wanita pirang yang tadi ia lihat fotonya di pigura, sedang duduk dilantai di depan meja kopi. Kepalanya dibaringkan di atas kedua tangannya yang bertumpu di atas meja, di depan laptop yang menyala.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang